Latih Anak Mengunyah Sejak MPASI, Bekal Jadi Generasi Hebat 2045

19 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Melatih anak belajar mengunyah adalah bagian penting dalam tumbuh kembang mereka. Kemampuan ini tidak hanya berpengaruh pada proses makan, tapi juga mendukung perkembangan bicara, pencernaan, dan pertumbuhan otot rahang. 

Mengunyah bukan hanya soal mengisi perut. Menurut dokter spesialis anak, dr. Dimple Nagrani, Sp.A, mengunyah merupakan bagian dari stimulasi oromotor yang harus dimulai sejak awal pemberian MPASI. 

"Si Kecil perlu belajar mengunyah sejak hari pertama MPASI dan perlu menghindari kebiasaan menelan makanan tanpa mengunyah," kata dr. Dimple di kampanye “Keep the Love Rolling” dari Yummy Bites yang diluncurkan bertepatan dengan Hari Anak Nasional pada 23 Juli 2025. 

Kebiasaan mengemut makanan, lanjutnya, dapat mengganggu penyerapan nutrisi, memperlambat pertambahan berat badan, dan meningkatkan risiko tersedak. Oleh karena itu, stimulasi oromotor sejak dini sangat penting untuk membangun fondasi keterampilan makan dan bicara anak. 

Waktu Tepat Memulai Latihan Mengunyah 

Bayi mulai menunjukkan kemampuan mengunyah sekitar usia enam sampai sembilan bulan. Ini bertepatan dengan fase pertumbuhan gigi dan momen diperkenalkannya makanan padat.

Berikut perkembangan kemampuan mengunyah pada anak:

  • Usia 7–9 bulan: Bayi mulai bisa mengunyah makanan lunak.
  • Usia 12 bulan ke atas: Kemampuan mengunyah semakin terasah.
  • Usia 18–24 bulan: Anak mulai bisa mengunyah berbagai jenis makanan dengan baik.

Mendorong kebiasaan mengunyah sejak dini merupakan langkah sederhana yang berdampak besar bagi tumbuh kembang anak ke depan, terutama dalam membentuk generasi sehat dan cerdas menuju Indonesia Emas 2045.

Apa Manfaat Mengunyah?

Berikut beberapa alasan pentingnya melatih kemampuan mengunyah:

  • Membantu memecah makanan menjadi bagian kecil agar mudah ditelan.
  • Memperkuat otot rahang, lidah, dan bibir.
  • Mencegah kebiasaan buruk seperti mengemut makanan.
  • Mengurangi risiko tersedak.
  • Mendukung perkembangan bicara dan sensorik mulut.

Cara Efektif Melatih Anak Mengunyah

Berikut sejumlah cara melatih anak agar terbiasa mengunyah: 

  • Perkenalkan teether: Alat ini membantu melatih kekuatan rahang bayi sejak dini.
  • Peragakan cara mengunyah: Anak belajar dengan meniru, jadi penting untuk makan bersama.
  • Ubah tekstur makanan bertahap: Mulai dari bubur kasar hingga finger food.
  • Berikan makanan sedikit keras: Wortel kukus atau buah potong bisa melatih oromotor.
  • Pijat gusi dan mainan mulut: Seperti meniup peluit atau sedotan, baik untuk sensorik mulut.
  • Pastikan anak cukup lapar: Jeda waktu makan 3–4 jam agar anak lebih semangat makan.
  • Mulai sikat gigi sejak dini: Bisa meningkatkan kesadaran anak terhadap aktivitas mulut.
  • Variasikan menu dan rasa: Supaya anak tidak bosan dan lebih eksploratif.

Jika anak menunjukkan kesulitan dalam mengunyah atau bicara, jangan ragu konsultasi dengan dokter atau terapis tumbuh kembang anak.

Edukasi dan Kampanye untuk Orang Tua

Kampanye edukatif “Keep the Love Rolling” hadir untuk meningkatkan kesadaran orang tua mengenai pentingnya stimulasi oromotor. Dalam kampanye ini, orang tua diajak memahami lebih dalam soal asupan gizi dan tahap perkembangan mengunyah.

"Lewat kegiatan ini, kami ingin memberikan dukungan nyata agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh optimal, berani beraspirasi, dan siap menghadapi masa depan," ujar Brand Manager Yummy Bites, Gaby Fellycia. 

Dengan kebiasaan baik seperti mengunyah sejak dini, anak-anak dibekali kemampuan dasar yang akan membentuk mereka menjadi pribadi sehat, percaya diri, dan cerdas. Kebiasaan kecil hari ini bisa jadi investasi besar untuk menyambut Indonesia Emas 2045. 

Read Entire Article
Helath | Pilkada |