Liputan6.com, Jakarta - Siapa sangka, beberapa camilan lezat yang sering jadi teman larut malam ternyata bisa membuat tidur jadi tidak lelap. Studi terbaru yang diterbitkan di Frontiers in Psychology bahkan menyebutkan, ada kaitan antara kebiasaan makan dan mimpi buruk yang bikin kita terbangun dengan perasaan gelisah.
Penulis utama studi, Tore Nielsen dari Université de Montréal, mengatakan, keparahan mimpi bisa jadi berkaitan dengan asupan makanan sebelum tidur.
“Tingkat keparahan mimpi buruk sangat terkait dengan intoleransi laktosa dan alergi makanan lainnya," ujarnya, dilansir New York Post.
Jadi, kalau Anda sering bermimpi aneh atau terbangun berkali-kali di malam hari, bisa jadi ada hubungannya dengan apa yang Anda makan sebelum tidur.
Mimpi Buruk Bisa Dipicu Intoleransi Laktosa
Penelitian tersebut dilakukan dengan melibatkan 1.000 mahasiswa di Universitas MacEwan, Kanada. Mereka diminta menjawab pertanyaan tentang pola makan dan kualitas tidur. Hasilnya cukup mengejutkan. Ternyata susu menjadi salah satu biang kerok mimpi buruk — terutama pada orang-orang yang punya intoleransi laktosa.
“Mimpi buruk lebih buruk bagi orang-orang yang tidak toleran terhadap laktosa yang menderita gejala gastrointestinal parah dan tidurnya terganggu,” jelas Nielsen.
Ia menambahkan, ini wajar terjadi karena tubuh kita memang punya ‘jalur komunikasi’ antara sensasi fisik dengan mimpi. Artinya, ketidaknyamanan pada perut akibat laktosa bisa terbawa hingga alam mimpi.
Sekitar sepertiga responden mengaku sering mengalami mimpi buruk. Menariknya, perempuan lebih sering mengingat mimpi mereka dan melaporkan alergi makanan dibanding laki-laki.
Ngemil Manis dan Pedas Juga Bikin Gelisah
Bukan hanya susu yang dicurigai jadi penyebab tidur gelisah. Sekitar 40% peserta studi juga merasa bahwa makanan manis dan pedas bisa memengaruhi tidur mereka. Alasannya, makanan manis dapat memengaruhi kadar gula darah dan memicu lonjakan energi di waktu yang seharusnya tubuh sudah bersiap beristirahat.
Sementara itu, makanan pedas seperti sambal atau kari dapat memicu naiknya suhu tubuh, yang pada akhirnya membuat kita lebih sulit terlelap. Sensasi panas atau mulas di perut juga bisa memicu mimpi buruk yang intens.
Menariknya, hanya 5,5% responden yang benar-benar sadar bahwa kebiasaan makan di malam hari bisa memengaruhi mimpi. Padahal, menurut Nielsen, “Temuan baru ini menyiratkan bahwa mengubah kebiasaan makan bagi orang-orang dengan beberapa kepekaan terhadap makanan dapat meringankan mimpi buruk.”
Keju, Teman atau Lawan?
Mungkin Anda pernah mendengar mitos bahwa makan keju sebelum tidur bisa membuat mimpi jadi aneh. Dalam studi ini, keju memang menjadi sorotan. Produk olahan susu ini sering disalahkan karena mengandung tyramine, senyawa yang bisa merangsang otak dengan memicu pelepasan norepinefrin. Senyawa inilah yang diduga membuat otak jadi lebih waspada.
Tapi, tidak semua studi sepakat dengan teori tersebut. British Cheese Board pada 2005 pernah meneliti efek makan keju pada 200 orang. Hasilnya, keju cheddar justru dikaitkan dengan mimpi yang lebih menyenangkan. Bahkan, penelitian lain menyebutkan keju dapat membantu mencegah sleep apnea berkat kandungan nutrisinya.
“Kita perlu mempelajari lebih banyak orang dari berbagai usia, dari berbagai latar belakang kehidupan, dan dengan kebiasaan makan yang berbeda untuk menentukan apakah hasil penelitian kita benar-benar dapat digeneralisasikan ke populasi yang lebih luas,” kata Nielsen.
Cermat Memilih Camilan Sebelum Tidur
Meski penelitian ini belum bersifat final, satu hal yang jelas: kebiasaan ngemil di malam hari perlu disesuaikan jika ingin tidur nyenyak. Ilmuwan biomedis Dr. Zac Turner menambahkan, makan keju dalam jumlah wajar sebenarnya tidak akan berdampak besar karena kandungan tyramine-nya sangat kecil.
Namun, jika Anda makan keju sambil minum anggur atau alkohol lainnya, itulah yang justru dapat mengganggu tidur. Alkohol dikenal membuat siklus tidur berantakan dan meningkatkan risiko terbangun di tengah malam.
Jadi, sebelum memutuskan menyalahkan sepotong keju atau segelas susu hangat, ada baiknya Anda lebih peka pada sinyal tubuh. Bila punya intoleransi laktosa atau alergi makanan tertentu, sebaiknya hindari produk susu sebelum tidur. Dan ingat, apa yang kita makan memang berpengaruh pada kualitas mimpi, bahkan tidur secara keseluruhan.