Jangan Buru-Buru Minum Obat! Ini Cara Alami Turunkan Kolesterol Menurut Dokter

4 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta - Kadar kolesterol tinggi sering kali membuat orang langsung panik dan buru-buru minum obat. 

Padahal, menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Ginjal dan Hipertensi, dr. Decsa Medika Hertanto, Sp.PD-KGH, langkah pertama yang paling tepat adalah mengubah gaya hidup dengan cara alami.

"Kalau kamu sehat atau kolesterolmu cuma naik sedikit, sebenarnya cukup dengan jalan kaki, lari, atau olahraga kardio lainnya. Tidak perlu langsung minum obat," kata dari unggahan video di Instagram pribadinya, @dokterdecsa, pada Senin, 9 Juni 2025. 

Kolesterol bisa diturunkan secara alami melalui kombinasi aktivitas fisik dan pola makan yang sehat. 

Jalan kaki secara rutin, misalnya, merupakan salah satu cara menurunkan kolesterol yang bisa dilakukan siapa saja. 

"Jalan kaki itu punya segudang manfaat, apalagi kalau ditambah dengan incline atau medan yang menanjak sedikit. Itu lebih efektif," ujar dr. Decsa. Tidak hanya jalan kaki, latihan beban juga dianjurkan. 

Kombinasi antara latihan kardio dan latihan beban terbukti secara ilmiah dapat menurunkan kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan meningkatkan kolesterol HDL (kolesterol baik).

"Ada penelitiannya, combine training seperti kardio ditambah latihan beban itu efektif banget menurunkan LDL dan menaikkan HDL," tambahnya.

Diet Sehat, Tidur Cukup, dan Manajemen Stres

Selain olahraga, perubahan pola makan juga sangat penting. Hindari makanan tinggi lemak jenuh, gorengan, makanan cepat saji, dan perbanyak konsumsi serat dari buah dan sayur. 

Gantilah minyak goreng biasa dengan minyak yang lebih sehat seperti minyak zaitun atau minyak kanola. 

Dr. Decsa juga menekankan pentingnya tidur yang cukup dan manajemen stres. Kurang tidur dan stres kronis bisa memengaruhi metabolisme tubuh dan berdampak pada peningkatan kadar kolesterol. 

Menurut dr. Decsa, selektif terhadap makanan, tidur cukup, dan manage stress. Itu kunci sebelum kita bicara soal obat.

Obat Kolesterol Bukan Jalan Pintas

Sayangnya, banyak orang langsung meminta obat penurun kolesterol tanpa terlebih dulu mencoba perubahan gaya hidup. 

Menurut dr. Decsa, pola pikir seperti ini perlu diluruskan. "Jangan kebalik, minta obat padahal belum melakukan pola hidup sehat yang baik. Itu salah," kata dia. 

Obat penurun kolesterol memang dibutuhkan, tapi hanya jika kadar kolesterol sudah sangat tinggi atau jika ada penyakit penyerta seperti diabetes, hipertensi, penyakit jantung, atau gangguan ginjal. 

"Kalau kolesterolmu tinggi banget dan ada komorbid, baru kombinasikan olahraga, latihan beban, dan diet sehat dengan obat penurun kolesterol,” jelasnya.

Kapan Harus Minum Obat?

Obat kolesterol seperti statin atau fibrat biasanya diberikan oleh dokter jika kadar kolesterol LDL sangat tinggi atau pasien memiliki risiko penyakit jantung yang besar. 

Namun, penggunaan obat ini harus sesuai resep dokter dan bukan atas inisiatif sendiri. 

Jika setelah tiga bulan melakukan perubahan gaya hidup hasilnya belum memadai, barulah dokter akan mempertimbangkan penggunaan obat sebagai bagian dari terapi. 

"Kalau sudah ubah gaya hidup tapi tidak membaik, baru kita masuk ke tahap pemberian obat sesuai indikasi medis," ungkap dr. Decsa.

Kolesterol tinggi bukan akhir dari segalanya. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat. 

Rutin berolahraga, makan makanan bergizi, tidur cukup, dan mengelola stres adalah cara alami menurunkan kolesterol yang efektif. Obat tetap bisa menjadi solusi, tapi bukan pilihan utama.

"Mindset-nya harus benar dulu. Ubah gaya hidup, baru pikirkan obat jika memang dibutuhkan," pungkasnya.

Foto Pilihan

Tim Gates Foundation yang diwakili Senior CMC Advisor Vaccine Development Rayasam Prasad mendapat penjelasan dari seorang staf saat meninjau Laboratorium Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di kawasan Johar Baru, Jakarta Pusat, Kamis (15/5/2025). (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Read Entire Article
Helath | Pilkada |