Kombinasi Ballet Workout dan Atur Makan, Berat Badan Park Ji-hyun Sukses Turun 20 Kg

Liputan6.com, Jakarta Aktris Park Ji-hyun belum lama ini menarik perhatian publik setelah membagikan potret dirinya sedang berlatih ballet workout di Instagram pribadinya. 

Dalam sebuah acara televisi, Ji-hyun pernah mengungkap bahwa berat badannya dulu sempat mencapai 80 kg. 

Wanita yang bermain dalam Flex X Cop ini berhasil menurunkan berat badan sekitar 20 kg melalui pola makan yang ketat dan ballet workout menjadi salah satu rahasia menjaga tubuh rampingnya.

Mengenal Ballet Workout 

Mengutip dari laman Ballet with Isabella, gerakan ballet workout memang anggun tapi sebenarnya adalah latihan yang menantang seluruh tubuh.

Ballet workout merupakan bentuk olahraga yang mampu membangun kekuatan, kelenturan, dan postur tanpa memberi tekanan berlebihan pada persendian. 

Karena gerakannya halus dan terkontrol, ballet workout cocok untuk segala usia dan tingkat kebugaran, termasuk bagi mereka yang sedang dalam pemulihan cedera.

Ballet workout memanfaatkan berat tubuh sendiri untuk membentuk otot panjang dan ramping, terutama pada kaki, lengan, serta otot inti. 

Gerakan pada ballet workout membantu tubuh menjadi kuat tanpa menambah massa otot yang berlebih serta menciptakan tampilan tubuh yang seimbang dan ringan.

Masih dari laman The Korea Times, ballet bukan sekadar seni tari, tapi juga latihan yang menggabungkan gerakan aeorobik dengan pembentukan otot.

Banyak gerakannya menuntut keseimbangan pada ujung kaki dan kekuatan inti tubuh. Sebuah studi dari University of West Attica di Yunani menemukan, penari ballet jangka panjang cenderung memiliki indeks massa tubuh dan persentase lemak yang lebih rendah dibandingkan non-penari.

Namun, studi tersebut juga mencatat bahwa pola makan yang lebih terkontrol turut berperan dalam hasil tersebut.

Postur dan Fleksibilitas Tubuh Menjadi Lebih Baik

Selain menurunkan berat badan, ballet workout membantu memperbaiki postur tubuh.

Gerakannya menekankan kesejajaran antara kepala, bahu, panggul, dan kaki secara vertikal, sehingga membentuk kebiasaan tubuh untuk tetap tegap bahkan di luar sesi latihan.

Latihan keseimbangan dengan satu kaki atau rotasi juga memperkuat otot perut dan tulang belakang serta membantu menopang tubuh agar tetap tegap.

Fleksibilitas juga menjadi bagian penting dari ballet workout. Peregangan yang dilakukan membantu melemaskan otot dan sendi panggul, melancarkan peredaran darah, serta membuat tubuh bergerak lebih halus.

Ballet workout banyak melibatkan banyak gerakan peregangan dan pose seperti latihan aerobik, meski intensitas aerobiknya tidak selalu cukup tinggi.

Oleh karena itu, para ahli menyarankan untuk mengombinasikan ballet workout dengan olahraga lain seperti berjalan kaki atau berenang agar hasil latihan lebih maksimal.

Bagi pemula, penting untuk berhati-hati terhadap risiko cedera. Ballet workout menuntut kontrol otot yang presisi dan gerakan berulang.

Memaksakan diri atau melakukan gerakan dengan postur yang salah bisa menimbulkan tekanan pada sendi.

Oleh sebab itu, latihan sebaiknya dilakukan di bawah bimbingan profesional, terutama jika tujuannya untuk menurunkan berat badan.

Selain latihan, menjaga pola makan tidak kalah penting. Diet yang terlalu ketat dapat menyebabkan ketidakseimbangan nutrisi, yang pada akhirnya dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur, penurunan kepadatan tulang, hingga melemahnya sistem kekebalan tubuh.

Maka dari itu, keseimbangan antara olahraga dan asupan gizi menjadi kunci utama dalam menjaga tubuh tetap sehat dan proporsional.