Tak Hanya Menggemaskan, Ini Manfaat Memelihara Anjing bagi Anak

Liputan6.com, Jakarta - Anjing bukan hanya sahabat manusia yang setia, tetapi juga bisa menjadi “pelindung kesehatan” si kecil. Sejumlah studi terbaru menunjukkan bahwa memelihara anjing sejak anak masih bayi dapat memberikan dampak positif terhadap kesehatan, terutama dalam hal mencegah gangguan kulit seperti eksim.

Eksim atau dermatitis atopik adalah kondisi peradangan kulit yang ditandai dengan ruam kemerahan, gatal, dan kering. Kondisi ini cukup umum terjadi pada anak-anak dan kerap membuat orang tua khawatir. Namun menariknya, penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Allergy menemukan bahwa anak-anak yang hidup berdampingan dengan anjing sejak usia dini cenderung lebih terlindungi dari risiko eksim—terutama jika mereka memiliki gen tertentu yang meningkatkan risiko kondisi tersebut.

“Pertanyaan tersulit yang sering ditanyakan orang tua di klinik adalah tentang mengapa anak mereka mengalami eksim dan bagaimana mereka dapat membantu,” ujar dr. Sara Brown, dokter kulit dari Institut Genetika dan Kanker Universitas Edinburgh.

“Kita tahu bahwa susunan genetik memengaruhi risiko eksim, dan penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa memelihara anjing dapat memberikan perlindungan. Tapi ini adalah studi pertama yang menunjukkan bagaimana hal tersebut bisa terjadi di tingkat molekuler,” lanjutnya, dilansir New York Post.

Anjing Melatih Sistem Imun Anak

Penelitian ini melibatkan lebih dari 255.000 data genetik dan menemukan bahwa anak-anak dengan varian genetik tertentu memiliki risiko lebih tinggi terkena eksim. Namun, risiko tersebut berkurang secara signifikan pada mereka yang tumbuh dengan anjing di sekitar mereka.

Para ilmuwan menduga hal ini berkaitan dengan paparan terhadap mikroba yang dibawa oleh anjing. Mikroba-mikroba tersebut, menurut teori “hipotesis kebersihan”, membantu melatih sistem kekebalan tubuh anak untuk merespons dengan cara yang tepat terhadap paparan lingkungan—bukan bereaksi berlebihan seperti yang terjadi pada penderita eksim.

“Studi ini menjelaskan mengapa beberapa anak mengalami eksim sementara yang lain tidak, meskipun berada di lingkungan yang sama,” kata Marie Standl, ahli epidemiologi dari Helmholtz Munich, Jerman.“Penelitian gen-lingkungan seperti ini penting untuk membantu kita menyusun strategi pencegahan yang lebih personal dan efektif.”

Namun, perlu digarisbawahi bahwa manfaat ini berkaitan dengan pencegahan eksim, bukan pengobatan. Pada anak-anak yang sudah mengalami eksim, bulu hewan peliharaan justru dapat memperburuk kondisi mereka. Jadi, konsultasi dengan dokter tetap penting sebelum memutuskan memelihara hewan jika anak sudah menunjukkan gejala eksim.

Manfaat memelihara anjing bagi anak tak hanya terbatas pada kulit. Studi lain juga menunjukkan berbagai keuntungan lain yang patut dipertimbangkan. Sebuah penelitian dari Swedia tahun 2019 menunjukkan bahwa memiliki anjing berkaitan dengan peningkatan aktivitas fisik, dukungan sosial yang lebih kuat, serta penurunan risiko kematian dini, terutama setelah mengalami serangan jantung atau stroke.

Sementara itu, tinjauan ilmiah tahun 2022 menyebutkan bahwa interaksi rutin dengan hewan peliharaan dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi, baik pada orang dewasa maupun anak-anak. Aktivitas sederhana seperti membelai anjing terbukti menurunkan kadar hormon stres (kortisol) dan meningkatkan kadar oksitosin, hormon yang berkaitan dengan rasa bahagia dan ikatan emosional.

Selain manfaat kesehatan fisik dan mental, memelihara anjing juga memberikan keuntungan dalam aspek tumbuh kembang anak. Kehadiran hewan peliharaan bisa mengajarkan anak tentang tanggung jawab, empati, serta membangun hubungan emosional yang positif sejak dini.

Bermain bersama anjing juga membantu anak lebih aktif secara fisik dan menjauh dari layar gadget. Dalam jangka panjang, hal ini turut berkontribusi pada gaya hidup yang lebih sehat dan seimbang.