Angkat Potensi Obat Herbal, BPOM Dorong Fitofarmaka Masuk dalam JKN

4 days ago 14

Liputan6.com, Jakarta Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI), Taruna Ikrar mengungkapkan pentingnya pemberdayaan dan pemanfaatan obat asli Indonesia dalam sistem layanan kesehatan nasional.

Taruna menyebut bahwa Indonesia memiliki kekayaan hayati yang sangat besar dengan lebih dari 30.000 spesies yang berpotensi dikembangkan menjadi obat. 

Berdasarkan data BPOM, saat ini terdapat lebih dari 17.000 produk jamu, 78 obat herbal terstandar, dan 21 fitofarmaka yang telah terdaftar.

“Kita harus punya peminatan untuk meningkatkan pemberdayaan atau pemanfaatan obat asli Indonesia ini,” kata Taruna dalam Rapat Koordinasi Komite Kebijakan Sektor Kesehatan (Rakor KKSK) Triwulan I Tahun 2025 yang digelar di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Jakarta pada Kamis (6/3/2025).

Pemanfaatan obat berbahan alam ini diharapkan dapat memperkuat layanan kesehatan nasional. Lalu, diharapkan bisa mengurangi ketergantungan pada impor obat sintetis, serta mendorong pertumbuhan industri herbal dalam negeri.

“Kami ingin memastikan bahwa obat bahan alam, terutama fitofarmaka, bisa lebih banyak digunakan dalam layanan kesehatan,” ujar Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik BPOM, Mohamad Kashuri, yang mewakili Kepala BPOM dalam sesi pembahasan.

Fitofarmaka adalah obat herbal terstandar (OHT) yang sudah melalui uji pra klinik (pada hewan percobaan) dan uji klinik (pada manusia) dimana bahan baku dan produk jadinya sudah distandarisasi. 

Promosi 1

Dorong Fitofarmaka dalam JKN BPJS Kesehatan

BPOM menegaskan perlunya kebijakan strategis untuk mempercepat integrasi obat bahan alam, terutama fitofarmaka, dalam skema Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) - BPJS Kesehatan.

Seperti diungkapkan di atas, fitofarmaka telah teruji secara klinis dan memiliki standar keamanan yang tinggi, sehingga dapat menjadi alternatif pengobatan yang lebih terjangkau bagi masyarakat.

Penggunaan fitofarmaka dalam JKN juga dinilai dapat meningkatkan daya saing produk dalam negeri serta memperluas pilihan terapi bagi pasien.

Dengan langkah-langkah strategis ini, BPOM berharap agar pemanfaatan obat asli Indonesia semakin meningkat dan dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi kesehatan masyarakat serta pertumbuhan industri farmasi berbasis bahan alam di Tanah Air.

Mengenal Jenis Obat Herbal

Berdasarkan tingkat pembuktian khasiat dan keamanannya, obat herbal di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis utama:

1. Jamu

Jamu merupakan bentuk obat tradisional yang paling sederhana dan umum dikenal masyarakat. Jamu dibuat dari bahan-bahan alami seperti tumbuhan obat, yang diolah secara tradisional berdasarkan resep turun-temurun. Khasiat dan keamanan jamu umumnya didasarkan pada pengalaman empiris yang telah digunakan secara luas oleh masyarakat.

Beberapa contoh jamu yang populer di Indonesia antara lain:

- Kunyit asam: untuk meredakan nyeri haid dan meningkatkan daya tahan tubuh.

- Beras kencur: untuk menambah nafsu makan dan meredakan pegal-pegal

2. Obat Herbal Terstandar (OHT)

Obat Herbal Terstandar merupakan tingkatan lebih lanjut dari jamu. OHT telah melalui proses standarisasi bahan baku dan dibuktikan keamanan serta khasiatnya melalui uji praklinis. Proses produksi OHT juga sudah menggunakan teknologi yang lebih maju dibandingkan jamu.

Beberapa contoh Obat Herbal Terstandar yang beredar di pasaran:

- Diapet: untuk membantu mengurangi frekuensi buang air besar

- Lelap: untuk membantu meringankan gangguan tidur

- Tolak Angin: untuk membantu meredakan gejala masuk angin

3. Fitofarmaka

Fitofarmaka adalah obat tradisional dengan tingkat pembuktian tertinggi. Selain melalui standarisasi dan uji praklinis seperti OHT, fitofarmaka juga telah melalui uji klinis pada manusia.

Khasiat dan keamanan fitofarmaka telah dibuktikan secara ilmiah setara dengan obat modern.

Contoh produk fitofarmaka yang telah beredar di Indonesia:

- Stimuno: untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh

- Nodiar: untuk mengobati diare non-spesifik

Read Entire Article
Helath | Pilkada |