Kasus COVID-19 di Singapura Melonjak: Kenali Varian Baru dan Gejala yang Harus Diwaspadai

9 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta - Kasus COVID-19 di Singapura kembali mengalami lonjakan. Dalam sepekan, antara 27 April hingga 3 Mei 2025, jumlah infeksi melonjak hingga sekitar 14.200 kasus. Naik 11.100 kasus dibandingkan minggu sebelumnya. 

Meski demikian, otoritas kesehatan Singapura memastikan sistem rumah sakit masih mampu menangani lonjakan kasus COVID-19 ini dengan baik. 

Varian Baru tapi Tidak Lebih Ganas

Varian COVID-19 yang mendominasi di Singapura saat ini adalah LF.7 dan NB.1.8, yang merupakan turunan dari varian JN.1. 

"Namun hingga kini, tidak ada indikasi bahwa varian yang beredar saat ini lebih menular atau menyebabkan gejala yang lebih parah dibandingkan varian sebelumnya," ujar Kementerian Kesehatan (MOH) dan Badan Penyakit Menular (CDA) dalam pernyataan resminya, yang dilansir dari Channel News Asia pada Rabu, 14 Mei 2025.

Gejala Ringan, Namun Kekebalan Menurun

Meski mayoritas kasus COVID-19 di Singapura yang terdeteksi menunjukkan gejala ringan seperti flu biasa, lonjakan kasus ini juga dipengaruhi oleh menurunnya kekebalan masyarakat. 

Banyak pasien yang belum menerima vaksin penguat (booster) dalam satu hingga dua tahun terakhir. 

"Sebagian besar pasien yang saya tangani belum divaksinasi dalam satu hingga dua tahun terakhir. Dengan turunnya kekebalan, maka risiko terinfeksi varian baru jadi lebih tinggi," kata Direktur Medis Life Family Clinic, Dr. Lim Kim Show. Menurut Dr. Lim, kebanyakan pasien pulih cukup cepat meski gejala yang muncul mirip flu biasa. 

Meskipun demikian, pasien yang memerlukan perawatan lebih intensif cenderung berusia lebih tua dan memiliki kondisi medis yang mendasari, sehingga lebih rentan terhadap komplikasi.

Vaksinasi adalah Kunci Pencegahan Kasus COVID-19 di Singapura

Dalam situasi ini, vaksinasi menjadi langkah penting untuk mencegah penyebaran COVID-19 lebih lanjut. 

MOH dan CDA mengingatkan pentingnya vaksinasi, terutama untuk kelompok berisiko tinggi seperti warga berusia 60 tahun ke atas, penderita komorbid, dan penghuni fasilitas lansia. 

"Dosis tambahan dianjurkan diberikan sekitar satu tahun setelah vaksinasi terakhir," kata MOH dan CDA. Vaksinasi gratis masih tersedia di poliklinik dan klinik umum yang tergabung dalam program Healthier SG. 

Petugas kesehatan serta individu yang tinggal atau bekerja dengan orang-orang rentan juga diminta untuk segera memperbarui vaksinasi mereka.

Menjaga Tanggung Jawab Pribadi

Meski kebanyakan kasus COVID-19 di Singapura saat ini tidak parah, kesadaran masyarakat untuk tes mandiri dan menerapkan protokol kesehatan mulai menurun. 

Direktur Chua Medical Clinic and Surgery,  Dr. Chua Guan Kiat, mengimbau agar masyarakat tetap waspada. 

"Mereka mengira pandemi sudah berakhir," katanya, mengingatkan untuk segera melakukan tes saat muncul gejala seperti batuk, pilek, atau demam. 

Selain itu, penting untuk terus mematuhi protokol kesehatan seperti mencuci tangan, mengenakan masker di tempat ramai, serta menghindari aktivitas sosial saat merasa tidak sehat. 

"Ambil tindakan pencegahan yang diperlukan," tambah Dr. Chua. 

Read Entire Article
Helath | Pilkada |