Liputan6.com, Jakarta - Mengenali gejala stroke sedini mungkin sangat penting untuk mempercepat penanganan medis dan meminimalisasi dampaknya.
Dokter spesialis neurolog /saraf RS EMC Cikarang, Poek Denny Purbawijaya, mengatakan, salah satu cara mudah untuk mengenali tanda-tanda stroke adalah dengan metode FAST, yakni:
F - Face Drooping (Wajah Menurun)
Perhatikan apakah salah satu sisi wajah tampak turun atau tidak simetris saat tersenyum.
A - Arm Weakness (Lengan Lemah)
Angkat kedua lengan, jika salah satu lengan tampak lemah atau jatuh, itu bisa menjadi tanda stroke.
S - Speech Difficulty (Kesulitan Bicara)
Mengalami kesulitan bicara, berbicara pelo, atau tidak dapat mengulang kalimat sederhana.
T - Time to Call Emergency (Waktunya Hubungi Darurat)
“Jika salah satu dari tanda-tanda di atas muncul, segera hubungi layanan darurat medis. Penanganan cepat dapat mengurangi kerusakan otak yang menyebabkan disabilitas dan kematian,” kata Poek mengutip laman EMC, Sabtu (21/6/2025).
Selain metode FAST, beberapa gejala lain yang juga perlu diwaspadai meliputi:
- Kebingungan mendadak.
- Kesulitan melihat pada satu atau kedua mata.
- Gangguan keseimbangan dan koordinasi.
- Pusing atau sakit kepala berat secara tiba-tiba tanpa sebab jelas.
- Mati rasa mendadak pada wajah, tangan, atau kaki (terutama pada satu sisi tubuh).
Heboh, di media sosial, klaim video yang menyatakan dengan cara menempelkan jari telunjuk dan kelingking dapat mendeteksi penyakit stroke dan asam urat. Benar nggak ya?
Mengenal Stroke
Stroke adalah salah satu kondisi kegawatan medis yang dapat menyebabkan disabilitas atau bahkan kematian jika tidak ditangani dengan cepat. Di Indonesia, stroke menjadi penyebab kematian nomor satu dan penyumbang utama kodisi disabilitas.
Meningkatnya angka kejadian stroke disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat, penyakit penyerta seperti darah tinggi, kencing manis, dan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang tanda-tanda awal stroke.
Stroke adalah kondisi ketika aliran darah ke otak terganggu, baik karena sumbatan (stroke iskemik) maupun pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Ketika suplai darah ke otak terganggu, sel-sel otak akan kekurangan oksigen dan nutrisi, sehingga sel-sel otak mati dalam hitungan menit. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan permanen pada bagian otak yang terkena, dan dampaknya tergantung pada lokasi serta tingkat keparahan stroke.
Apa Saja Jenis Stroke?
Jenis stroke terdiri dari:
Stroke Iskemik
Jenis stroke yang disebabkan oleh adanya sumbatan pada pembuluh darah otak, sering kali disebabkan oleh gumpalan darah yang terlepas dari plak pembuluh darah (trombus) atau sumber lainnya seperti jantung yang ikut mengalir melalui pembuluh darah (embolus). Sekitar 87 persen kasus stroke adalah jenis stroke iskemik.
Stroke Hemoragik
Jenis stroke ini disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah di otak, yang menyebabkan peningkatan tekanan di dalam otak dan mendesak bagian otak di dalam yang dapat mengancam jiwa.
Jenis stroke ini biasanya terjadi akibat tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol atau kelainan pembuluh darah.
Serangan Iskemik Sepintas /Transient Ischemic Attack (TIA)
Sering disebut "mini stroke", TIA adalah gangguan sementara aliran darah ke otak yang gejalanya mirip stroke tapi hilang dalam beberapa menit atau jam.
Meski bersifat sementara, TIA merupakan peringatan serius akan risiko stroke yang lebih besar di kemudian hari.
Apa Bahaya Stroke Jika Tak Ditangani?
Stroke bukan hanya menyebabkan gangguan fungsi tubuh sementara, tapi bisa menimbulkan konsekuensi jangka panjang bahkan kematian. Berikut beberapa bahaya serius dari stroke:
Kondisi Disabilitas
Stroke dapat merusak bagian otak yang mengontrol gerakan, bahasa dan pemahaman. Banyak pasien stroke mengalami kelumpuhan sebagian tubuh (hemiplegia), gangguan bahasa dan pemahaman (afasia), atau kehilangan kendali fungsi tubuh lainnya.
Gangguan Kognitif dan Emosional
Stroke dapat menyebabkan penurunan kemampuan berpikir, hilangnya daya ingat dan mudah lupa (demensia), atau perubahan perilaku. Selain itu, pasien stroke juga rentan mengalami depresi dan gangguan kecemasan karena perubahan kondisi hidup mereka.
Kesulitan Menelan dan Bicara
Kerusakan otak akibat stroke bisa mengganggu kemampuan untuk berbicara lancer (disatria) dan menelan (disfagia), yang berdampak pada asupan nutrisi dan risiko tersedak.
Komplikasi Sekunder
Pasien stroke berisiko tinggi mengalami komplikasi seperti infeksi saluran pernapasan, luka tekan (dekubitus), trombosis vena dalam, hingga serangan stroke berulang.
Kematian
Tanpa penanganan cepat dan tepat, stroke bisa berakibat fatal dalam hitungan jam. Oleh karena itu, kecepatan merespons gejala sangat menentukan luaran penderita stroke.
Bagaimana Cara Cegah Stroke?
Stroke bisa dicegah dengan menerapkan gaya hidup sehat dan mengelola kondisi medis yang dimiliki. Berikut beberapa cara efektif untuk mencegah stroke:
Kontrol Tekanan Darah
Hipertensi adalah faktor risiko terbesar stroke. Rutin cek tekanan darah dan konsumsi obat teratur sesuai anjuran dokter.
Kelola Gula Darah dan Kolesterol
Penderita kencing manis dan kolesterol tinggi harus menjaga pola makan dan minum obat sesuai anjuran dokter.
Hentikan Merokok dan Alkohol
Zat dalam rokok dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko pembentukan gumpalan darah.
Olahraga Teratur
Aktivitas fisik minimal 30 menit sehari dapat meningkatkan kesehatan jantung dan aliran pembuluh darah.
Pola Makan Sehat
Konsumsi lebih banyak buah, sayur, biji-bijian, dan hindari makanan tinggi lemak jenuh dan garam berlebih.
Kelola Stres
Meditasi, relaksasi, atau hobi yang menenangkan bisa membantu menurunkan tekanan darah.
“Jika Anda atau orang di sekitar menunjukkan tanda-tanda stroke, jangan tunda mencari bantuan medis. Pergi ke rumah sakit terdekat atau hubungi ambulans untuk mendapatkan pertolongan segera. Penanganan stroke efektif jika dilakukan dalam waktu 3 jam sejak gejala muncul,” pungkas Poek.