Liputan6.com, Jakarta - Stres, reaksi alami tubuh terhadap tekanan, kini menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern. Namun, stres yang berlebihan dapat memicu masalah kesehatan serius, baik fisik maupun mental.
Siapa pun bisa mengalami stres, kapan pun dan di mana pun. Penyebabnya beragam, mulai dari tekanan pekerjaan, masalah keuangan, hingga hubungan interpersonal yang rumit.
"Stres itu adalah respon tubuh kita terhadap situasi atau keadaan yang enggak menyenangkan yang sedang kita hadapi," jelas spesialis kesehatan jiwa dr Lahargo Kembaren, Sp.KJ dalam program Kemencast "Depresi? Jangan Sungkan ke Faskes", dikutip Kamis (17/4).
Menurut Lahargo, ada empat komponen gejala stres yakni:
1. Gejala Emosi
"Kalau lagi stres kita jadi gampang tersinggung, baper. Nah itu emosinya terganggu, atau merasa terkucilkan, merasa enggak diperhatiin, sedih, agak kurang gembira, tapi belum sampai depresi," jelasnya.
2. Gejala Perilaku
Individu yang stres, kata Lahargo, akan menunjukkan gejala perilaku seperti perubahan pola makan dan tidur.
"(Misalnya) mulai merokok, minum alkohol, dan perilaku-perilaku negatif yang lain."
3. Gejala Fisik
"Kalau orang stres, fisiknya bisa terasa enggak enak tuh," ucap Lahargo.
Jantung berdebar, napas pendek, asam lambung naik, kembung, mual, muntah, kepala terasa berat merupakan gejala fisik pada stres.
4. Gejala Pikiran
Gejala stres yang muncul pada pikiran ditandai dengan adanya gangguan konsentrasi.
Mengapa penting mengenali tanda-tanda stres? Karena mengabaikannya dapat berujung pada kondisi kesehatan mental yang lebih serius, seperti depresi, kecemasan, bahkan penyakit fisik kronis. Oleh karena itu, penting untuk memahami sinyal yang dikirim tubuh dan segera mengambil langkah-langkah untuk mengelola stres sebelum terlambat.
Gejala Fisik Stres yang Perlu Anda Waspadai
Tubuh seringkali memberikan sinyal peringatan akan stres yang berlebihan. Beberapa gejala fisik yang umum meliputi gangguan tidur, seperti sulit tidur, tidur tidak nyenyak, atau justru tidur berlebihan. Sakit kepala, sakit perut, nyeri otot, dan nyeri punggung juga seringkali menjadi manifestasi fisik dari stres.
Selain itu, masalah pencernaan seperti mual, muntah, diare, atau sembelit juga bisa menjadi indikator stres. Perubahan berat badan yang drastis, baik naik maupun turun, karena perubahan nafsu makan juga patut diwaspadai. Gejala lainnya meliputi peningkatan detak jantung, berkeringat, gemetar, napas tersengal-sengal, mulut kering, dan kelelahan ekstrem.
Jangan abaikan gejala-gejala ini. Jika Anda mengalami beberapa di antaranya, terutama jika berlangsung lama dan mengganggu aktivitas sehari-hari, segera konsultasikan dengan dokter atau profesional kesehatan mental. Penanganan dini sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Gejala Emosional dan Mental Akibat Stres Berlebih
Stres tidak hanya berdampak pada fisik, tetapi juga memengaruhi emosi dan mental. Perubahan suasana hati yang drastis, seperti mudah marah, tersinggung, cemas, sedih, atau murung, adalah tanda umum stres. Anda mungkin juga mengalami kesulitan berkonsentrasi, mengingat hal-hal, atau membuat keputusan.
Kurang percaya diri, merasa rendah diri, dan kehilangan harga diri juga seringkali menyertai stres. Perasaan tertekan, putus asa, atau kehilangan harapan juga merupakan gejala yang perlu diwaspadai. Kesepian dan isolasi sosial juga dapat menjadi konsekuensi dari stres yang berkepanjangan.
Penurunan gairah seksual dan kecenderungan untuk memandang segala sesuatu dari sisi negatif juga merupakan tanda-tanda stres yang perlu diperhatikan. Jika Anda mengalami gejala-gejala ini, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional.
Gejala Perilaku yang Menunjukkan Stres
Perubahan perilaku juga dapat menjadi indikator stres. Perubahan pola makan, seperti makan berlebihan atau sebaliknya, adalah salah satu tanda yang umum. Menarik diri dari aktivitas sosial dan interaksi dengan orang lain juga menunjukkan adanya stres.
Peningkatan penggunaan alkohol, tembakau, atau obat-obatan sebagai mekanisme koping juga merupakan tanda bahaya. Perubahan kebiasaan sehari-hari, seperti malas bekerja atau belajar, juga dapat menjadi indikasi stres yang perlu ditangani.
Penting untuk diingat bahwa tidak semua orang mengalami semua gejala ini, dan intensitasnya bervariasi. Namun, jika Anda mengalami beberapa gejala di atas, terutama jika berlangsung lama dan mengganggu kehidupan sehari-hari, segera cari bantuan profesional. Jangan ragu untuk meminta bantuan, karena stres yang tidak tertangani dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental Anda.