Egg Freezing, Menjaga Harapan Punya Momongan di Masa Depan

1 day ago 5

Liputan6.com, Jakarta Ada dua alasan utama di balik perempuan melakukan egg freezing yakni indikasi medis dan faktor sosial seperti disampaikan dokter spesialis obstetri dan ginekologi konsultan fertilitas Shanty Olivia Jasirwan.

"Indikasi medis pada perempuan yang tengah sakit kanker dan akan menjalani kemoterapi," kata Shanty.

Dalam hal ini, beberapa obat kemoterapi mungkin menyebabkan infertilitas maka dari itu, pada perempuan yang menjalani kemo dan ingin punya anak bisa melakukan pembekuan sel telur. Sel telur sebelum kemoterapi bisa disimpan hingga saatnya nanti diperlukan.

Sementara itu, alasan kedua adalah sosial. Dimana perempuan masih ingin fokus pada pendidikan atau karier atau belum menemukan pasangan yang tepat.

Dalam kondisi tersebut teknologi pembekuan sel telur atau egg freezing bisa menjaga harapan perempuan memiliki anak di masa mendatang. 

"Egg freezing adalah proses pengambilan sel telur dengan cara pemrosesan dan penyimanan sel telur wanita dalan suhu rendah supaya bisa digunakan di kemudian hari untuk program kehamilan," kata Shanty.

Idealnya bagi wanita yang ingin membekukan sel telur itu dilakukan sebelum usia 35 tahun. Sebelum usia tersebut kualitas dan jumlah sel telur masih baik.

"Setelah usia 35 terjadi penurunan jumlah sel telur secara signifikan," kata wanita yang juga praktik di RS Pondok Indah Puri Indah Jakarta ini menjawab pertanyaan Health Liputan6.com.

Siapa yang Cocok Menjalani Egg Freezing?

Proses Egg Freezing: Tahapan dan Teknologi

Proses egg freezing melibatkan beberapa tahapan. Pertama, dilakukan pemeriksaan kesehatan menyeluruh untuk memastikan kesesuaian pasien untuk menjalani prosedur.

Kemudian, stimulasi ovarium dengan hormon dilakukan untuk menghasilkan lebih banyak sel telur matang. Setelah itu, pengambilan sel telur atau panen sel telur.

Sel telur yang telah diambil kemudian dibekukan menggunakan teknologi kriopreservasi canggih yakni vitrifikasi. Metode vitrifikasi memungkinkan sel telur dibekukan dengan cepat, meminimalkan kerusakan pada sel telur. 

Sel telur yang telah dibekukan dapat digunakan di masa mendatang ketika wanita tersebut siap untuk hamil. Proses pencairan dan pembuahan sel telur akan dilakukan di klinik fertilitas.

Akses Egg Freezing di Indonesia Masih Terbatas

Shanty meyakinkan bahwa sel telur yang dibekukan dengan cara baik akan memiliki kualitas yang baik. Penentu kualitas sel telur, kata Shanty, adalah umur sang perempuan saat sel telur diambil.

"Faktor usia itu penentu utama kualitas sel telur," katanya.

Kini, egg freezing secara pelan-pelan sudah diketahui masyarakat. Terlihat juga ada peningkatan tren perempuan Indonesia melakukan pembekuan sel telur.

"Tren mulai meningkat terutama di kalangan perempuan urban dan profesional yang menunda pernikahan atau ingin fokus pada karier" katanya.

Sayangnya, akses perempuan melakukan egg freezing di Indonesia masih terbatas dibandingkan negara-negara maju.

Biaya dan Pertimbangan

Biaya egg freezing dapat bervariasi tergantung pada fasilitas medis dan lokasi. Biaya ini mencakup pemeriksaan, pengobatan, prosedur pengambilan sel telur, pembekuan, dan penyimpanan. Penting untuk menanyakan biaya secara rinci kepada klinik fertilitas sebelum menjalani prosedur.

Sebelum memutuskan untuk menjalani egg freezing, penting untuk mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk kondisi kesehatan, rencana masa depan, dan aspek finansial. Diskusikan dengan pasangan, keluarga, dan terutama dokter spesialis fertilitas untuk membuat keputusan yang tepat dan terinformasi.

Kesimpulannya, egg freezing adalah teknologi reproduksi yang memberikan pilihan bagi wanita untuk menunda kehamilan tanpa mengorbankan peluang untuk memiliki anak di masa depan. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis fertilitas untuk membahas risiko dan manfaat prosedur ini secara menyeluruh sebelum memutuskan untuk menjalaninya.

Read Entire Article
Helath | Pilkada |