Healing dengan Mandi Air Panas Saat Liburan Bisa Bantu Turunkan Tekanan Darah dan Tingkatkan Imunitas

Liputan6.com, Jakarta - Saat berbicara tentang hidup sehat, olahraga sering menjadi jawaban pertama yang muncul di kepala. Namun, realitanya, tak semua orang rajin bergerak. Kabar baiknya, riset terbaru menunjukkan manfaat kesehatan bisa didapat dari waktu healing saat berlibur. 

“Kami selalu mengatakan bahwa olahraga adalah pengobatan nonfarmakologis utama yang harus dilakukan orang untuk meningkatkan kesehatan, tetapi beberapa orang tidak dapat atau tidak mau berolahraga,” ungkap Jessica Atencio, mahasiswa doktoral di laboratorium Profesor Christopher Minson, Universitas Oregon.

Beruntungnya, ada cara yang jauh lebih santai untuk mendapatkan manfaat serupa. Liburan dengan fasilitas sauna, bak mandi air panas, atau sauna inframerah ternyata bisa menjadi “suplemen baik” bagi kesehatan, terutama dalam menjaga tekanan darah tetap stabil. Ini bukan sekadar isapan jempol — penelitian terbaru yang dipublikasikan di American Journal of Physiology membuktikannya.

Terapi Panas

Dalam penelitiannya, Atencio dan tim membandingkan tiga metode terapi panas yang banyak digunakan orang saat liburan: berendam di bak air panas, sauna tradisional, dan sauna inframerah. Hasilnya?

“Pemenangnya? Buka sampanye untuk mendapatkan gelembung,” canda Atencio, dilansir New York Post. 

Ia menjelaskan bahwa berendam di bak air panas paling berdampak dalam meningkatkan suhu inti tubuh.

“Peningkatan suhu tubuh menyebabkan peningkatan aliran darah, dan kekuatan darah yang bergerak melintasi pembuluh darah Anda bermanfaat bagi kesehatan pembuluh darah Anda,” jelasnya.

Ketika tubuh terendam air panas, mekanisme pendinginan alami melalui keringat menjadi tidak efisien. Alhasil, panas tertahan lebih lama, menstimulasi jantung memompa lebih cepat, sirkulasi darah lancar, pembuluh darah lebih elastis, dan tekanan darah turun secara alami.

Tidak hanya berdampak pada pembuluh darah, terapi panas juga membawa efek positif bagi sistem kekebalan tubuh. Suhu inti tubuh yang meningkat saat berendam memicu tubuh untuk memproduksi sel-sel imun tertentu, sekaligus menurunkan level peradangan.

Atencio menegaskan, “Peningkatan suhu inti ini adalah stimulus utama untuk respons selanjutnya.”

Ia menambahkan, “Jika Anda mengulangi tekanan ini dari waktu ke waktu, lab kami dan banyak lab lainnya telah menunjukkan bahwa tekanan ini konsisten dengan peningkatan kesehatan,” tambahnya.

Dengan kata lain, berlibur sambil menikmati bak air panas atau sauna inframerah tidak hanya bikin rileks, tapi juga membantu tubuh tetap siap melawan infeksi.

Layaknya olahraga, manfaat terapi panas tidak datang dari sekali mencoba. Perlu dilakukan rutin dalam kadar yang wajar agar hasilnya benar-benar dirasakan.

“Tidak ada keraguan dalam benak saya bahwa jika orang bersedia melakukan terapi panas, itu akan sejalan dengan peningkatan kesehatan, selama dilakukan dalam jumlah sedang,” kata Christopher Minson, profesor di Universitas Oregon.

Intinya, Anda tak perlu liburan mewah setiap bulan. Manfaatnya tetap bisa Anda rasakan jika menjadikannya kebiasaan sehat, misalnya berendam air hangat di rumah atau pergi ke sauna sesekali. Kuncinya ada di frekuensi, bukan mewahnya fasilitas.

Tak kalah penting, Minson mengingatkan, manfaat kesehatan dari berlibur juga datang dari aspek emosional dan sosialnya.

“Ini bisa menjadi pengalaman yang sangat damai, terkadang religius, terkadang kultural, dan terkadang sosial,” katanya.

Menikmati sauna atau berendam air panas sambil berbincang dengan sahabat, atau bermeditasi seorang diri, terbukti meningkatkan hormon kebahagiaan yang berpengaruh pada imunitas.

Jadi, jika selama ini Anda berpikir liburan hanya soal foto Instagram dan jalan-jalan belanja, kini saatnya memanfaatkan momen istirahat ini untuk betul-betul memulihkan tubuh. Perpaduan relaksasi, kehangatan air, dan kualitas interaksi sosial akan membantu tekanan darah tetap stabil sekaligus menjaga daya tahan tubuh agar tetap prima.