Kasus COVID-19 di Negara Tetangga Meningkat, Peneliti: Lebih Baik Kita Bersiap

12 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Kasus COVID-19 di Thailand, Hong Kong, Malaysia dan Singapura mengalami kenaikan.

Terkait gelombang baru ini, Guru Besar FK-KMK UGM sekaligus peneliti Mikrobiologi Klinik Prof. dr. Tri Wibawa, Ph.D., Sp.MK,  mengatakan, peningkatan kasus di negara tetangga tidak dapat secara pasti akan diikuti peningkatan penularan di Indonesia.

“Namun, belajar dari penularan di masa pandemi yang sangat cepat dan luas, akan lebih baik kalau kita bersiap,” katanya pada Rabu (4/6/2025).

Tri menjelaskan, varian SARS-CoV-2 yang dominan menyebar di Thailand adalah XEC dan JN.1, lalu di Singapura LF.7 dan NB.1.8 (turunan JN.1), di Hongkong JN.1, dan di Malaysia adalah XEC (turunan JN.1).

Sementara, varian yang dominan di Indonesia saat ini berbeda dengan yang ada di negara tetangga yakni MB 1.1. Varian ini belum masuk pada daftar Variants of Interest (VOIs)  maupun variants under monitoring (VUMs) yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Ia mengatakan, belum banyak informasi spesifik tentang Variant MB1.1, tetapi, ia menduga manifestasi klinis yang muncul tidak banyak berbeda dengan varian omicron lain yang pernah beredar di Indonesia.

“Gejala yang ditimbulkan pun sejauh ini serupa dengan varian-varian COVID-19 sebelumnya, termasuk demam, pusing, batuk, sakit tenggorokan, mual dan muntah, serta nyeri sendi,” imbuhnya.

Sebuah perusahaan perhiasan Israel membuat masker wajah Covid-19 termahal di dunia. Masker itu dipatok dengan harga 1,5 juta Dolar Amerika dengan lapisan emas putih 18 karat bertabur 3600 berlian putih dan hitam.

Masyarakat Perlu Waspada

Meskipun angka kasusnya cukup rendah dan gejalanya cenderung sama, bukan berarti masyarakat tidak perlu waspada, sambung Tri.

Tri menganjurkan masyarakat dapat mengantisipasi dengan menjaga kebersihan dan pola hidup sehat seperti makan makanan bergizi serta istirahat yang cukup.

Bahkan ia juga mengimbau  masyarakat untuk menggunakan masker jika merasakan gejala seperti flu.

“Jika berada dalam kerumunan, batasi diri untuk tidak berada di kerumunan jika merasa tidak dalam kondisi kesehatan yang prima,” sarannya.

Selain itu, Tri meminta masyarakat untuk memantau keadaan dari sumber informasi yang dapat dipercaya, termasuk dari pemerintah dan lembaga yang dapat dipercaya.

“Kita harus yakin bahwa kita bersama telah memiliki pengalaman dan pengetahuan untuk dapat bertahan pada masa-masa sulit pandemi,” pesannya.

Potensi Kenaikan Kasus COVID-19 Menurut Epidemiolog

Dalam keterangan lain, epidemiolog Dicky Budiman mengatakan bahwa kenaikan COVID-19 seperti di negara tetangga bisa saja terjadi di Indonesia.

“Negara-negara tetangga, seperti Thailand, Hong Kong, Singapura, saat ini memang sudah memperlihatkan data peningkatan kasus COVID-19. Terutama di subvarian terbaru Omicron,” kata Dicky kepada Health Liputan6.com saat dihubungi pada Kamis, (5/6/2025).

“Nah, melihat pola ini, Indonesia tentu berpotensi mengalami peningkatan kasus serupa karena lalu lintas perjalanan internasional yang tinggi di ASEAN, kemudian keluar ASEAN dari Indonesia,” imbuhnya.

Dia menambahkan, usai pandemi mereda, Indonesia mulai ketergantungan pada pelaporan mandiri, sementara tes dan surveilans sudah melemah dibanding saat masa pandemi.

Di sisi lain, kepatuhan terhadap protokol kesehatan telah menurun drastis terutama di ruang publik yang padat.

“Artinya, kita tidak boleh menganggap remeh tapi juga tidak usah dan tidak perlu panik. Meskipun angka resmi saat ini rendah tapi ya sebetulnya kalau kasus infeksi bisa banyak. Tapi kan mayoritas tidak bergejala, kalaupun bergejala, sangat ringan,” jelasnya.

Ini adalah pola kenaikan kasus COVID-19 yang juga terjadi di negara-negara lain termasuk di kawasan ASEAN.

Foto Pilihan

Tim Gates Foundation yang diwakili Senior CMC Advisor Vaccine Development Rayasam Prasad mendapat penjelasan dari seorang staf saat meninjau Laboratorium Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di kawasan Johar Baru, Jakarta Pusat, Kamis (15/5/2025). (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Read Entire Article
Helath | Pilkada |