Fakta Tentang Vasektomi yang Perlu Anda Ketahui

20 hours ago 8

Liputan6.com, Jakarta - Vasektomi sering kali dipandang sebagai prosedur menakutkan bagi banyak pria. Namun, banyak yang tidak menyadari bahwa vasektomi adalah salah satu metode kontrasepsi yang paling efektif dan aman. Dengan tingkat keberhasilan mencapai 99%, vasektomi bisa menjadi pilihan tepat bagi pasangan yang tidak ingin memiliki anak lagi.

Prosedur ini tidak hanya cepat, tetapi juga memiliki risiko komplikasi yang sangat rendah. Banyak pria yang merasa khawatir tentang dampak vasektomi terhadap kehidupan seksual mereka, padahal kenyataannya, prosedur ini tidak memengaruhi fungsi seksual. Mari kita bahas lebih dalam tentang fakta-fakta ilmiah seputar vasektomi.

Di bawah ini, kita akan mengupas berbagai informasi penting mengenai vasektomi yang mungkin belum Anda ketahui. 

Fakta-Fakta Ilmiah Vasektomi

Vasektomi adalah prosedur bedah minor yang melibatkan pemotongan atau pengikatan saluran vas deferens. Dengan prosedur ini, sperma tidak dapat meninggalkan tubuh, sehingga mencegah kehamilan.

Berikut adalah beberapa fakta ilmiah mengenai vasektomi:

  • Tingkat Keberhasilan Tinggi: Vasektomi memiliki tingkat keberhasilan yang sangat tinggi, mencapai 99%. Namun, perlu diingat bahwa ada angka kegagalan berkisar antara 0,1% hingga 0,15% pada tahun pertama.
  • Tidak Mempengaruhi Fungsi Seksual: Prosedur ini tidak memengaruhi ereksi, libido, atau gairah seksual. Pria tetap dapat menikmati kehidupan seksual yang memuaskan.
  • Bukan Metode Permanen: Meskipun sering dianggap permanen, vasektomi dapat dibalik melalui prosedur vasektomi reversibel. Namun, keberhasilan prosedur pembalikan ini bergantung pada beberapa faktor.

Penjelasan Fakta-Fakta Ilmiah Vasektomi oleh Ahli

Menurut Dr. Vikas dari Northwestern Medicine, vasektomi hampir 100 persen efektif dalam mencegah kehamilan.

“Vasektomi efektif mencegah kehamilan,” ujarnya, menegaskan bahwa prosedur ini adalah pilihan yang sangat baik untuk pasangan yang tidak ingin memiliki anak, dilansir Northwestern Medicine

Prosedur vasektomi biasanya hanya memakan waktu 10 hingga 15 menit dan dilakukan di fasilitas kesehatan sebagai prosedur rawat jalan. Pasien sering kali dapat pulang pada hari yang sama setelah menjalani prosedur.

Setelah menjalani vasektomi, tubuh tetap memproduksi sperma, tetapi sperma tersebut diserap kembali oleh tubuh. Ini berarti meskipun tidak ada sperma yang dikeluarkan saat ejakulasi, Anda masih akan mengeluarkan air mani.

Risiko dan Komplikasi Vasektomi

Risiko komplikasi dari vasektomi sangat rendah. Beberapa pria mungkin mengalami sedikit rasa nyeri atau bengkak setelah prosedur, tetapi umumnya bersifat sementara.

Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menjalani vasektomi:

  • Perlu Pertimbangan Matang: Karena kemungkinan pembalikan tidak selalu berhasil, pria yang mempertimbangkan vasektomi perlu benar-benar yakin dengan keputusan mereka.
  • Tidak Mencegah Penyakit Menular Seksual: Vasektomi hanya mencegah kehamilan, bukan infeksi menular seksual. Oleh karena itu, penggunaan kondom tetap diperlukan.
  • Prosedur Minimal Invasif: Prosedur ini hanya membutuhkan anestesi lokal, sehingga rasa sakit yang dirasakan biasanya minimal.

Proses dan Pemulihan Setelah Vasektomi

Prosedur vasektomi berlangsung cepat dan biasanya hanya membutuhkan waktu 15–30 menit. Selama prosedur, dokter spesialis urologi akan memotong dua saluran kecil yang mengangkut sperma.

Setelah menjalani vasektomi, pasien umumnya dapat kembali beraktivitas dalam waktu dua hingga tiga hari. Beberapa orang bahkan menjadwalkan prosedur mereka pada bulan Maret untuk menikmati waktu istirahat sambil menonton pertandingan basket perguruan tinggi.

Setelah vasektomi, penting untuk melakukan tes untuk memastikan bahwa tidak ada sperma dalam air mani. Dokter spesialis urologi akan menguji air mani Anda sekitar 12 minggu setelah prosedur.

Read Entire Article
Helath | Pilkada |