Liputan6.com, Jakarta Diabetes, orang awam kerap menyebutnya penyakit gula. Disebut-sebut begitu karena konsumsi gula yang berlebih. Padahal, bukan cuma konsumsi gula berlebih, beberapa kebiasaan yang kerap dilakukan masyarakat modern bisa memicu diabetes.
“Banyak pasien yang tidak sadar bahwa kebiasaan sederhana seperti sering makan fast food, kurang gerak, hingga tidur larut malam karena gadget bisa memicu terjadinya diabetes," kata dokter spesialis penyakit dalam Timoteus Richard dari Bethsaida Hospital Gading Serpong.
Timoteus mengungkapakan fast food atau makanan cepat saji yang banyak di sekitar kita umumnya tinggi kalori, gula, garam, dan lemak jenuh. Namun, miskin serat serta nutrisi penting.
"Jika dikonsumsi berlebihan, tubuh menyimpan energi berlebih sebagai lemak, terutama di perut, yang memicu resistensi insulin yang merupakan awal mula diabetes tipe 2," kata Timoteus dalam keterangan tertulis.
Ditambah lagi, konsumsi fast food membuat lonjakan gula darah setelah makan. Hal ini membuat pankreas bekerja ekstra keras hingga lama-kelamaan kewalahan. Alhasil risiko diabetes pun meningkat.
Penggunaan Gawai Berlebihan, Bikin Mager
Hari ini sudah berapa menit atau jam Anda scrolling media sosial atau menonton serial favorit sambil duduk atau tiduran? Awas, jangan terlalu lama.
Penggunaan gawai yang berlebihan membuat seseorang jadi lebih sering duduk lama. Alhasil, hal ini mengurangi gerakan tubuh dan membuat metabolisme melambat.
"Kurangnya aktivitas fisik ini bisa menyebabkan penumpukan lemak tubuh, yang pada akhirnya meningkatkan risiko resistensi insulin, salah satu penyebab diabetes," kata lulusan Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado ini.
Bukan cuma jadi minim gerak, paparan layar gadget sebelum tidur juga mengganggu pola tidur.
"Tidur yang kurang memadai dapat meningkatkan hormon stres, yang berdampak pada kestabilan kadar gula darah, memperburuk risiko diabetes," kata Timoteus.
Waspadai Gejala Diabetes yang Mudah Terabaikan
Timoteus mengatakan gejala diabetes sering muncul perlahan dan mudah terabaikan. Namun, ada beberapa yang perlu diwaspadai sebagai tanda diabetes yakni:
- rasa haus berlebihan
- sering buang air kecil di malam hari
- rasa lelah meski tidak beraktivitas
- penurunan atau peningkatan berat badan yang drastis
- penglihatan kabur
- luka yang sulit sembuh.
"Jika mengalami gejala-gejala di atas segera periksa kadar gula darah. Deteksi dini penting untuk mencegah komplikasi serius seperti kerusakan ginjal atau masalah jantung," pesan dokter yang praktik di Klinik Penyakit Dalam Bethsaida Hospital Gading Serpong itu.
Gaya Hidup Sehat, Kunci Cegah Diabetes
Kabar baiknya, diabetes bisa dicegah. Mengelola gaya hidup sehat adalah kunci utamanya.
Timoteus berpesan agar masyarakat melakukan hal berikut untuk menjauhkan diri dari diabetes yakni:
- Membatasi konsumsi makanan cepat saji.
- Mengatur screen time dan memberi jeda untuk bergerak.
- Rutin berolahraga ringan, minimal jalan kaki 30 menit sehari.
- Tidur cukup 7–8 jam setiap malam.
- Rutin memeriksakan kadar gula darah.
Timoteus juga mengingatkan masyarakat untuk rutin melakukan deteksi dini mengingat diabetes sering kali berkembang tanpa gejala jelas. Bila terdeteksi sejak awal maka penanganan bisa tepat untuk mencegah komplikasi akibat diabetes yang lebih parah.
“Pemeriksaan rutin sangat penting agar kadar gula darah bisa dipantau sejak dini. Dengan pola hidup sehat dan deteksi dini, risiko komplikasi serius seperti gangguan jantung, ginjal, atau saraf dapat ditekan secara signifikan,” jelas Timoteus.