Liputan6.com, Jakarta - Kamar mandi mungkin terdengar seperti tempat paling aman di rumah. Namun, faktanya justru sebaliknya. Sekitar 80% kasus jatuh di rumah terjadi di kamar mandi, menurut berbagai laporan medis. Permukaan yang licin, cahaya redup, dan aktivitas yang membutuhkan keseimbangan menjadi faktor penyebabnya. Risiko ini berlaku untuk semua usia, namun menjadi semakin berbahaya seiring bertambahnya usia.
“Jatuh merupakan risiko bagi semua orang di segala usia,” demikian keterangan yang dikutip dari laman CDC AS.
“Namun, ada dua masalah yang membuat risiko jatuh semakin tinggi seiring bertambahnya usia: kurangnya keseimbangan dan meningkatnya bahaya akibat jatuh itu sendiri.”
Sementara anak kecil umumnya bisa bangkit kembali tanpa cedera serius, ketika terjatuh. Orang dewasa, terutama lansia, bisa mengalami cedera yang mengubah hidup, seperti patah tulang atau gangguan mobilitas jangka panjang.
Lansia, Jatuh, dan Ancaman Serius bagi Kesehatan
Data dari CDC menunjukkan bahwa sekitar 3 juta lansia harus dirawat di ruang gawat darurat setiap tahun akibat terjatuh. Dari angka tersebut, jatuh menjadi penyebab 88% kunjungan ke IGD untuk kasus patah tulang pinggul pada lansia.
Cedera seperti patah pinggul bukan hanya menyakitkan, tapi juga bisa berdampak jangka panjang terhadap kualitas hidup. Banyak lansia yang mengalami penurunan aktivitas dan kekuatan otot setelah cedera, yang pada akhirnya memperbesar kemungkinan terjatuh kembali, termasuk di rumah. Siklus ini berisiko menurunkan kemandirian dan kesehatan secara umum.
Penyebab Jatuh: Dari Fisik hingga Obat-obatan
Ada berbagai faktor yang menyebabkan risiko terjatuh meningkat seiring usia. Di antaranya:
- Masalah keseimbangan
- Penurunan fungsi kognitif atau demensia
- Nyeri atau gangguan pada kaki
- Penyakit kronis seperti diabetes, gangguan jantung, atau masalah saraf
- Kelemahan otot
- Efek samping obat, termasuk antidepresan, obat tekanan darah, dan obat penenang
Penggunaan obat-obatan yang memengaruhi kesadaran dan keseimbangan perlu dievaluasi secara berkala.
“Mereka juga dapat bekerja sama dengan Anda untuk mengganti obat-obatan yang mungkin membuat Anda tidak dapat berdiri tegak,” tulis laman CDC.
Langkah Pencegahan Jatuh di Kamar Mandi
Meski risiko jatuh tidak bisa dihilangkan sepenuhnya, ada berbagai langkah yang bisa diambil untuk meminimalkan bahaya, khususnya di kamar mandi:
- Pasang pegangan tangan di dekat pancuran dan toilet
- Gunakan lampu tidur untuk perjalanan malam ke kamar mandi
- Letakkan strip antiselip di dasar pancuran atau bak mandi
- Singkirkan karpet longgar yang mudah tergelincir
- Gunakan kursi mandi jika keseimbangan terganggu
- Jaga ponsel atau alat peringatan medis dalam jangkauan
“Masuk dan keluar dari kamar mandi, duduk di toilet, mengeringkan tubuh, hingga berpakaian bisa menguji kekuatan dan keseimbangan Anda,” ungkap sumber tersebut.
Semua aktivitas tersebut menjadi berisiko jika dilakukan di atas permukaan licin atau dalam keadaan gelap.
Selain menata ulang kamar mandi, penting juga menjaga kebugaran tubuh. Aktivitas fisik rutin untuk memperkuat otot dan meningkatkan keseimbangan sangat dianjurkan. Berkonsultasilah dengan dokter untuk mengevaluasi faktor risiko jatuh secara menyeluruh.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Terjatuh di Kamar Mandi
Jika Anda atau orang terdekat terjatuh di kamar mandi, hal pertama yang harus dilakukan adalah tetap tenang. Tarik napas dalam-dalam dan evaluasi situasi sebelum mencoba bangun.
“Jika Anda mengenakan jam tangan atau perangkat yang memberi tahu layanan darurat bahwa Anda terjatuh, bantuan akan segera datang,” tulis artikel tersebut. Jika tidak, dan Anda masih bisa menjangkau ponsel, segera hubungi layanan medis darurat.
Untuk kasus ringan, bangkitlah dengan hati-hati. Gulingkan tubuh, merangkak ke arah permukaan kokoh seperti meja rias atau kloset, lalu bangun perlahan-lahan. Setelah berdiri, duduklah dan periksa apakah ada cedera tersembunyi.
Namun jika Anda mengalami benturan di kepala, nyeri hebat, atau kesulitan bergerak, sebaiknya langsung mencari pertolongan medis. Jangan memaksakan diri untuk berdiri tanpa bantuan, karena risiko cedera lebih lanjut sangat besar, terutama di lantai yang basah dan licin.