Lansia Kerap Alami Nyeri Lutut, Apa Penyebabnya?

Liputan6.com, Jakarta Semakin bertambah usia, tubuh pun ikut mengalami berbagai perubahan, termasuk pada sendi. Salah satu keluhan yang paling sering dialami oleh lansia adalah nyeri lutut. Rasa nyeri ini bisa muncul saat berdiri terlalu lama, naik tangga, atau bahkan saat duduk terlalu lama.

Nyeri lutut pada lansia sering kali dikaitkan dengan osteoartritis, namun ada banyak penyebab lain yang perlu diperhatikan. Penyakit ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menurunkan kualitas hidup.

Dokter spesialis ortopedi dan traumatologi konsultan lutut & pinggul Ricky Edwin P Hutapea dari Eka Hospital BSD mengatakan proses penuaan membawa beberapa perubahan signifikan pada sendi lutut. Seperti terjadi penipisan tulang rawan yang menipis dan kehilangan elastisitas,  yang dikenal sebagai osteoartritis atau pengapuran sendi.

Lalu, semakin bertambah usia terjadi penurunan produksi cairan sinovial yang merupakan pelumas alami sendi. Kehadiran cairan ini membantu pergerakan halus dan memberikan nutrisi pada kartilago. 

Pada lansia juga kerap terjadi pelemahan otot dan ligamen. Hal ini membuat lutut menjadi kurang stabil dan lebih rentan terhadap cedera.

Ricky mengatakan selain perubahan degeneratif akibat penuaan, beberapa kondisi lain juga dapat menjadi penyebab umum nyeri lutut pada lansia yakni:

1. Osteoartritis (OA): Ini adalah penyebab nyeri lutut kronis yang paling sering terjadi pada lansia. Kerusakan kartilago menyebabkan tulang saling bergesekan, menimbulkan rasa sakit, kaku, dan pembengkakan.

2. Artritis reumatoid (RA): Merupakan penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan pada lapisan sendi (sinovium). RA dapat menyerang banyak sendi, termasuk lutut, dan menimbulkan nyeri, bengkak, kemerahan, serta kekakuan.

3. Gout : Kondisi ini disebabkan oleh penumpukan kristal asam urat di persendian, termasuk lutut. Serangan gout ditandai dengan nyeri hebat, kemerahan, panas, dan pembengkakan yang datang tiba-tiba.

4. Pseudogout (Kondrokalsinosis): Mirip dengan gout, namun disebabkan oleh penumpukan kristal kalsium pirofosfat di sendi. Gejalanya meliputi nyeri, kaku, dan pembengkakan pada lutut.

● Cedera lutut lama: Cedera lutut di masa muda, seperti robekan meniskus atau ligamen, dapat meningkatkan risiko terjadinya nyeri lutut kronis di kemudian hari.

● Bursitis: Peradangan pada bursa, yaitu kantung berisi cairan yang berfungsi sebagai bantalan antara tulang, otot, dan tendon di sekitar lutut. Bursitis dapat menyebabkan nyeri dan pembengkakan lokal.\

● Tendinitis: Peradangan pada tendon, yaitu jaringan yang menghubungkan otot dengan tulang. Tendinitis pada tendon di sekitar lutut dapat menyebabkan nyeri saat bergerak.

Ricky mengatakan penanganan nyeri lutut pada lansia akan disesuaikan dengan penyebab dan tingkat keparahannya. 

Beberapa tindakan yang mungkin direkomendasikan meliputi:

● Obat-obatan:

○ Obat pereda nyeri (analgesik) seperti paracetamol.

○ Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) seperti ibuprofen atau naproxen.

○ Obat-obatan untuk mengatasi artritis spesifik, seperti obat antirematik untuk RA atau obat penurun asam urat untuk gout.

○ Injeksi kortikosteroid ke dalam sendi lutut untuk mengurangi peradangan dan nyeri.

● Terapi fisik: Latihan peregangan dan penguatan otot di sekitar lutut dapat membantu meningkatkan stabilitas sendi, mengurangi nyeri, dan meningkatkan rentang gerak.

● Alat bantu: Penggunaan alat bantu seperti tongkat atau penyangga lutut (knee brace) dapat membantu mengurangi tekanan pada lutut dan meredakan nyeri saat berjalan.

● Operasi: Jika nyeri lutut sangat parah dan tidak membaik dengan penanganan konservatif, operasi mungkin menjadi pilihan. Beberapa jenis operasi yang umum dilakukan pada lansia dengan nyeri lutut meliputi:

○ Arthroscopy: Prosedur invasif minimal untuk memperbaiki kerusakan pada meniskus atau ligamen.

○ Osteotomy: Prosedur untuk meluruskan tulang di sekitar lutut yang mengalami kerusakan akibat artritis.

○ Penggantian Sendi Lutut Total (Total Knee Replacement/TKR): Prosedur di mana sendi lutut yang rusak diganti dengan sendi buatan (prostesis).

Foto Pilihan