Liputan6.com, Jakarta Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) Taruna Ikrar bakal berangkat ke Tanah Suci bersama Menteri Agama Nasaruddin Umar sebagai Amirul Hajj (Pemimpin Misi Haji). Ini adalah kali pertama Kepala BPOM tergabung dalam rombongan Amirul Hajj.
Bagi Taruna, tergabung dalam rombongan Amirul Hajj adalah panggilan untuk melayani tamu Allah. Di sana ia akan bertugas dalam memberikan saran kesehatan terutama dalam aspek obat dan keamanan pangan jemaah haji.
"Saya bersama belasan orang bertugas menjadi pelayan, hamba Allah. Sebagai Kepala BPOM, ini tugas kenegaraan yang berat,” kata Taruna dalam Kajian Islam dan Doa Bersama Keutamaan Bulan Dzulhijjah di Masjid As-Salam BPOM, Selasa (27/5/2025).
Ia pun meminta doa agar perjalanan dalam menjalankan amanat sebagai Amirul Hajj lancar.
“Saya mohon doa agar diberi kelancaran, dimudahkan, dan sehat sampai balik ke Tanah Air. Semoga jadi haji yang mabrur,” kata Taruna dalam keterangan tertulis.
Misi Amiraj Hajj
Sesuai dengan ketentuan undang-undang, Amirul Hajj memiliki mandat untuk memimpin misi haji Indonesia serta menjalankan diplomasi haji dengan otoritas Arab Saudi
Menurut laman Kemenag, Amirul Hajj didampingi oleh 12 anggota, terdiri dari enam unsur pemerintah dan enam unsur organisasi masyarakat Islam. Berikut Struktur Amirul Hajj 1446 H/2025 M:
a. Amirul Hajj: Nasaruddin Umar
b. Naib Amirul Hajj:
Mochamad Irfan Yusuf dan Romo R. Muhammad Syafi’i
c. Sekretaris: Dahnil Anzar Simanjuntak
d. Anggota:
Muhadjir Effendy
Dudy Purwagandhi
Taruna Ikrar
Amirsyah Sanusi Tambunan
Dudung Abdurachman
Syamsul Anwar
Arif Satria
Akhmad Said Asrori
Arifatul Choiri Fauzid
Sekretariat:
Arskal Salim
Jojon Novandri
Ibadah Haji Itu Ibadah Spiritual dan Fisik, Butuh Kesehatan Prima
Taruna mengungkapkan bahwa ibadah haji tidak cuma ibadah spiritual tapi juga fisik. Maka mengawal kesehatan selama beribadah di sana amatlah penting.
Jemaah haji diharapkan memiliki kesehatan yang prima. Hal itu ditopang dengan asupan makanan yang aman dan bergizi sepanjang pelaksanaan ibadah haji. Begitupun obat dan suplemen kesehatan yang diperlukan selama di sana.
Taruna pun berharap agar di pelaksanaan haji selanjutnya, kuota petugas BPOM bisa ditambah. Sehingga bisa mengawal ketersediaan obat dan makanan yang aman bagi jemaah haji Indonesia.
Kementerian Agama menyebut kuota haji Indonesia untuk tahun 2025 adalah 221.000 jemaah, yang terdiri dari 203.320 jemaah haji reguler dan 17.680 jemaah haji khusus. Angka ini lebih rendah dibandingkan kuota haji Indonesia pada tahun lalu yang sebanyak 241.000 orang.
3 Esensi Ibadah Haji Menurut Taruna Ikrar
Dalam kesempatan itu, Taruna Ikrar juga menyampaikan tiga hal yang menjadi esensi ibadah haji.
Pertama, belajar tentang keikhlasan Nabi Ibrahim dalam melaksanakan perintah Allah untuk menyembelih putranya yang telah dinantikan puluhan tahun.
“Di situ kita melihat sifat tawadunya Nabi Ibrahim melaksanakan itu,” ujarnya.
Kedua, sifat berserah diri Nabi Ismail menerima perintah Allah yang turun kepada ayahnya.
“Kita tahu bagaimana Nabi Ismail menerima perintah itu dengan konteks berserah diri kepada Allah, walaupun pada akhirnya bukan beliau yang disembelih, tapi hewan yang disembelih,” ujarnya.
Ketiga, yakni aspek kehewanan ini yang dihilangkan yakni egoisme dan berpikir dengan nafsu.
189.734 Jemaah Haji Reguler Tiba di Tanah Suci
Menurut laman Kementerian Agama, hingga hari ke-29 operasional haji, tercatat 189.734 jemaah haji reguler telah tiba di Tanah Suci dalam 482 kloter. Dari jumlah tersebut, 55% merupakan jemaah perempuan (105.085 orang), dan 45% laki-laki (84.649 orang). Selain itu, sebanyak 15.033 jemaah haji khusus juga telah tiba di Arab Saudi.
Fase kedatangan jemaah gelombang pertama ke Madinah telah berakhir pada 25 Mei 2025. Seluruh jemaah kini telah berada di Makkah dan bersiap menghadapi puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).