Apakah Makanan Bisa Dikonsumsi Setelah Kedaluwarsa? Pahami Penjelasan Ini

17 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta Tanggal kedaluwarsa pada kemasan makanan sering kali dianggap sebagai batas mutlak yang menentukan apakah suatu produk masih layak dikonsumsi atau tidak. Banyak orang memilih langsung membuang makanan yang telah melewati tanggal tersebut, tanpa mempertimbangkan jenis keterangan yang tertera atau kondisi fisik dari makanan itu sendiri.

Padahal, ada perbedaan penting antara istilah “expired” dan “best before” yang harus diketahui oleh masyarakat. Tidak semua produk yang melewati tanggal tersebut otomatis berbahaya, terutama jika makanan masih disimpan dengan baik dan tidak menunjukkan tanda-tanda kerusakan. Lalu, bagaimana sebenarnya panduan yang benar menurut medis?

1. Mengenal Perbedaan: ‘Expired’ vs. ‘Best Before’

Menguti dari laman istanaumkm.pom.go.id, istilah “expired” atau “tanggal kedaluwarsa” merujuk pada batas waktu konsumsi makanan berdasarkan standar keamanan produk tersebut. Jika suatu produk telah melewati tanggal ini, maka sangat disarankan untuk tidak mengonsumsinya karena berpotensi menimbulkan masalah kesehatan yang serius.

Sementara itu, istilah “best before” atau “baik digunakan sebelum” lebih merujuk pada kualitas makanan, bukan keamanannya. Artinya, makanan tersebut mungkin tidak lagi dalam kondisi optimal secara rasa, tekstur, atau penampilan, namun bisa saja masih aman dikonsumsi apabila tidak terdapat tanda-tanda kerusakan secara fisik.

2. Risiko Konsumsi Makanan yang Telah Expired

Mengonsumsi makanan yang telah melewati tanggal “expired” dapat menimbulkan risiko serius terhadap kesehatan. Hal ini disebabkan karena setelah melewati batas tersebut, kandungan dalam makanan dapat mengalami perubahan kimia atau mikrobiologis yang berbahaya.

Misalnya, pertumbuhan mikroorganisme seperti bakteri patogen lebih mudah terjadi, terutama pada produk yang mudah rusak seperti susu, daging, atau makanan siap saji. Jika dikonsumsi, hal ini bisa menyebabkan keracunan makanan, diare, hingga infeksi pencernaan serius.

Menurut Dr. Riska Larasati, yang dikutip dari Alodokter, yang sudah kadaluarsa sebaiknya tidak dikonsumsi dalam kondisi apa pun. Bukan hanya karena rasa yang mungkin berubah, tapi karena ketidakpastian terhadap keamanan produknya bagi tubuh.

3. Kapan Makanan ‘Best Before’ Masih Bisa Dimakan

Berbeda dengan tanggal expired, makanan dengan label “best before” masih dapat dikonsumsi jika kondisi fisiknya masih layak. DIsarankan untuk memeriksa beberapa aspek sebelum mengonsumsinya, seperti tampilan fisik, bau, tekstur, dan rasa makanan tersebut.

Misalnya, jika makanan tidak menunjukkan tanda-tanda jamur, bau menyengat, atau perubahan tekstur yang ekstrem, maka masih ada kemungkinan makanan tersebut aman untuk dikonsumsi. Namun, cita rasa dan kualitas mungkin sudah tidak optimal seperti saat produk masih segar.

Langkah yang aman adalah mencicipi sedikit terlebih dahulu. Jika terasa aneh atau tidak seperti biasanya, maka sebaiknya tidak dilanjutkan. Konsumen juga disarankan untuk mengandalkan intuisi dan pengalaman saat mengevaluasi makanan dengan label “best before”.

4. Cara Mengecek Makanan Kedaluwarsa Secara Mandiri

Sebelum memutuskan untuk mengonsumsi makanan yang telah melewati tanggal kedaluwarsa atau label “best before”, ada baiknya konsumen melakukan pengecekan mandiri secara cermat terhadap kondisi fisik produk. Pengecekan ini bertujuan untuk mendeteksi apakah makanan masih dalam keadaan layak dikonsumsi atau justru sudah menunjukkan tanda-tanda pembusukan atau kontaminasi. Langkah ini sangat penting terutama bagi makanan yang disimpan dalam jangka waktu lama, makanan kemasan, serta produk yang tidak langsung dikonsumsi habis dalam sekali waktu.

