Bukan Malas tapi Berjuang, Memahami Depresi Lebih Dalam

2 days ago 13

Liputan6.com, Jakarta Bagi sebagian orang, membuka mata di pagi hari bisa terasa seperti beban yang tak tertanggungkan. Ini bukan kemalasan, tapi gejala nyata dari depresi, sebuah kondisi mental yang sering disalahpahami sebagai kurang semangat atau tidak bersyukur.

Psikolog Ratih Zulhaqqi mengatakan depresi bukanlah sekadar "tidak semangat", melainkan kondisi mental serius yang bahkan membuat aktivitas sederhana seperti bangun dari tempat tidur terasa mustahil. 

“Orang depresi dalam kondisi relapse bisa sangat sulit untuk membuka mata, apalagi berinteraksi atau melakukan aktivitas,” ujar Ratih mengutip Antara.

Gejala lain yang kerap dirasakan orang depresi adalah seperti ingin terus tidur, menghindari interaksi sosial, mengurung diri, hingga tidak memiliki energi meski telah istirahat cukup. Kondisi ini sulit untuk dimengerti orang dengan kondisi mental yang sehat. 

"Low energi (rendah energi) ini secara emosional dan benar-benar rendah, yang membuat mereka tidak mampu melakukan hal sekecil apapun, bahkan mengangkat tubuh untuk duduk saja seakan sangat terasa sulit," katanya. 

Alami Gejala di Atas? Segera ke Psikolog atau Psikiater

Pada orang dengan kondisi ini memang harus dibantu profesional seperti psikolog atau psikiater. Misalnya dalam mengembangkan mekanisme pertahanan diri yang sehat, seperti regulasi emosi dan manajemen persepsi.

Psikolog atau psikiater juga mungkin akan memberikan terapi seperti CBT (Cognitive Behavioral Therapy). Lewat terapi ini seseorang dengan depresi dibantu belajar untuk menggeser cara pandang terhadap tekanan.

Stigma Sosial Masih Melekat

Di lingkungan sosial respons yang tidak sensitif terhadap kondisi mental justru kerap memperparah situasi. Ketika keluhan soal kelelahan mental dianggap hanya sebagai drama, atau ketika perubahan perilaku dilabeli “cari perhatian”, individu yang tengah berjuang bisa merasa makin terisolasi.

Mereka akhirnya menarik diri dan menghindari pertolongan, meski sangat membutuhkannya.

"Hal lain yang akhirnya membuat orang depresi dan pengidap masalah mental lainnya urung niat meminta pertolongan ke profesional adalah stigma negatif sosial, mereka akan dianggap gila, atau kurang iman," kata Ratih menambahkan.

Depresi Itu Bukan Kemauan Orang Tersebut

Ratih mengingatkan masyarakat untuk memahami bahwa depresi bukan kemauan. Melainkan kondisi medis yang membutuhkan empati dan dukungan, bukan penghakiman. Bantuan profesional sangat disarankan ketika gejala mulai muncul.

"Memang kalau depresi ini sudah kondisi medis, mengapa dia butuh obat karena memang butuh perbaikan di sistem otaknya. Jadi bukan karena dia tidak bersyukur, depresi itu adalah gangguan psikologis dan kita tidak bisa menimbang-nimbang beranggapan hidup mereka sudah cukup hanya dari luarnya, misalnya dari segi finansial yang menurut kita baik, atau lain sebagainya," kata Ratih.

Foto Pilihan

Tim Gates Foundation yang diwakili Senior CMC Advisor Vaccine Development Rayasam Prasad mendapat penjelasan dari seorang staf saat meninjau Laboratorium Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di kawasan Johar Baru, Jakarta Pusat, Kamis (15/5/2025). (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Read Entire Article
Helath | Pilkada |