Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, mengalami insiden terjatuh di kamar mandi pada Minggu pagi, 1 Februari 2025, yang mengakibatkan luka cukup serius di atas matanya. Kejadian ini bermula dari jadwal kegiatan yang padat dan kondisi fisik yang kelelahan.
Pada hari sebelumnya, Menkes Budi Gunadi Sadikin melakukan perjalanan ke Borong, Nusa Tenggara Timur (NTT), guna mengunjungi RSUD di sana. Setelah menyelesaikan agenda selama 1,5 jam, dia langsung kembali ke Labuan Bajo dalam perjalanan yang cukup melelahkan, memakan waktu sekitar 5,5 jam melewati jalur berliku dan naik turun gunung.
Setibanya di Labuan Bajo, pesawat yang akan membawanya kembali ke Jakarta mengalami keterlambatan (delay), sehingga Menkes baru tiba di Jakarta pada Sabtu pagi. Malam harinya, dia masih harus menghadiri acara lain dan baru bisa beristirahat sekitar pukul 23.00 WIB.
Keesokan paginya, Menkes sudah memiliki jadwal dengan Menteri Pendidikan untuk meluncurkan program Senam Indonesia Hebat bagi siswa SD dan SMP. Demi menjaga rutinitasnya, dia bangun pukul 05.30 WIB dan langsung berlari sejauh 7 km sebelum acara dimulai pukul 07.00 WIB.
Namun, karena tubuhnya masih dalam kondisi lelah dan belum sempat mengonsumsi cukup energi, Menkes pun mengalami hipoglikemia (kekurangan gula darah).
Setelah menyelesaikan lari pagi, Menkes merasa keliyengan dan hendak pergi ke kamar mandi sebelum mengonsumsi air gula dan kurma untuk mengembalikan kadar gula darahnya. Namun, di dalam kamar mandi, dia terpeleset dan terjatuh dengan cukup keras.
"Karena kondisi lemas, saya jatuh, sehingga ada goresan sekitar 2,5 senti di atas mata. Darah sudah ke mana-mana," kata Menkes di dalam video yang diunggah di akun Instagram pribadinya, @bgsadikini.
Menkes Sempat Menghadiri Sebuah Acara Sebelum Mendapat Perawatan Lebih Lanjut
Beruntung, tim medis segera menangani luka tersebut. Awalnya, dokter menyarankan agar lukanya dijahit, tetapi karena dia harus menghadiri acara yang sudah terjadwal, luka tersebut sementara hanya ditutup dan dirapikan.
Menkes tetap menghadiri acara bersama Menteri Pendidikan pukul 08.00 WIB dan baru kembali ke rumah sekitar pukul 09.00 WIB untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut dari tim Rumah Sakit Cipto Mangungkusumo (RSCM).
"Saya mau mengucapkan terimakasih, nih, kepada tim dokter @rscm.official atas kesigapannya untuk memberikan penanganan kepada luka saya. Ditakutkan mereka, saya sempat serangan stroke ringan. Namun, setelah dilakukan asesmen lengkap ternyata aman," tulis Menkes sebagai keterangan video yang diunggahnya.
Sebagai penutup, Menkes Budi menulis,"Jadi, saya mau ngingetin kepada para lansia nih ya. Kita sudah tua ya, metabolisme kita sudah sangat berbeda dengan zaman 30 tahun lali ketika kita masih muda. Jangan memaksakan diri ya, lebih kenali diri supaya kita bisa terhindar dari hal-hal yang tidak kita inginkan. Sehat selalu!
Apa yang Dimaksud dengan Hipoglikemia?
Hipoglikemia adalah kondisi ketika kadar gula (glukosa) dalam darah terlalu rendah. Glukosa merupakan sumber energi utama bagi tubuh, termasuk otak. Jika kadar glukosa turun drastis, seseorang dapat mengalami kelelahan, gemetar, bahkan dalam kasus yang parah bisa berujung pada koma atau kematian, seperti dilansir Medical News Today.
Hipoglikemia terjadi ketika kadar gula darah turun di bawah batas normal. Menurut National Institutes of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), gejala hipoglikemia umumnya muncul saat kadar gula darah berada di bawah 70 mg/dL.
Namun, angka ini bisa bervariasi pada setiap individu. Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui batas aman kadar gula darah masing-masing.
Orang yang rentan mengalami hipoglikemia disarankan untuk menggunakan alat pemantau glukosa darah. Beberapa alat bahkan dilengkapi alarm yang berbunyi ketika kadar gula turun terlalu rendah.
Apa yang Menyebabkan Hipoglikemia?
Hipoglikemia terjadi ketika kadar gula darah dalam tubuh menurun hingga di bawah batas normal. Kondisi ini bisa dipicu oleh berbagai faktor, mulai dari pola makan yang kurang tepat hingga gangguan kesehatan tertentu.
Salah satu penyebab utama hipoglikemia adalah kurangnya asupan makanan, terutama karbohidrat. Melewatkan waktu makan atau mengonsumsi makanan dengan kandungan karbohidrat yang terlalu sedikit dapat membuat kadar gula darah turun drastis.
Selain itu, aktivitas fisik yang berlebihan tanpa asupan energi yang memadai juga dapat memicu kondisi ini, terutama pada penderita diabetes tipe 1 yang lebih rentan terhadap fluktuasi kadar gula darah.
Beberapa jenis obat juga dapat menjadi pemicu hipoglikemia. Obat kina yang digunakan untuk mengobati malaria, salisilat dosis tinggi untuk penyakit rematik, serta propranolol untuk tekanan darah tinggi diketahui dapat menyebabkan kadar gula darah menurun.
Bahkan, penggunaan obat diabetes tanpa adanya diagnosis diabetes dapat berisiko menurunkan kadar gula darah secara berlebihan.
Faktor lain yang berkontribusi terhadap hipoglikemia adalah konsumsi alkohol dalam jumlah berlebihan. Alkohol dapat menghambat pelepasan glukosa dari hati ke dalam darah, sehingga kadar gula darah dapat menurun tajam.
Selain itu, penyakit hati dan ginjal juga dapat mengganggu metabolisme glukosa dalam tubuh, misalnya pada penderita hepatitis akibat penggunaan obat-obatan atau mereka yang mengalami gangguan fungsi ginjal.
Dalam beberapa kasus, hipoglikemia bisa disebabkan oleh insulinoma, yaitu tumor di pankreas yang membuat tubuh memproduksi terlalu banyak insulin.
Gangguan pada sistem endokrin, seperti masalah pada kelenjar adrenal dan hipofisis, juga dapat menyebabkan kadar gula darah turun, terutama pada anak-anak.
Selain itu, ada juga kondisi yang disebut hipoglikemia reaktif, di mana pankreas memproduksi terlalu banyak insulin setelah seseorang makan, sehingga kadar gula darah turun drastis setelahnya.
Terakhir, penyakit berat seperti kanker juga dapat berkontribusi terhadap hipoglikemia karena dapat memengaruhi fungsi pankreas dan metabolisme glukosa dalam tubuh.
Oleh karena itu, penting untuk mengenali penyebab hipoglikemia agar dapat mengambil langkah pencegahan dan pengelolaan yang tepat guna menjaga keseimbangan gula darah dan kesehatan tubuh secara keseluruhan.