Tangis Kemanusiaan Paus Leo XIV: Saya Membawa Penderitaan Ukraina dan Gaza dalam Hati

9 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta - Paus Leo XIV menyampaikan seruan kemanusiaan yang kuat dalam penampilan publik perdananya di Vatikan, Minggu, 11 Mei 2025.

Di hadapan sekitar 100.000 umat yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus, pria yang memiliki nama asli Robert Francis Prevost menyoroti krisis kemanusiaan yang tengah melanda dunia, terutama di Gaza dan Ukraina.

"Saya membawa penderitaan rakyat Ukraina dan Gaza dalam hati," ujar Paus Leo XIV dari balkon Basilika Santo Petrus, seraya mengajak umat dunia untuk tidak lagi membiarkan perang terjadi.

Desakan Gencatan Senjata di Gaza

Paus menyerukan gencatan senjata segera di Gaza, pembebasan seluruh sandera, serta masuknya bantuan kemanusiaan bagi warga sipil yang kelelahan.

"Semoga gencatan senjata segera diberlakukan. Biarkan bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil yang kelelahan, dan semua sandera dibebaskan," ujar Paus Leo disambut tepuk tangan panjang dari para hadirin, seperti dikutip dari Times of Israel pada Rabu, 14 Mei 2025

Sejak pecahnya perang di Gaza pada 7 Oktober 2023, sebanyak 1.200 orang dilaporkan tewas dalam serangan Hamas ke Israel, dan 251 orang disandera. Hingga kini, 58 orang masih ditahan, sementara 24 sandera diyakini masih hidup.

Harapan Perdamaian untuk Ukraina

Paus Leo XIV juga menyinggung konflik berkepanjangan antara Rusia dan Ukraina yang dimulai sejak invasi besar-besaran pada 2022.

"Lakukan segala cara untuk mencapai perdamaian sejati, adil, dan abadi secepat mungkin," kata Paus.

Dia juga meminta agar semua tawanan perang dibebaskan dan anak-anak Ukraina yang dideportasi segera dikembalikan ke keluarganya.

Menurut pemerintah Ukraina, hampir 20.000 anak telah dipindahkan secara paksa oleh Rusia.

Sebuah laporan dari Yale Humanitarian Research Lab menyebut tindakan ini sebagai praktik yang 'sengaja, sistematis, dan meluas'

Seruan Damai dari Paus Leo XIV

Tak hanya Gaza dan Ukraina, Paus Leo XIV juga menyoroti gencatan senjata terbaru antara India dan Pakistan.

"Saya senang melihat adanya gencatan senjata. Semoga negosiasi selanjutnya menghasilkan kesepakatan damai yang abadi," ujarnya.

Dia menutup pesannya dengan menyerahkan seluruh harapan perdamaian kepada Perawan Maria.

"Saya menyerahkan seruan ini kepada Ratu Damai, agar dia menyampaikannya kepada Tuhan Yesus demi terwujudnya mukjizat perdamaian," kata Paus.

Read Entire Article
Helath | Pilkada |