Pentingnya Olahraga dalam Pencegahan Penyakit Kronis Menurut Dr. Gia Pratama

1 day ago 4

Liputan6.com, Jakarta - Olahraga memiliki peranan yang sangat penting dalam pencegahan penyakit kronis, seperti diabetes melitus dan hipertensi. Menurut dr. Gia Pratama, seorang dokter umum dan influencer kesehatan, olahraga bukan hanya sekadar aktivitas fisik, tapi juga kunci untuk menjaga kesehatan.

Dalam paparannya di talkshow 'Sehat Bersama Prolanis' di Kantor Pusat BPJS Kesehatan pada Senin, 20 Oktober 2025. dr. Gia menekankan bahwa kontrol asupan gula dan garam juga sangat penting, tapi olahraga tetap menjadi faktor utama dalam pencegahan penyakit ini.

Diabetes melitus dan hipertensi adalah dua penyakit yang dapat dicegah sebelum mencapai tingkat keparahan. "Diabetes melitus dan hipertensi adalah dua penyakit kronis yang sebenarnya dapat dicegah sebelum menjadi terlalu parah," ujar dr. Gia.

Namun, dia juga mengingatkan bahwa olahraga yang berlebihan justru dapat menjadi tidak efektif dan bahkan berbahaya. "Olahraga yang berlebihan tidak baik, bahkan bisa menjadi tidak efektif dalam mencegah diabetes dan hipertensi," tambahnya.

Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memahami bahwa olahraga harus dilakukan dengan cara yang seimbang.

Fungsi Olahraga yang Lebih dari Sekadar Penurunan Berat Badan

Masih banyak masyarakat Indonesia yang beranggapan bahwa olahraga hanya berfungsi untuk menurunkan berat badan. Padahal, dr. Gia Pratama menjelaskan bahwa fungsi olahraga jauh lebih luas, terutama bagi penderita penyakit kronis.

"Olahraga memiliki fungsi yang sangat banyak, terutama bagi penderita penyakit kronis diabetes melitus dan hipertensi. Padahal, fungsi olahraga lebih dari itu. Ada puluhan fungsi olahraga," ujarnya.

Dr. Gia bahkan menegaskan bahwa jika ada satu obat yang mampu menggantikan seluruh fungsi olahraga, obat tersebut pasti akan menjadi obat terlaris di dunia.

"Sayangnya enggak ada. Jadi, kita semua harus olahraga. Termasuk yang sudah pre-diabetes, diabetes, dan hipertensi," tambahnya.

Pentingnya Pengawasan Gula dan Garam

Dalam kesempatan yang sama, Dr. dr. Mahesa Paranadipa Maykel, M.H., MARS dari Dewan Jaminan Sosial Nasional, menyoroti pentingnya pengawasan terhadap penggunaan gula dan garam di masyarakat.

"Indonesia perlu meningkatkan pengawasan terhadap penggunaan gula dan garam pada masyarakat," katanya.

Pengawasan ini tidak hanya terbatas pada program kesehatan tertentu, tetapi juga mencakup screening kadar gula dan garam di tempat-tempat seperti kantor dan bandara.

"Tidak hanya pada program-program kesehatan tertentu, tapi juga screening kadar gula dan garam penting dilakukan saat di kantor maupun di bandara sebelum bepergian," tambahnya.

Pemeriksaan Rutin dan Edukasi Penyakit Kronis

Pemeriksaan rutin juga menjadi solusi bagi masyarakat untuk memahami dan mengelola gejala yang dialami. Kepala Klinik Cahaya Kebagusan, dr. Grace Maria Kendek Allo menjelaskan bahwa beberapa klinik telah memiliki program tes spesialistik yang berupa kegiatan edukasi terkait penyakit kronis.

"Edukasi ini dilakukan paling tidak selama enam bulan dengan proses yang mudah dipahami oleh masyarakat," ujarnya.

Dr. Grace juga menyoroti kekhawatiran penderita hipertensi terhadap konsumsi obat rutin. Banyak yang percaya bahwa minum obat terlalu sering dapat menimbulkan penyakit tambahan.

Namun, kenyataannya, pasien hipertensi tidak boleh ragu untuk meminum obat, karena obat khusus hipertensi justru akan menstabilkan tekanan darah.

Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) BPJS Kesehatan

Untuk menekan angka pasien diabetes melitus dan hipertensi, BPJS Kesehatan mengusung kegiatan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis).

Prolanis merupakan pendekatan proaktif untuk mencapai kualitas hidup masyarakat yang lebih optimal. Sistem pelayanan Prolanis ini melibatkan masyarakat Indonesia sebagai peserta, Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), dan BPJS Kesehatan.

  • Mendorong perilaku hidup sehat melalui edukasi dan pemantauan.
  • Mencegah komplikasi dengan deteksi dini dan intervensi cepat pada faktor risiko penyakit kronis.
  • Meningkatkan efektivitas biaya dan mengurangi kebutuhan perawatan di tingkat rujukan.

Prolanis telah diterapkan di beberapa FKTP sebagai layanan umum, menawarkan berbagai layanan seperti konsultasi medis, edukasi kelompok, senam prolanis, pemantauan status kesehatan, dan kunjungan rumah.

Meskipun berfokus pada penyakit kronis, program ini juga merupakan tindakan preventif bagi masyarakat yang sehat, terutama usia muda.

Foto Pilihan

Tenaga kesehatan Siti Nurjanah (kiri) dibantu rekan-rekannya memberikan vaksin campak kepada seorang anak dalam kampanye vaksinasi campak dari rumah ke rumah menyusul wabah di Sumenep, Pulau Madura, Jawa Timur, Senin 8 September 2025. (AP Photo/Dita Alangkara)
Read Entire Article
Helath | Pilkada |