Berikut beberapa cara praktis dan aman untuk mengecek kondisi makanan:

  • Periksa tanggal dan jenis label kedaluwarsaPastikan Anda memahami apakah label tersebut berupa expired date (tanggal kedaluwarsa) atau best before (baik digunakan sebelum). Produk dengan label expired sebaiknya tidak dikonsumsi, sementara produk best before masih bisa dipertimbangkan jika kondisi fisiknya baik.
  • Lihat kondisi kemasan makananKemasan yang menggembung, robek, bocor, atau berubah bentuk menandakan adanya kemungkinan pertumbuhan mikroorganisme berbahaya di dalamnya. Hindari mengonsumsi produk dengan kemasan yang rusak.
  • Amati tampilan fisik makananPerhatikan apakah ada perubahan warna, adanya bintik hitam, jamur, atau lapisan lendir pada permukaan makanan. Ini adalah tanda visual utama bahwa makanan sudah rusak atau terkontaminasi.
  • Cium aroma makananJika tercium bau busuk, asam, menyengat, atau tidak wajar dari produk, kemungkinan besar makanan tersebut sudah mengalami proses fermentasi atau pembusukan.
  • Tes tekstur makananTekstur makanan yang berubah secara drastis — misalnya menjadi lembek, keras, lengket, atau menggumpal — bisa menandakan adanya perubahan komposisi yang tidak wajar dan berbahaya.
  • Cicipi dalam jumlah kecil (opsional dan hati-hati)Bila tampilan dan bau masih normal, Anda bisa mencoba mencicipi sedikit saja. Jika terasa pahit, asam, atau hambar secara tidak biasa, hentikan konsumsi dan buang makanan tersebut.
  • Perhatikan suara saat membuka kemasanProduk kaleng atau botol yang mengeluarkan bunyi letupan tidak biasa saat dibuka bisa menjadi tanda adanya gas dari hasil fermentasi mikroba — kondisi ini berbahaya dan makanan harus dibuang.

Melalui langkah-langkah ini, masyarakat dapat menjadi lebih mandiri dalam menilai kelayakan makanan yang dikonsumsi, serta mengurangi risiko keracunan tanpa bergantung sepenuhnya pada tanggal tercetak saja.

5. Bijak dalam Konsumsi dan Mengurangi Pemborosan

Sikap bijak dalam menghadapi label kedaluwarsa penting tidak hanya untuk kesehatan, tapi juga untuk mengurangi pemborosan makanan. Terlalu sering membuang makanan hanya karena tanggal “best before” telah lewat bisa berdampak pada kerugian ekonomi dan lingkungan.

Masyarakat perlu diedukasi bahwa label “best before” tidak berarti makanan sudah berbahaya setelah tanggal tersebut. Bahkan di beberapa negara, produk semacam ini masih dijual dengan label diskon, asalkan kondisi fisik tetap baik.

Langkah ini juga selaras dengan kampanye global untuk mengurangi limbah makanan (food waste). Dengan pengetahuan yang cukup dan sikap bijak, kita bisa menjaga kesehatan sekaligus berkontribusi pada keberlanjutan pangan.

People Also Ask

Q: Apa bedanya tanggal “expired” dan “best before”?

A: “Expired” menunjukkan batas keamanan konsumsi, sementara “best before” menandakan kualitas produk yang mungkin menurun namun belum tentu berbahaya.

Q: Apakah makanan yang lewat tanggal “best before” masih bisa dimakan?

A: Ya, jika tidak menunjukkan tanda-tanda kerusakan fisik seperti bau, warna, atau tekstur yang berubah.

Q: Apakah semua makanan kedaluwarsa harus langsung dibuang?

A: Tidak selalu. Jenis label, penyimpanan, dan kondisi fisik makanan harus dipertimbangkan sebelum memutuskan.

Q: Apa risiko makan makanan expired?

A: Risiko utama adalah keracunan, infeksi saluran pencernaan, dan kemungkinan kontaminasi mikroba berbahaya.

Q: Bagaimana cara memastikan makanan masih aman dikonsumsi?

A: Periksa kemasan, tampilan makanan, bau, tekstur, dan rasa sebelum memutuskan untuk mengonsumsinya.

Read Entire Article
Helath | Pilkada |