Tren Thrifting, Niat Irit Jangan Sampai Kena Penyakit Kulit

20 hours ago 8

Liputan6.com, Jakarta Thrifting atau belanja barang bekas impor salah satunya pakaian kerap jadi salah satu siasat untuk tampil modis tanpa menguras dompet.

Di sisi lain, thrifting pakaian juga membantu menjaga Bumi karena dinilai ramah lingkungan. Melansir One Green Planet, thrifting dapat mengubah nasib pakaian.

Bagi pemilik pertama yang sudah bosan, sebuah pakaian mungkin dianggap sampah, tapi bagi orang lain dianggap harta karun. Pakaian yang mulanya akan berakhir di pembuangan sampah, lama terurai, dan menimbulkan masalah jangka panjang, setelah thrifting dapat memiliki kesempatan kedua untuk dikenakan kembali oleh pemilik baru.

Meski begitu, pakaian thrifting kerap membawa kuman atau virus penyebab penyakit. Contohnya penyakit kulit yang disebut moluskum kontagiosum.

Dokter spesialis dermatologi & venereologi Eka Hospital Permata Hijau, Prissilma Tania Jordi, menjelaskan, moluskum kontagiosum adalah penyakit kulit akibat virus yang ditandai bintil-bintil. Penyakit ini menular lewat kontak dengan bintil atau benda yang terkontaminasi seperti handuk dan pakaian.

Moluskum kontagiosum adalah penyakit kulit berupa munculnya bintil di kulit yang disebabkan oleh infeksi virus. Kondisi ini biasanya berlangsung dalam jangka waktu lama (kronis) dan mudah menyebar jika terdapat kontak langsung dengan bintil atau benda yang telah terkontaminasi, misalnya handuk atau pakaian,” kata Prissilma dalam keterangan tertulis dikutip pada Senin (28/4/2025).

Presiden Jokowi melarang aktivitas berbelanja pakaian bekas impor atau thrifting karena sangat merugikan industri tekstil dalam negeri. Para pedagang pun resah karena menurut mereka itulah sumber mata pencaharian mereka selama ini.

Apa Penyebab dan Gejala Moluskum Kontagiosum?

Penyebab utama moluskum kontagiosum adalah infeksi virus dari famili pox-virus, yaitu M. contagiosum.

Pada seseorang yang sudah terinfeksi, virus tersebut bisa menyebar ke bagian tubuh lain ketika pengidap menggaruk pada kulit yang terdapat virus, lalu menyentuh bagian tubuh lainnya. Kemudian, pada lokasi yang baru, virus akan berkembang biak dan menimbulkan gejala.

Gejala Moluskum Kontagiosum

Gejala utama molluscum contagiosum adalah munculnya bintil-bintil yang berkumpul di satu area kulit ataupun tersebar di beberapa bagian tubuh.

Gejala ini baru muncul 2-7 minggu setelah kontak dengan virus. Bintil tersebut biasanya memiliki karakteristik sebagai berikut:

  • Berukuran kecil, berdiameter 2–5 mm, menyerupai kacang tanah atau biji kacang hijau.
  • Muncul di area wajah, leher, ketiak, perut, organ intim, dan tungkai, kecuali di telapak tangan dan kaki.
  • Menyerupai warna kulit, putih, kemerahan, atau merah muda.
  • Tidak terasa nyeri, namun menimbulkan rasa gatal.
  • Terdapat titik berwarna putih kekuningan di bagian tengah bintil.
  • Jumlah bintil yang muncul biasanya sekitar 20–30 bintil.

Moluskum pada Orang yang Sistem Kekebalan Tubuhnya Lemah

Gejala moluskum bisa lebih parah jika terjadi pada pasien dengan kekebalan tubuh lemah.

“Pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, jumlahnya bisa lebih banyak. Virus penyebab molluscum contagiosum juga bisa menyebar dari pengidap ke orang lain melalui kontak langsung kulit ke kulit dan penggunaan barang yang sudah terkontaminasi virus secara bersama-sama.”

Jika benjolan atau bintil bertambah banyak atau tidak kunjung sembuh meskipun sudah dilakukan pengobatan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk penanganan yang tepat.

“Nah buat kamu yang suka beli baju thrifting, jangan langsung dipakai ya. Baju harus dicuci dulu sebelum dipakai untuk menghindari penyakit moluskum kontagiosum. Karena penyakit ini bisa menular ke orang lain salah satunya melalui pakaian yang dipakai oleh pengidap,” imbau Prissilma. 

Contoh Kasus

Kasus moluskum kontagiosum akibat tak mencuci terlebih dahulu pakaian thrift dialami seorang pemuda yang menceritakan kisahnya lewat akun Tiktok @onenevertwoo_one.

“Aku sering beli baju thrift, aku bukan menjelekkan baju thrift ya, tapi memang ini kesalahan pure (murni) aku pribadi, karena aku enggak pernah yang namanya cuci terlebih dahulu si baju thrift-nya itu. Pas bajunya datang, aku langsung pakai, kalian tahu sendiri sekotor apa itu baju thrift,” kata pemuda itu dalam video yang sudah ditonton 4,9 juta kali hingga Senin (29/4/2025).

“Kita juga enggak tahu si pemakai sebelumnya itu punya penyakit apa, virus apa, kan kita enggak pernah tahu dan kita langsung pakai. Otomatis bakal langsung nempel ke badan kita, itu yang jadi masalahnya buat aku. Makanya aku bisa kena penyakit moluskum ini,” tambahnya.

Dia pun meminta doa kepada warganet agar segera sembuh dari penyakit yang menimbulkan bintil-bintil di hampir seluruh wajahnya.

Read Entire Article
Helath | Pilkada |