Zero Fluoroscopy, Pilihan Penanganan Kebocoran Jantung Tanpa Efek Radiasi dan Aman untuk Bayi

4 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta Kebocoran jantung kini dapat ditangani tanpa khawatir efek radiasi dengan tindakan yang disebut zero fluoroscopy.  

Zero fluoroscopy adalah teknik intervensi jantung tanpa sinar-X. Pendekatan ini memungkinkan dokter melakukan tindakan dengan presisi tinggi tanpa risiko paparan radiasi. Menjadikannya pilihan aman bagi bayi, anak-anak, ibu hamil, serta pasien dengan kondisi khusus.

Pada prosedur konvensional, fluoroscopy digunakan untuk memandu kateter saat menangani kelainan struktural jantung seperti kebocoran sekat atau gangguan katup. Meski efektif, paparan sinar-X dan penggunaan zat kontras berisiko menyebabkan efek samping, termasuk reaksi alergi akibat paparan radiasi, gangguan ginjal akut akibat zat kontras dan risiko terhadap janin pada pasien ibu hamil.

“Kabar baiknya, teknik zero fluoroscopy kini hadir sebagai solusi intervensi tanpa radiasi,” kata dokter spesialis jantung dan pembuluh darah subspesialis kardiologi intervensi di RS Siloam Jantung Diagram, Cinere, Depok, DR. dr. Sidhi Laksono, Sp.JP, Subsp.KI(K), FIHA, MARS, MH, CPHM, FISQUA dalam keterangan pers, Senin (12/5/2025).  

Sidhi menjelaskan, zero fluoroscopy adalah prosedur intervensi non-bedah yang tidak menggunakan sinar radiasi.

“Untuk memandu tindakan, kami menggunakan modalitas pencitraan lain seperti TEE (Trans-Esophageal Echocardiogram), yang memberikan tampilan struktur jantung secara detail. Ini sangat bermanfaat bagi pasien dengan gangguan ginjal karena tidak perlu zat kontras,” jelas Sidhi.

“Dengan prosedur zero fluoroscopy, paparan radiasi bisa ditekan hingga nol,” tambahnya.

Penelitian terbaru: satu buah alpukat per hari ternyata dapat membantu menjaga kesehatan jantung. Informasi selengkapnya bisa kamu simak dalam Fimela Update edisi kali ini!

Zero Fluoroscopy untuk Penyakit Jantung Struktural

Menurut Sidhi, zero fluoroscopy dapat menangani penyakit jantung struktural. Ini adalah gangguan pada struktur anatomi jantung, seperti katup, dinding jantung, atau pembuluh darah besar.

Kondisi ini bisa akibat bawaan sejak lahir atau berkembang seiring waktu karena penuaan, infeksi, atau penyakit lain.

Berbeda dengan penyakit jantung koroner yang disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah, penyakit ini memengaruhi fungsi mekanis jantung, misalnya katup yang bocor atau menyempit, sehingga mengganggu aliran darah.

Gejalanya bisa berupa sesak napas, kelelahan, atau nyeri dada, dan penting untuk dideteksi serta ditangani sedini mungkin guna mencegah komplikasi serius.

Anatomi Jantung Manusia

Lebih lanjut, Sidhi menjelaskan, jantung manusia terdiri dari empat ruang utama, yakni dua serambi (atrium) di atas dan dua bilik (ventrikel) di bawah, yang dipisahkan oleh sekat-sekat jantung.

Sekat ini memastikan aliran darah mengalir ke jalurnya tanpa bercampur. Jika terjadi kebocoran pada sekat antar ruang, baik di serambi maupun bilik, aliran darah bisa terganggu dan menimbulkan berbagai masalah kesehatan.

Kini, kebocoran sekat jantung dapat ditangani tanpa operasi terbuka. Melalui teknik zero fluoroscopy, dokter dapat menutup kebocoran dengan presisi tinggi. Prosedur ini menjadi solusi lebih aman, terutama bagi pasien yang sensitif terhadap radiasi atau tidak memungkinkan menggunakan zat kontras.

Zero Fluoroscopy Tak Menggunakan Zat Kontras 

Prosedur fluoroscopy konvensional memerlukan zat kontras untuk melihat struktur jantung dan posisi alat, sehingga berisiko bagi pasien dengan gangguan fungsi ginjal.

Sebaliknya, zero fluoroscopy tidak menggunakan zat kontras, sehingga lebih aman untuk pasien dengan masalah ginjal. Prosedur ini mengandalkan pencitraan non-radiasi seperti TEE (Trans-Esophageal Echocardiogram) untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan akurat selama tindakan berlangsung.

Sebelum menjalani prosedur zero fluoroscopy, pasien akan berkonsultasi dengan tim medis yang terdiri dari dokter spesialis jantung intervensi struktural, dokter spesialis jantung ahli ekokardiografi, dan dokter spesialis anestesi. Setiap ahli memiliki peran penting untuk memastikan tindakan dilakukan dengan aman, tepat, dan minim risiko.

Karena prosedur ini menggunakan alat yang dimasukkan melalui kerongkongan (esofagus), pasien akan diminta berpuasa selama 6 hingga 8 jam sebelum tindakan untuk mengurangi risiko saat anestesi dan pemasangan alat.

Bagaimana Tahapan Prosedur Zero Fluoroscopy?

Prosedur zero fluoroscopy terdiri dari beberapa tahap. Pertama, pasien akan dibius. Setelah itu, alat TEE  dimasukkan melalui tenggorokan untuk menampilkan struktur jantung secara real-time di layar monitor menggunakan gelombang ultrasonik.

Dengan bantuan TEE, dokter dapat melihat secara detail lokasi kebocoran pada sekat jantung atau kelainan katup jantung.

Langkah berikutnya, dokter akan memasukkan kateter melalui pembuluh darah di paha (arteri atau vena femoralis), tergantung pada lokasi kebocoran. Kateter diarahkan menuju jantung untuk menutup lubang atau kebocoran pada sekat jantung. Prosedur ini biasanya berlangsung selama 1–2 jam sejak anestesi diberikan.

Setelah tindakan, pasien akan menjalani rawat inap selama lima hari, yaitu dua hari sebelum prosedur dan tiga hari setelahnya. Jika diperlukan, pasien juga akan mendapatkan antibiotik untuk mencegah infeksi.

 Prosedur intervensi dengan teknik zero fluoroscopy minim efek samping karena tidak menggunakan radiasi, sehingga lebih aman bagi pasien maupun tenaga medis. Efek samping yang mungkin muncul umumnya bersifat ringan dan lazim terjadi dalam prosedur medis, seperti mual atau muntah akibat anestesi.

Read Entire Article
Helath | Pilkada |