Pakai Baju Thrifting Tanpa Dicuci, Awas Tertular Penyakit Kulit Moluskum Kontagiosum

21 hours ago 10

Liputan6.com, Jakarta Thrifting atau kerap dikenal dengan belanja baju bekas sudah sejak lama digandrungi masyarakat. Selain harganya lebih murah, baju thrift juga kerap memiliki jenis bahan yang berkualitas.

Sayangnya, pakaian thrift yang datang dari berbagai negara tentu tidak terjamin kebersihannya. Banyak virus dan bakteri yang bersarang di serat-serat kain. Maka dari itu, memastikan pakaian hasil thrift dicuci sampai bersih sebelum digunakan adalah hal yang amat penting.

Langsung mengenakan pakaian thrift tanpa dicuci terlebih dulu dapat memicu penyakit kulit seperti moluskum kontagiusum. Hal ini dialami oleh seorang pemuda yang menceritakan kisahnya lewat akun Tiktok @onenevertwoo_one.

“Aku sering beli baju thrift, aku bukan menjelekkan baju thrift ya, tapi memang ini kesalahan pure (murni) aku pribadi, karena aku enggak pernah yang namanya cuci terlebih dahulu si baju thrift-nya itu. Pas bajunya datang, aku langsung pakai, kalian tahu sendiri sekotor apa itu baju thrift,” kata pemuda itu dalam video yang sudah ditonton 4,9 juta kali hingga Senin (29/4/2025).

“Kita juga enggak tahu si pemakai sebelumnya itu punya penyakit apa, virus apa, kan kita enggak pernah tahu dan kita langsung pakai. Otomatis bakal langsung nempel ke badan kita, itu yang jadi masalahnya buat aku. Makanya aku bisa kena penyakit moluskum ini,” tambahnya.

Dia pun meminta doa kepada warganet agar segera sembuh dari penyakit kulit yang menimbulkan bintil-bintil di hampir seluruh wajahnya.

Setelah sempat tutup, sentra pakaian bekas impor atau thrifting di Pasar Cimol, Gedebage, Bandung, Jawa Barat, kini kembali dibuka. Namun para pedagang hanya menjual stok yang tersisa, karena tidak ada lagi pasokan pakaian bekas impor.

Kata Dokter tentang Moluskum Kontagiosum

Menanggapi video viral itu, dokter spesialis dermatologi & venereologi Eka Hospital Permata Hijau, Prissilma Tania Jordi, memberi penjelasan.

Dia menjelaskan, moluskum kontagiosum adalah penyakit kulit akibat virus yang ditandai bintil-bintil. Penyakit ini menular lewat kontak dengan bintil atau benda yang terkontaminasi seperti handuk dan pakaian.

“Moluskum kontagiosum adalah penyakit kulit berupa munculnya bintil di kulit yang disebabkan oleh infeksi virus. Kondisi ini biasanya berlangsung dalam jangka waktu lama (kronis) dan mudah menyebar jika terdapat kontak langsung dengan bintil atau benda yang telah terkontaminasi, misalnya handuk atau pakaian,” kata Prissilma dalam keterangan tertulis dikutip pada Senin (28/4/2025).

Apa Penyebab Moluskum Kontagiosum?

Penyebab utama moluskum kontagiosum adalah infeksi virus dari famili pox-virus, yaitu M. contagiosum.

Pada seseorang yang sudah terinfeksi, virus tersebut bisa menyebar ke bagian tubuh lain ketika pengidap menggaruk pada kulit yang terdapat virus, lalu menyentuh bagian tubuh lainnya. Kemudian, pada lokasi yang baru, virus akan berkembang biak dan menimbulkan gejala.

Apa Saja Gejala Moluskum Kontagiosum?

Gejala utama molluscum contagiosum adalah munculnya bintil-bintil yang berkumpul di satu area kulit ataupun tersebar di beberapa bagian tubuh.

Gejala ini baru muncul 2-7 minggu setelah kontak dengan virus. Bintil tersebut biasanya memiliki karakteristik sebagai berikut:

  • Berukuran kecil, berdiameter 2–5 mm, menyerupai kacang tanah atau biji kacang hijau.
  • Muncul di area wajah, leher, ketiak, perut, organ intim, dan tungkai, kecuali di telapak tangan dan kaki.
  • Menyerupai warna kulit, putih, kemerahan, atau merah muda.
  • Tidak terasa nyeri, namun menimbulkan rasa gatal.
  • Terdapat titik berwarna putih kekuningan di bagian tengah bintil.
  • Jumlah bintil yang muncul biasanya sekitar 20–30 bintil.

Moluskum Pada Orang yang Sistem Kekebalan Tubuhnya Lemah

Gejala moluskum bisa lebih parah jika terjadi pada pasien dengan kekebalan tubuh lemah.

“Pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, jumlahnya bisa lebih banyak. Virus penyebab molluscum contagiosum juga bisa menyebar dari pengidap ke orang lain melalui kontak langsung kulit ke kulit dan penggunaan barang yang sudah terkontaminasi virus secara bersama-sama.”

Jika benjolan atau bintil bertambah banyak atau tidak kunjung sembuh meskipun sudah dilakukan pengobatan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk penanganan yang tepat.

“Nah buat kamu yang suka beli baju thrifting, jangan langsung dipakai ya. Baju harus dicuci dulu sebelum dipakai untuk menghindari penyakit moluskum kontagiosum. Karena penyakit ini bisa menular ke orang lain salah satunya melalui pakaian yang dipakai oleh pengidap,” imbau Prissilma. 

Read Entire Article
Helath | Pilkada |