Indonesia Kekurangan 900 Ribu Kantong Darah per Tahun, Kemenkes Bahas Soal Letak UPD di RS

2 hours ago 1

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia mengalami kekurangan sekitar 900 ribu kantong darah setiap tahunnya. Padahal, kebutuhan darah di Tanah Air mencapai 5,6 juta kantong.

Data ini disampaikan Direktur Pengembangan Pelayanan Kesehatan Rujukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr. Yanti Herman. Menurutnya, peningkatan ketersediaan darah bisa dilakukan dengan berbagai upaya. Salah satunya dengan mengatur letak Unit Pengelola Darah (UPD) terutama di rumah sakit.

“Kita inginnya, UPD-UPD yang ada di rumah sakit itu (letaknya) jangan di dalam untuk pengambilan darahnya, di luar. Karena yang datang (untuk donor) adalah orang sehat,” kata Yanti kepada Health Liputan6.com dalam acara donor darah bersama Diastika Biotekindo di Jakarta Timur, Kamis (18/9/2025).

Yanti menambahkan, UPD di rumah sakit vertikal Kemenkes juga sudah mulai bergeser keluar demi kenyamanan pendonor.

“Jadi iramanya (proses pelayanan) enggak kontak sama pasien lain. Pengunjung yang datang juga senang kok,” katanya.

Sayangnya, tidak semua rumah sakit memiliki UPD sendiri. Hingga kini, jumlah rumah sakit yang sudah memiliki UPD mandiri ada 176.

“176 rumah sakit sudah punya UPD sendiri, tapi belum bisa memenuhi kebutuhan sendiri, bahkan RSCM juga kan belum bisa, dia masih 40 persen,” kata Yanti.

 Padahal, tren kebutuhan darah terus meningkat lima tahun terakhir.

Sadarkan Gen-Z untuk Partisipasi dalam Donor Darah

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta, Beky Mardani, menyampaikan bahwa menyadarkan generasi muda untuk donor darah adalah tantangan tersendiri.

“Salah satu tantangan kita untuk lebih menyadarkan generasi Z untuk berpartisipasi donor darah. Generasi muda memang harus lebih kita dorong, di Jakarta kita sudah mulai dengan donor di sekolah-sekolah, biasanya sekalian dengan pemeriksaan golongan darah, donor, kita harapkan menular (ke sekolah lain),” kata Beky.

Dia menekankan pada para pemuda terkait keuntungan donor darah. Selain alasan kesehatan, donor darah juga merupakan cara menyelamatkan nyawa orang lain.

“Satu kantong darah bisa menyelamatkan tiga nyawa. Saya selalu tambahkan, donor darah adalah bagian dari catatan amal baik kita karena manfaatnya tidak ternilai.”

Beky pun turut menggerakkan Palang Merah Remaja (PMR) untuk membantu mensosialisasikan pentingnya donor darah.

“Agar donor darah tuh menjadi kebiasaan, sekarang itu, 61 hari sudah boleh donor darah lagi,” katanya.

Kenapa Gen-Z Ragu-Ragu Saat Hendak Donor Darah?

Beky menambahkan, ada beberapa hal yang membuat Gen-Z enggan atau ragu-ragu saat hendak donor darah.

“Pertama menurut saya pengetahuan terhadap ini (donor darah) masih kurang. Karena itu kita terus mendorong sosialisasi dan pemahaman tentang pentingnya donor darah. Bukan hanya bagi orang lain, tapi bagi dirinya (sendiri).”

“Logikanya gini, orang yang mendonor itu sel-sel darahnya akan selalu berganti. Kalau wanita kan ada menstruasinya, kalau laki-laki kan tidak,” ujarnya.

Beky juga membahas soal bekam yang dikenal sebagai teknik mengeluarkan darah kotor. Namun, bekam tidak bermanfaat bagi orang lain, sedangkan donor darah dapat bermanfaat bagi kedua pihak yakni pendonor dan penerima donor.

Donor Darah di Kantor

Terlepas dari Gen-Z, masyarakat usia produktif juga bisa didorong untuk ramai-ramai melakukan donor darah.

Menurut Yanti, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan pengadaan kegiatan donor darah di perusahaan. Dengan begitu, karyawan dapat mendonorkan darah dengan lebih praktis dan tak perlu pergi ke rumah sakit atau tempat lain.

Seperti dilakukan PT Diastika Biotekindo Tbk di Kawasan kantornya di Jakarta Timur pada Kamis, 18 September 2025. Sejak pagi, terlihat para karyawan mengantre untuk melakukan donor darah. Selain baik untuk kesehatan karyawan, darah yang didonorkan juga bisa membantu orang lain yang tengah berjuang dengan penyakitnya.

“Hari ini kami mendapatkan banyak ilmu dari narasumber baik dari PMI dan Kementerian Kesehatan bahwa kegiatan ini diharapkan memberi manfaat langsung kepada masyarakat,” kata Direktur Utama PT Diastika Biotekindo Tbk, Yoshua Raintjung.   

Read Entire Article
Helath | Pilkada |