Waspada Virus Hanta di Indonesia, Penyakit Mematikan dari Tikus yang Mengintai di Sekitar Rumah

4 hours ago 1

Liputan6.com, Jakarta - Virus Hanta adalah penyakit zoonosis yang ditularkan oleh hewan pengerat seperti tikus dan celurut. 

Meski belum banyak dikenal masyarakat Indonesia, penyakit ini berpotensi mematikan dan perlu diwaspadai, terutama karena penyebarannya terjadi di sekitar lingkungan tempat tinggal.

Virus Hanta berasal dari genus Orthohantavirus yang ditularkan melalui kontak langsung dengan tikus atau ekskresinya, baik air liur, urine, maupun feses. 

Penularan terjadi saat manusia terpapar cairan tubuh tikus yang masuk melalui luka terbuka, mukosa mata, hidung, atau secara aerosol lewat debu yang terkontaminasi, seperti dikutip dari ayosehat.kemkes.go.id pada Sabtu, 21 Juni 2025.

Jenis tikus yang menjadi reservoir virus ini di Indonesia antara lain: 

  • Rattus norvegicus (tikus got)
  • Rattus tanezumi (tikus rumah)
  • R. tiomanicus (tikus belukar)
  • R. exulans (tikus ladang)
  • R. argentiventer (tikus sawah)
  • Mus musculus (mencit rumah)
  • Bandicota indica (tikus wirok)
  • Maxomys surifer

Tikus-tikus ini tersebar di berbagai habitat, mulai dari hutan, sawah, ladang, hingga lingkungan rumah warga. Artinya, risiko paparan virus Hanta sangat mungkin terjadi dalam kehidupan sehari-hari, tanpa disadari.

Gejala dan Tipe Penyakit Virus Hanta

Virus Hanta pada manusia dapat menyebabkan dua jenis penyakit:

1. Hemorrhagic Fever with Renal Syndrome (HFRS)

Tipe ini umum terjadi di Asia dan Eropa. Masa inkubasi 1-2 minggu. Angka kematian berkisar antara 5-15 persen. Gejala meliputi demam, nyeri otot, sakit kepala, mual, dan gangguan ginjal seperti oliguria hingga anuria.

2. Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS)

Tipe ini hanya ditemukan di Amerika, dengan masa inkubasi 14-17 hari. Angka kematian bisa mencapai 60 persen. Gejala awal mirip flu, namun dapat berkembang menjadi gangguan pernapasan akut.

Di Indonesia, strain virus Hanta yang paling sering ditemukan adalah Seoul Virus (SEOV) yang menyebabkan HFRS. 

Meski gejalanya tergolong sedang, penyakit ini bisa berujung fatal jika tidak segera ditangani.

Belum Ada Penularan Antar Manusia

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes, Aji Muhawarman mengatakan bahwa hingga kini, belum pernah dilaporkan adanya penularan virus Hanta antar manusia. 

Namun, karena virus ini menyebar lewat hewan pengerat yang hidup berdampingan dengan manusia, pencegahan tetap menjadi langkah utama yang harus dilakukan.

Cara Mencegah Virus Hanta

Untuk melindungi diri dan keluarga dari penyakit virus Hanta, berikut beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan: 

  • Jaga kebersihan rumah dan lingkungan, terutama area yang sering dilalui tikus.
  • Gunakan alat pelindung diri (APD) seperti masker, sarung tangan, dan alas kaki saat membersihkan area yang mungkin terkontaminasi kotoran tikus.
  • Bersihkan urine dan feses tikus dengan disinfektan, bukan sapu kering.
  • Hindari menyentuh tikus secara langsung, baik yang hidup maupun mati.
  • Kelola sampah rumah tangga dengan benar agar tidak menarik tikus.
  • Biasakan cuci tangan pakai sabun dan air mengalir setelah beraktivitas, atau gunakan cairan antiseptik jika air tak tersedia.

Potensi Wabah Bila Tak Diwaspadai

Karena tikus pembawa virus Hanta dapat ditemukan hampir di semua wilayah, dari pedesaan hingga perkotaan, penyakit ini berpotensi menimbulkan wabah jika tidak diantisipasi. 

Oleh karena itu, masyarakat perlu mengenali ciri-ciri penyakit virus Hanta dan menjaga kebersihan lingkungan sebagai bentuk perlindungan awal. 

Read Entire Article
Helath | Pilkada |