5 Cara Cegah Karang Gigi pada Anak Sebelum Terlambat

2 days ago 13

Liputan6.com, Jakarta Ada setidaknya lima cara yang bisa dilakukan orangtua untuk mencegah menumpuknya karang gigi anak. Menurut dokter gigi spesialis kedokteran gigi anak di RS EMC Pekayon, Farah Syarafina, kelima cara itu adalah:

  1. Biasakan menyikat gigi dua kali sehari, pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur.
  2. Gunakan pasta gigi berfluoride 1000 ppm dengan takaran yang sesuai dengan usia anak.
  3. Batasi makanan manis dan lengket seperti permen, cokelat, dan kue manis.
  4. Rutin periksa ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali, meskipun tidak ada keluhan.
  5. Ajarkan anak teknik menyikat gigi yang benar, bisa dengan bantuan cerita atau lagu.

Karang gigi tidak bisa dihilangkan hanya dengan menyikat gigi. melainkan perlu penanganan profesional oleh dokter gigi anak,” kata Farah mengutip laman EMC, Selasa (10/6/2025). 

Scaling gigi adalah prosedur pembersihan karang gigi dengan menggunakan alat getar bernama scaler ultrasonic, alat getar tersebut berfungsi untuk melepaskan karang atau plak yang menempel di gigi,” tambahnya.

Farah mengatakan, sebagian orangtua mungkin mengira karang gigi hanya terjadi pada orang dewasa. Padahal, karang gigi juga bisa muncul sejak usia anak-anak, terutama jika kebersihan mulut tidak dijaga dengan baik.

Meski tampak sepele, karang gigi yang dibiarkan bisa menyebabkan gangguan serius pada kesehatan gigi dan gusi anak.

Tak perlu mengeluarkan kocek yang tebal, bahan alami ini bisa membuat gigi anda lebih putih dan prima.

Apa Faktor Penyebab Terjadinya Karang Gigi pada Anak?

Karang gigi dalam istilah medis disebut kalkulus, adalah plak yang mengeras dan menempel pada permukaan gigi.

Plak ini terbentuk dari sisa makanan, bakteri, dan air liur. Jika tidak dibersihkan secara rutin, plak akan mengeras dan membentuk karang gigi dalam waktu 24–72 jam. 

Karang gigi pada anak umumnya terjadi karena:

  • Kebiasaan menyikat gigi yang tidak rutin atau tidak tepat.
  • Konsumsi makanan manis dan lengket berlebihan.
  • Kurangnya pengawasan orangtua saat anak menyikat gigi.
  • Tidak pernah melakukan pemeriksaan gigi rutin.

Dampak Negatif Karang Gigi pada Anak

Jika dibiarkan, sambung Farah, karang gigi yang menumpuk bisa menyebabkan berbagai masalah, antara lain:

  • Radang gusi (gingivitis).
  • Bau pada mulut.
  • Gusi berdarah saat menyikat gigi.
  • Kerusakan gigi (gigi berlubang).
  • Gigi goyang hingga tanggal lebih cepat.

“Masalah-masalah ini bisa memengaruhi kesehatan mulut dan tumbuh kembang anak, terutama dalam hal makan, berbicara, dan kepercayaan diri,” jelasnya.

Cegah Kerusakan Gigi Permanen

Jika orangtua mulai melihat adanya noda kuning atau kecoklatan di gigi anak yang tidak hilang meski disikat, segera konsultasikan ke dokter gigi anak.

“ Semakin cepat ditangani, semakin kecil risiko terjadinya kerusakan gigi permanen,” ucap Farah.

Menjaga kesehatan gigi anak bukan hanya tentang senyum yang indah, tapi juga bagian penting dari tumbuh kembang mereka. Dengan perhatian sejak dini, masalah seperti karang gigi bisa dicegah dan ditangani dengan mudah.

“Jangan ragu untuk mulai membiasakan kunjungan rutin ke dokter gigi anak, agar si kecil tumbuh dengan gigi yang sehat dan percaya diri,” saran Farah.

Foto Pilihan

Tim Gates Foundation yang diwakili Senior CMC Advisor Vaccine Development Rayasam Prasad mendapat penjelasan dari seorang staf saat meninjau Laboratorium Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di kawasan Johar Baru, Jakarta Pusat, Kamis (15/5/2025). (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Read Entire Article
Helath | Pilkada |