Peran Penting Pemeriksaan Gigi dalam Identifikasi Korban Kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi

2 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Kecelakaan maut terjadi di Gerbang Tol Ciawi, Kelurahan Katulampa, Kota Bogor, Jawa Barat, pada Selasa malam, 4 Februari 2025, sekitar pukul 23.30 WIB. Insiden ini diduga terjadi akibat truk mengalami rem blong, menghancurkan bangunan gerbang tol, dan mengakibatkan beberapa korban tergeletak dalam kondisi mengenaskan.

Dalam tragedi kecelakaan Gerbang Tol Ciawi, identifikasi korban menjadi tantangan besar, terutama bagi mereka yang mengalami luka bakar atau cedera parah. Salah satu metode yang digunakan untuk mengenali korban adalah pemeriksaan gigi, sebuah pendekatan yang terbukti efektif dalam ilmu forensik.

Kondisi Korban di RSUD Ciawi

Direktur RSUD Ciawi, dr. Fusia Meidiawaty, menyampaikan bahwa total terdapat 19 korban yang dibawa ke rumah sakit. Rinciannya sebagai berikut:

  • 8 korban meninggal dunia
  • 11 korban selamat, dengan klasifikasi: 3 mengalami luka berat, 6 mengalami luka sedang, dan 2 mengalami luka ringan

Korban luka ringan diperbolehkan pulang setelah mendapat perawatan, sementara 3 korban luka sedang juga sudah kembali ke rumah. Saat ini, RSUD Ciawi masih merawat 3 korban luka berat dan 3 korban luka sedang.

Bagi keluarga yang masih mencari informasi terkait korban, RSUD Ciawi telah menyediakan layanan call center di 08 11 11 11 3622 serta pos post-mortem di rumah sakit.

Proses Identifikasi Korban Meninggal Kecelakaan Maut Gerbang Tol Ciawi

Saat ini, 8 korban meninggal dunia berada di kamar jenazah RSUD Ciawi. Dari jumlah tersebut, baru 2 korban yang telah teridentifikasi, yakni Yana dan Budiman. Sementara itu, 6 korban lainnya masih dalam proses identifikasi oleh pihak kepolisian.

Kabiddokkes Polda Jabar, Kombes Pol Dr. Nariyana, M.Kes, mengimbau keluarga yang merasa kehilangan anggota keluarganya untuk segera datang ke RSUD Ciawi dengan membawa dokumen atau barang yang dapat membantu proses pencocokan identitas, seperti:

  1. Ijazah atau KTP korban
  2. Barang pribadi yang sering digunakan
  3. Foto korban saat tersenyum yang memperlihatkan susunan gigi
  4. Rekam medis atau catatan pemeriksaan dari dokter gigi

"Mohon segera untuk datang ke RSUD Ciawi dengan membawa data-data keluarga korban, misalkan membawa ijazah, kemudian membawa KTP yang bersangkutan, atau membawa sesuatu yang sering dipakai oleh dia," ujar Kombes Pol Dr. Nariyana.

"Atau juga mohon membawa foto gigi. Foto gigi saat dia senyum atau jika pernah periksa ke dokter gigi, mohon kiranya untuk dimintakan data, rekam medis catatan pemeriksaan dokter gigi, itu sangat membantu," tambahnya.

Saat ini, baru satu keluarga yang melapor, sementara 7 keluarga lainnya belum datang untuk memberikan data yang diperlukan.

Oleh karena itu, pihak kepolisian meminta bantuan media untuk menyampaikan informasi ini kepada masyarakat agar keluarga yang merasa kehilangan segera hadir di Posko Antemortem di RSUD Ciawi guna mempercepat proses identifikasi.

Pemeriksaan Gigi dalam Identifikasi Forensik

Dalam banyak kasus kecelakaan, terutama yang menyebabkan luka bakar parah atau kerusakan pada wajah, pemeriksaan gigi menjadi salah satu metode paling efektif untuk mengenali korban.

Kedokteran gigi forensik telah menjadi alat yang sangat penting dalam identifikasi jenazah, terutama dalam situasi di mana metode lain seperti sidik jari atau DNA sulit dilakukan.

Penelitian menunjukkan bahwa gigi merupakan bagian tubuh manusia yang paling keras dan tahan terhadap kondisi ekstrem seperti kebakaran atau kecelakaan fatal.

Oleh karena itu, catatan gigi sering digunakan untuk mengidentifikasi korban ketika tubuh mereka mengalami kerusakan parah.

Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam PubMed, pemeriksaan gigi dapat digunakan dalam berbagai skenario forensik, termasuk identifikasi korban bencana massal dan investigasi kriminal. Beberapa metode yang digunakan dalam kedokteran gigi forensik meliputi:

  1. Pencetakan gigi
  2. Radiografi (foto rontgen gigi)
  3. Pemeriksaan fotografis
  4. Rugoskopi (analisis pola langit-langit mulut)
  5. Cheiloskopi (analisis pola bibir)
  6. Metode molekuler

Sumber lain dari Lloyd Institute of Forensic Science juga menyebutkan bahwa karakteristik unik dari gigi setiap individu dapat digunakan untuk menentukan:

  1. Usia: Berdasarkan jumlah dan susunan gigi, mineralisasi, serta status erupsi gigi
  2. Jenis Kelamin: Melalui analisis ukuran gigi dan kromatin seks pada pulpa gigi
  3. Ras: Dengan melihat ciri morfologi gigi tertentu yang khas pada kelompok etnis tertentu
  4. Pekerjaan atau Kebiasaan: Keausan gigi akibat pekerjaan atau kebiasaan tertentu seperti merokok atau mengunyah tembakau

Harapan Kepolisian dan Tenaga Medis

Kabiddokkes Polda Jabar berharap agar seluruh keluarga korban segera datang dengan membawa dokumen atau informasi yang diperlukan untuk mempercepat proses identifikasi.

Dengan semakin lengkapnya data antemortem yang diberikan oleh keluarga, tim forensik dapat bekerja lebih cepat dan akurat dalam memastikan identitas korban.

Di sisi lain, peran kedokteran gigi forensik terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi. Penerapan metode ini dalam investigasi forensik menjadi semakin penting, terutama dalam kasus-kasus di mana metode identifikasi konvensional tidak dapat diterapkan.

Tragedi di Gerbang Tol Ciawi menjadi pengingat bahwa identifikasi korban dalam kecelakaan besar membutuhkan pendekatan multidisiplin, salah satunya melalui pemeriksaan gigi.

Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya rekam medis gigi, masyarakat diharapkan dapat lebih proaktif dalam menyimpan dan memperbarui data kesehatan gigi mereka sebagai langkah antisipasi dalam situasi darurat.

Read Entire Article
Helath | Pilkada |