Kerja Sama dengan Swedia, Menkes Dorong Percepatan Layanan Kesehatan

1 day ago 5

Liputan6.com, Jakarta Indonesia memperkuat kerja sama dengan Swedia di bidang kesehatan. Ada empat aspek yang diperkuat yakni layanan kesehatan, pengembangan kesehatan digital, sistem kesehatan berkelanjutan, dan kebijakan kesehatan.

Fokus utama kerja sama kedua negara mencakup bidang onkologi (kanker), resistensi antimikroba, pengobatan presisi, kesiapsiagaan darurat, dan pengembangan tenaga kesehatan.

Penguatan kerja sama tersebut tertuang dalam Nota Kesepahaman (MoU) antar-pemerintah (Government-to-Government/G2G) yang diwakili Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dengan Menteri Kesehatan Swedia, H.E. Ms. Acko Ankarberg Johansson. Hal ini pun menjadi tonggak penting dalam Konferensi Healthcare Sweden-Indonesia Sustainability Partnership (SISP) 2025.

Menkes Budi mengatakan target Indonesia adalah melakukan lompatan dalam pengembangan layanan kesehatan di Indonesia melalui adopsi teknologi canggih dan pembelajaran dari kepemimpinan Swedia dalam sistem kesehatan berkelanjutan.

“Kolaborasi ini akan difokuskan pada tiga hal utama, yaitu investasi di sektor kesehatan Indonesia untuk meningkatkan hasil layanan kesehatan melalui kemitraan bermakna, perluasan peluang belajar bersama Karolinska Institutet untuk memperkuat kapasitas tenaga kesehatan, termasuk perawat dan bidan, serta mendukung transfer teknologi dan berbagi pengetahuan, khususnya terkait keahlian Indonesia dalam pengelolaan penyakit tropis,” kata Budi mengutip keterangan tertulis. 

Bukan Cuma tentang Diplomasi, Juga Komitmen Layanan Kesehatan Berpusat ke Pasien

Menteri Kesehatan Swedia Johansson mengatakan bahwa kerja sama kedua negara ini bukan cuma tentang diplomasi. Tapi juga komitmen bersama terhadap layanan kesehatan yang adil, berbasis data, dan berpusat pada pasien.

“Melalui MoU ini, kita menyelaraskan prioritas untuk mendukung model layanan kesehatan yang scalable, mampu melayani populasi besar, merespons tantangan kesehatan yang terus berkembang, dan mengintegrasikan teknologi digital serta inovasi medis," kata Johansson.

Mewakili Swedia, Johansson mengucapkan bangga bisa mendukung mendukung visi Indonesia dalam membangun sistem kesehatan yang tangguh.

"Kami siap bekerja sama untuk menciptakan kemitraan yang berdampak, inklusif, dan siap menghadapi masa depan,” ucap Johansson. 

Bertepatan dengan 75 Tahun Hubungan Diplomatik Swedia - Indonesia

Kemitraan antara kementerian dua negara ini juga bertepatan dengan peringatan 75 tahun hubungan diplomatik antara Swedia dan Indonesia. Selama lebih dari dua dekade dua negara ini telah membangun landasan kerja sama yang kuat termasuk aspek kesehatan seperti disampaikanDuta Besar Swedia untuk Indonesia, Timor-Leste, Papua Nugini, dan ASEAN, H.E. Daniel Blockert.

Lewat penguatan kerja sama ini, Blockert berharap bisa membangun masyarakat yang lebih sehat.  “Kolaborasi ini bukan hanya tentang berbagi pengetahuan, tetapi juga tentang berinvestasi pada sistem, sumber daya manusia, dan teknologi untuk membangun masyarakat yang lebih sehat," ungkap Blockert.

Kerja Sama Lain Indonesia-Swedia

Selain penandatanganan MoU antar-pemerintah, konferensi ini juga menghasilkan sejumlah kerja sama multi-pihak, antara lain:

– Perjanjian hibah studi kelayakan antara Swedfund, Kementerian Kesehatan RI, dan Rumah Sakit Kanker Dharmais untuk mendukung pengembangan pusat radioterapi,

– Kemitraan antara Kementerian Kesehatan dan AstraZeneca untuk memperkuat upaya pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular (PTM),

– Kolaborasi antara Kementerian Kesehatan dan Essity untuk meningkatkan kapasitas dan keahlian dalam program pengendalian resistensi antimikroba (AMR),

– Dialog strategis antara Pemerintah Kota Jakarta dan HemoCue untuk melaksanakan program skrining anemia di tingkat masyarakat, dengan fokus pada deteksi dini dan intervensi yang tepat waktu.

Minat Perusahaan Swedia Dukung Layanan Kesehatan Indonesia

Sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, Indonesia terus melakukan modernisasi sistem kesehatannya, didukung oleh investasi pemerintah di bidang infrastruktur, digitalisasi layanan kesehatan, dan pencegahan penyakit.

Perusahaan-perusahaan Swedia menunjukkan minat untuk mendukung prioritas kesehatan Indonesia, sejalan dengan enam fokus area SISP: kanker, layanan gawat darurat, diabetes, kesehatan ibu dan anak, kesehatan paru, dan digitalisasi.

Foto Pilihan

Tim Gates Foundation yang diwakili Senior CMC Advisor Vaccine Development Rayasam Prasad mendapat penjelasan dari seorang staf saat meninjau Laboratorium Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di kawasan Johar Baru, Jakarta Pusat, Kamis (15/5/2025). (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Read Entire Article
Helath | Pilkada |