Sering Diabaikan, Masalah Gusi Bisa Picu Masalah Serius

3 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta Masyarakat Indonesia masih cenderung hanya memperhatikan kesehatan mulut yang tampak, seperti gigi. Padahal, gusi memiliki peran besar dalam menunjang kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Apabila gusi tidak dirawat dapat memicu masalah serius, mulai dari infeksi hingga penyakit lain pada organ vital.

“Mulut itu indra pertama tubuh menerima asupan. Soket gigi akan bermasalah kalau kesehatan gusinya tidak baik. Kalau dia rusak atau dia sakit, gampang sekali infeksinya,” kata Ketua Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PB PDGI) Usman Sumantri pada peluncuran Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) pada 21 September 2025 di Plaza Timur Gelora Bung Karno.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Asosiasi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Indonesia, Julita Hendrartini mengatakan, salah satu keluhan yang sering muncul di masyarakat adalah gusi berdarah saat menyikat gigi.

Jika tidak diperhatikan, masalah gusi berdarah bisa menyebabkan kondisi yang lebih parah.

“Kalau gusinya bermasalah, tadi penyakitnya bisa semakin lanjut dan kemudian bisa goyang atau bahkan gigi bisa lepas. Nah, kalau sudah goyang, sudah parah ini, juga ke rumah sakit dan itu biasanya treatmentnya lebih harus berulang kali karena sudah sangat terlambat. Tapi, kalau menderita awal saja, sebetulnya yang nggak sakit” kata Julita.

Tak Gosok Gigi 3 Hari, Gusi Bisa Bermasalah

Ketua Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia, sekaligus ahli kesehatan gusi, Suryono menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan mulut setiap hari. Hal ini bakal berpengaruh pada kesehatan gigi.

“Kalau lupa menggosok gigi tiga hari saja menyebabkan peradangan gusi. Sifatnya reversible, artinya artinya bisa kembali jika bapak-ibu sekalian menghilangkan faktor penyebabnya. Kalau berkembang terus bisa radang pada jaringan pendukung gigi, tanda lebih lanjut yaitu kegoyangan gigi,” jelasnya.

Suryono menyebut, kelompok yang rentan terhadap risiko ini adalah orang yang tidak sadar dengan kesehatan giginya, dan penderita diabetes.

Ketika terjadi radang gusi, lalu secara bersamaan tubuh sedang tidak fit, Suryono menyebut, bisa berisiko penyebaran kuman ke seluruh tubuh.

Ia menambahkan, ibu hamil perlu lebih waspada, sebab infeksi gusi bisa menyebar melalui pembuluh darah hingga ke organ vital.

Layanan BKGN Bisa Diakses Secara Gratis

Mengingat permasalahan gusi masih kerap luput dari perhatian, makan pada Bulan Kesehatan Gigi Nasional 2025 berfokus pada pelayanan kesehatan gigi dan gusi. Kegiatan ini merupakan kerja sama Unilever Indonesia melalui brand Pepsodent bersama Persatuan Dokter GigiIndonesia (PDGI), Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI), dan Asosiasi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Indonesia (ARSGMPI).

Tema BKGN 2025 adalah “Cek Gigi dan Gusi – Bebas Biaya, Bebas Cemas, Bebas Ribet” sebuah program yang telah berjalan selama 16 tahun, program BKGN yang berkolaborasi dengan Unilever sendiri sudah berjalan selama 16 tahun.

“Selalu berinovasi, bukan cuma mencegah gigi berlubang. Keistimewaan BKGN 2025 selaras dengan Kementerian Kesehatan agar bukan hanya memperhatikan gigi, tetapi gusi juga,” ujar Head of Professionalism Marketing Personal Care Unilever Indonesia, Ratu Mirah Afifah.

Ratu Mirah mengatakan lebih dari 2 juta orang telah mendapatkan manfaat dari program ini, mulai dari edukasi hingga perawatan gratis seperti scalling, penambalan, hingga perawatan saluran akar di berbagai kampus kedokteran gigi.

Melalui program tersebut, edukasi tidak berhenti pada gigi berlubang semata, tetapi meluas pada kesehatan jaringan mulut secara menyeluruh.

Digelar di Berbagai Kampus FKG

BKGN 2025 akan digelar di berbagai kampus, termasuk Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Sriwijaya, dan Universitas Prof Dr Moestopo Beragama. Mulai 22 September, masyarakat sudah bisa mengakses layanan tersebut tanpa biaya.

“Tidak usah dipikir ribet, bebas biaya, datang saja kita cek,” terang Mira.

Selain memberikan layanan kesehatan, program ini juga mendorong masyarakat mengubah kebiasaan sehari-hari. Salah satunya cara menyikat gigi yang tepat yakni pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur.

“Kalau dia mau rajin, itu ya yang dua kali. Pagi setelah makan pagi dan malam sebelum tidur. Kalau dia mau tambah bagus lagi, makan siang terus sikat gigi,” kata Usman.

Read Entire Article
Helath | Pilkada |