Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat ada peningkatan capaian kasus malaria di Indonesia dalam sepuluh tahun terakhir. Pada 2015, data Kemenkes menunjukkan ada 217.025 kasus malaria di Indonesia. Jumlah tersebut melonjak hingga 239.733 kasus pada 2025.
Direktur Penyakit Menular Kemenkes Ina Agustina Isturini menyampaikan, malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasite protozoa plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina.
"Malaria merupakan penyakit yang bisa dideteksi, diobati, dan dicegah, sehingga memungkinkan untuk dieliminasi," tutur Ina dalam temu media di Jakarta, Kamis (13/6).
Diketahui, nyamuk Anopheles betina yang telah terinfeksi parasit Plasmodium menjadi satu-satunya vektor yang bisa menularkan malaria. Oleh karena itu, penting mengetahui ciri-ciri nyamuk Anopheles guna mencegah penyebaran penyakit ini.
Mengutip laman Puskesmas Meninting Kabupaten Lombok Barat, membedakan nyamuk Anopheles dari nyamuk biasa memang tidak mudah. Tapi, ada beberapa ciri fisik dan perilaku yang cukup khas, yang bisa kita kenali secara visual atau berdasarkan kebiasaan mereka.
1. Aktif Menggigit di Malam Hari
Nyamuk Anopheles lebih aktif saat malam hari, terutama antara pukul 18.00 hingga 06.00 pagi. Mereka senang menggigit saat suasana gelap, tenang, dan minim gangguan. Jadi jika Anda sering digigit nyamuk saat tidur malam, penting untuk waspada.
Inilah salah satu ciri paling khas dan membedakan nyamuk Anopheles dari jenis nyamuk lainnya. Saat menggigit, tubuh nyamuk ini tidak sejajar dengan permukaan, melainkan menukik ke bawah membentuk sudut. Gerakannya cenderung diam, berbeda dengan nyamuk Aedes yang lebih agresif dan cepat.
3. Sayap Totol-Totol
Jika dilihat lebih dekat, sayap nyamuk Anopheles memiliki bintik-bintik gelap (totol) yang khas. Corak ini bisa dikenali di bawah cahaya atau menggunakan lensa pembesar.
Ciri ini cukup spesifik dan dapat membantu identifikasi di lapangan oleh petugas kesehatan atau peneliti.
4. Ukuran Sedang dan Warna Gelap
Nyamuk ini memiliki ukuran tubuh sedang dan umumnya berwarna cokelat gelap atau kehitaman. Meski sekilas mirip dengan nyamuk lain, kombinasi warna, bentuk sayap, dan posisi menggigit membuatnya cukup berbeda.
5. Suka Berkembang Biak di Air Bersih dan Tenang
Berbeda dari nyamuk Aedes aegypti yang senang bertelur di wadah air buatan manusia, nyamuk Anopheles lebih suka berkembang biak di air yang bersih dan tidak mengalir, seperti:
- Kolam air hujan
- Lubang bekas galian
- Jejak kaki hewan yang tergenang air
- Sawah atau rawa dengan air tenang
Telur nyamuk Anopheles berbentuk lonjong dan mengapung di permukaan air, berbeda dari nyamuk lain yang biasanya menempelkan telur di dinding wadah.
Mengapa Kita Perlu Waspada Terhadap Nyamuk Ini?
Nyamuk Anopheles bukan hanya pengganggu tidur malam. Mereka bisa membawa parasit Plasmodium dari orang yang telah terinfeksi, lalu menyebarkannya ke orang lain yang sehat. Saat parasit masuk ke dalam tubuh manusia, akan muncul gejala malaria seperti:
- Demam tinggi berulang
- Menggigil dan berkeringat
- Sakit kepala dan nyeri otot
- Anemia
- Kelelahan ekstrem
Jika tidak segera ditangani, malaria dapat menimbulkan komplikasi serius, bahkan menyebabkan kematian.
Menurut para ahli, mengenali dan memahami karakteristik nyamuk Anopheles bisa menjadi langkah awal yang sangat penting dalam pencegahan malaria. Pengetahuan ini akan membantu masyarakat untuk lebih sigap melindungi diri, lingkungan, dan keluarga.
Langkah Pencegahan Gigitan Nyamuk Anopheles
Setelah mengetahui ciri-cirinya, penting juga untuk mengetahui cara pencegahan malaria yang efektif. Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:
- Menghindari gigitan nyamuk dengan menggunakan kelambu saat tidur
- Memakai obat antinyamuk (topikal atau semprot ruangan)
- Mengeringkan atau menutup genangan air di sekitar rumah
- Menjaga kebersihan lingkungan
- Bila tinggal di daerah endemis, gunakan pakaian panjang saat malam hari