Liputan6.com, Jakarta Ada setidaknya lima cara untuk menjaga kesehatan saluran kemih seperti yang disampaikan dokter spesialis bedah urologi RS EMC Pekayon & Cibitung, Dicky Stefanus.
“Agar terhindar dari gangguan seperti infeksi saluran kemih, batu kandung kemih, atau bahkan infeksi ginjal, penting untuk menjaga kesehatan saluran kemih sejak dini. Kebiasaan sehari-hari yang tampak sepele bisa berdampak besar dalam jangka panjang,” kata Dicky mengutip laman EMC, Sabtu (5/7/2025).
Kelima cara jaga kesehatan saluran kemih yang dimaksud Dicky yakni:
- Minum air putih minimal 2 liter per hari.
- Jangan menahan buang air kecil terlalu lama (idealnya buang air kecil setiap 3–4 jam).
- Jaga kebersihan area genital.
- Kurangi konsumsi kafein dan minuman berwarna gelap jika mudah mengalami anyang-anyangan.
- Rutin berolahraga dan makan makanan bergizi.
Dicky menyampaikan, kebiasaan menahan kencing kerap dilakukan misalnya ketika sedang asyik menonton drama Korea atau karena tanggung sedang nongkrong dan malas ke toilet.
“Hati-hati, kebiasaan kecil ini bisa berdampak besar pada kesehatan saluran kemih,” ucapnya.
Dia menjelaskan, kandung kemih adalah organ yang menyimpan urine sebelum dikeluarkan dari tubuh. Saat kandung kemih penuh, tubuh memberi sinyal bahwa sudah waktunya buang air kecil. Jika sinyal ini sering diabaikan, maka berisiko mengalami gangguan pada saluran kemih.
dr. Muthalib Abdullah menjelaskan bahwa penyakit ginjal bukan penyakit keturunan karena ia disebabkan oleh komplikasi penyakit lain yang menyertainya. Namun, terdapat pengecualian pada penyakit ginjal yang disebabkan oleh kencing batu karena kencing...
Dampak Buruk Tahan Kencing
Menahan buang air kecil mungkin terasa sepele, apalagi jika sedang sibuk atau malas ke toilet. Namun jika dilakukan terlalu sering, kebiasaan ini bisa membawa dampak buruk bagi kesehatan, lanjut Dicky.
Kandung kemih yang dipaksa menampung urine lebih lama dari seharusnya dapat memicu berbagai gangguan, mulai dari infeksi hingga kerusakan organ.
“Menahan buang air kecil bisa memicu pertumbuhan bakteri dalam kandung kemih. Hal ini meningkatkan risiko infeksi saluran kemih, yang gejalanya bisa berupa nyeri saat buang air kecil, anyang-anyangan, dan demam,” terang Dicky.
Picu Batu Kandung Kemih
Selain infeksi saluran kemih, menahan kencing juga bisa memicu batu kandung kemih.
Urine yang terlalu lama tertahan akan mengendap dan membentuk kristal. Jika dibiarkan, kristal ini bisa menjadi batu kandung kemih yang menyakitkan.
Lemahkan Otot Kandung Kemih
Tak henti di situ, terlalu sering menahan buang air kecil juga bisa melemahkan otot kandung kemih. Akibatnya, jadi lebih sulit mengontrol keinginan buang air kecil, bahkan bisa menyebabkan inkontinensia urine (ngompol saat dewasa).
Risiko Infeksi Menyebar ke Ginjal
Jika infeksi pada saluran kemih tidak segera ditangani, bakteri bisa naik ke ginjal dan menyebabkan infeksi ginjal (pielonefritis), yang lebih serius dan berbahaya.
Segera ke Dokter Jika Rasakan Gejala Ini
Dicky menyarankan untuk segera hubungi dokter jika merasakan gejala ini:
- Nyeri saat buang air kecil.
- Anyang-anyangan (ingin buang air kecil terus tapi hanya keluar sedikit).
- Urine berwarna keruh atau berdarah.
- Nyeri di bagian bawah perut atau punggung bawah.
Dokter yang bisa menangani masalah ini adalah dokter urologi, spesialis yang menangani masalah pada saluran kemih dan organ reproduksi, baik pada pria maupun wanita.
“Sayangi saluran kemihmu mulai dari sekarang. Kalau kamu punya keluhan yang mengganggu, jangan ragu untuk periksa ke dokter urologi. Ingat ya, buang air kecil itu bukan hal sepele,” pungkasnya.