Liputan6.com, Jakarta - Tindakan vasektomi atau kontrasepsi pria perlu dilakukan dengan memenuhi syarat termasuk membawa istri saat tindakan.
Seperti disampaikan Alam Go, pria asal Surabaya yang pada 11 April lalu mantap melakukan vasektomi di RSIA IBI, Surabaya. Menurut pengalamannya, dalam melakukan vasektomi maka setiap suami harus membawa serta istrinya.
“Harus bawa istri, syaratnya harus lengkap semua. Istrinya datang, salinan foto di WA, KTP, KK, akta nikah, dan syaratnya anaknya sudah dua tapi yang kecil minimal 5 tahun dan usia suami sudah 35 tahun (ke atas),” jelas ayah dua anak itu kepada Health Liputan6.com saat dihubungi pada Kamis, (8/5/2025).
Lantas, mengapa para suami harus membawa serta istri ketika hendak menjalankan vasektomi?
“Karena apa, kalau kata BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional), tindakan ini enggak ngawur. BKKBN tidak ingin ada penyimpangan, maksudnya tuh (disalahgunakan) orang nakal untuk istilah kasarnya main perempuan,” jelas Alam.
Jika istri dibawa serta dan memberi restu penuh atas tindakan vasektomi yang dijalankan suami, maka kontrasepsi itu bisa dilakukan.
Alam pun melakukan vasektomi setelah semua persyaratan terpenuhi. Sang istri memberi dukungan penuh untuk tindakan tersebut. Kedua anaknya pun sudah beranjak besar di atas usia 5.
“Anak saya dua, yang pertama 9 tahun, yang kedua 7 tahun, sudah sesuai syarat vasektomi,” ujarnya.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi usulkan rencana baru keikutsertaan dalam program keluarga berencana jadi syarat menerima bansos Pemprov Jawa Barat.
Proses Vasektomi yang Dijalani Alam
Pria 41 tahun itu menceritakan pengalamannya saat proses vasektomi. Langkah pertama yang dilakukan dokter adalah melakukan suntik anestesi di garis hitam bagian tengah testis.
Setelah menunggu 10 detik dan dipastikan sudah mati rasa, bagian testis dibuka dengan alat khusus sekitar 1cm.
“Kemudian vas deferens ditarik pakai alat, waktu ditarik itu rasanya kayak kena tendang bola. Setelah ditarik, dilakukan pengikatan kemudian dipotong,” jelasnya.
Dia menjelaskan, metode vasektomi terdahulu hanyalah mengikat vas deferens atau saluran sperma. Kini, metode vasektomi umumnya ada pemotongan.
“Dulu metode kuno itu cuma diikat, yang sekarang itu ada diikat dan dipotong.”
Apakah Tindakan Vasektomi Menyakitkan?
Alam menerangkan, menurut pengalaman pribadinya, tindakan vasektomi tidak menyakitkan.
“Seperti digigit semut, terus seperti kena tendang bola. Ya paling (tingkat) sakitnya dua lah. Tapi setiap orang berbeda, ada yang cerita sakit sekali ada yang komentar seperti digigit semut tapi semut Amazon,” katanya.
“Kalau saya pribadi, kan dikasih obat anti nyeri, tapi itu obat tidak saya minum sama sekali karena saya tidak merasakan nyeri. Bahkan hari kedua saya sudah bisa jalan-jalan di mal dengan anak-anak.”
Begitu pula dengan durasi tindakan yang berbeda pada setiap orang. Ada yang hanya 15 menit, ada pula yang lebih lama.
“Nah ini juga bervariasi, saya kemarin sekitar 10 sampai 15 menitan, tapi ternyata ada yang 30 sampai 40 menitan karena agak susah karena ada urat-urat, varises , jadi dokter harus lebih hati-hati dan pelan-pelan.”
Diberi Uang Saku
Program vasektomi ini tidak dipungut biaya alias gratis, lanjut Alam. Sebaliknya, ia mendapatkan uang tunai Rp450.000, begitu pun pendampingnya yakni sang istri senilai Rp94.000, serta nasi kotak.
Alam melakukan vasektomi dalam program Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
“Kalau saya kemarin tuh ada program BKKBN, jadi dikumpulin di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) IBI Surabaya,” ucapnya.
Secara sederhana, vasektomi adalah pemutusan saluran sperma dari testis ke penis. Sehingga, ketika ejakulasi, maka yang keluar hanya mani, tidak dengan sperma.
Ini adalah kontrasepsi pria yang dilakukan untuk mencegah kehamilan istri. Menurut dokter spesialis urologi Eka Hospital Depok, Eggi Respati, vasektomi disebut sebagai kontrasepsi mantap. Artinya, ketika sudah dilakukan maka pria benar-benar tidak akan memiliki keturunan lagi.
“Vasektomi itu sebetulnya prosedur simpel, tidak terlalu berat, operasi sederhana yang penyembuhannya pun cepat. Cuma vasektomi itu setelah dilakukan, maka tidak akan balik lagi. Untuk kembali lagi pun butuh operasi tambahan yang lebih sulit,” kata Eggi dalam temu media di Jakarta, Kamis (24/4/2025).