Penjahat Tak Kasat Mata Ini Sebabkan Kutil Kelamin hingga Kanker Penis pada Pria

15 hours ago 7

Liputan6.com, Jakarta - Virus HPV (Human Papillomavirus) sering dianggap sebagai ancaman kesehatan yang lebih besar bagi perempuan. Namun, kenyataannya, virus ini juga merupakan masalah serius bagi pria.

Meskipun lebih banyak dibicarakan terkait kanker serviks pada wanita, HPV juga dapat menyebabkan dampak yang sangat berbahaya pada laki-laki. 

Dari kutil kelamin hingga kanker penis, HPV dapat menyebabkan berbagai penyakit mematikan yang tidak dapat dianggap remeh. 

Menurut Spesialis Penyakit Dalam dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc, Sp.PD, FRSPH, FINASIM, virus HPV bukan hanya menyerang perempuan, tetapi juga laki-laki. 

Bahkan, sekitar satu dari empat pria berisiko terinfeksi HPV, yang dapat menimbulkan masalah kesehatan serius, termasuk kanker penis, kanker tenggorokan, dan kutil kelamin.

"Kabar baiknya, berbagai penyakit akibat infeksi HPV ini sebenarnya dapat dicegah melalui vaksinasi HPV," kata dr. Dirga.

Mengapa Vaksin HPV Penting? 

Vaksinasi HPV adalah cara pencegahan paling efektif untuk melindungi tubuh dari infeksi virus ini. 

Orang yang tidak divaksinasi tidak memiliki antibodi terhadap HPV. Artinya, mereka baru membentuk kekebalan tubuh setelah mengalami infeksi. 

Sebaliknya, vaksinasi memberikan perlindungan tanpa perlu melewati masa sakit. Inilah prinsip dasar kerja vaksin dalam menjaga kesehatan kita. 

Vaksinasi HPV bukan hanya teori. Data dari berbagai negara menunjukkan hasil nyata. Di negara-negara dengan cakupan vaksinasi HPV yang tinggi seperti Inggris, Australia, dan Swedia, kasus infeksi HPV dan kanker serviks menurun drastis. 

Bahkan, Australia diperkirakan akan menjadi negara pertama yang mengeliminasi kanker serviks pada tahun 2035 berkat program imunisasi HPV yang dimulai sejak 2007. 

Lebih lanjut dr. Dirga, mengatakan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga memperkirakan bahwa pada tahun 2070, vaksin HPV dapat mencegah hingga 14 juta kematian akibat kanker serviks di seluruh dunia. 

Ini menunjukkan betapa vitalnya vaksinasi HPV dalam upaya pencegahan penyakit mematikan ini. 

Fakta Keamanan Vaksin HPV

Vaksin HPV telah tersedia dan digunakan secara luas sejak tahun 2006. Hingga kini, lebih dari 1,2 miliar dosis vaksin telah diberikan di lebih dari 140 negara. 

Berdasarkan data tersebut, tidak ditemukan masalah serius terkait keamanan vaksin ini. Vaksin HPV dinyatakan aman dan sangat efektif dalam memberikan perlindungan jangka panjang.

Lantas,  siapa saja yang perlu vaksin HPV? Menurut dr. Dirga, vaksinasi HPV dianjurkan untuk:

  • Perempuan usia 9–45 tahun
  • Laki-laki usia 9–26 tahun

Perlindungan paling optimal didapatkan apabila vaksinasi dilakukan sebelum seseorang aktif secara seksual atau sebelum menikah. 

Oleh karena itu, penting bagi anak-anak, remaja, dan orang dewasa muda untuk mendapatkan vaksinasi HPV sedini mungkin.

Apa Pencegahan Primer untuk Mencegah Kanker Serviks?

Selain vaksinasi HPV sebagai upaya pencegahan utama, bagaimana cara untuk mencegah deteksi dini kanker serviks? Dr. Dirga mengatakan bahwa pencegahan sekunder juga diperlukan melalui metode skrining. 

Beberapa bentuk skrining yang tersedia di Indonesia antara lain: 

  • Pap Smear di rumah sakit
  • IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) di puskesmas
  • Tes DNA HPV yang kini juga mulai tersedia

Melakukan vaksinasi dan skrining secara rutin dapat memaksimalkan perlindungan terhadap kanker serviks dan penyakit lain yang berkaitan dengan infeksi HPV.

Mengapa Vaksin HPV Begitu Kontroversial? 

Sayangnya, keberhasilan vaksinasi sering kali membuat masyarakat melupakan pentingnya vaksin. Muncul berbagai hoaks seputar vaksin HPV, seperti:

  • Vaksin HPV menyebabkan kemandulan: Ini tidak benar. Justru vaksin ini mencegah kanker serviks dan melindungi kesuburan.
  • Vaksin HPV berbahaya: Tidak terbukti. Penggunaan lebih dari 1,2 miliar dosis membuktikan keamanan vaksin ini.
  • Vaksin HPV mendorong perilaku seksual bebas: Ini juga tidak benar. Penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan perilaku antara yang divaksinasi dan tidak.
  • Vaksin HPV hanya untuk perempuan: Salah besar. Laki-laki juga perlu mendapatkan vaksinasi HPV karena virus ini tidak pilih-pilih gender.
Read Entire Article
Helath | Pilkada |