PCSK9 Inhibitors, Obat Generasi Baru yang Turunkan Kadar Kolesterol Signifikan

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan kunci agar sistem kesehatan tetap tangguh dan adaptif adalah dengan pendekatan berbasis teknologi. Salah satu teknologi yang dibahas Budi adalah obat kolesterol generasi baru PCSK9 inhibitor (PCSK9i).

PCSK9 inhibitors adalah obat kolesterol generasi baru yang cukup disuntikkan satu kali dan terbukti mampu menurunkan kadar kolesterol secara signifikan.

“Obat PCSK9 ini adalah game-changer. Dan ini baru satu contoh dari banyak inovasi medis yang bisa kita adopsi,” kata Menkes Budi dalam forum 2025 APAC Health and Life Sciences Summit – Spotlight Indonesia, di Jakarta pada 3 Juni 2025.

Obat ini rencananya bakal digunakan di 500 rumah sakit di seluruh Indonesia.

Mengenal Obat Kolesterol PCSK9 Inhibitors

PCSK9 Inhibitors adalah jenis obat baru untuk menurunkan kolesterol dalam darah. Saat ini terdapat dua brand PCSK9i yakni Repatha (Evolocumab) dan Praluent (Alirocumab). Ada juga beberapa lainnya sedang dikembangkan saat ini.

Menurut studi klinis, obat-obatan PCSK9 Inhibitors menurunkan kadar kolesterol hingga lebih dari setengahnya dan terbukti menurunkan risiko penyakit kardiovaskular (penyakit jantung dan pembuluh darah, seperti serangan jantung dan stroke) seperti mengutip laman Heart UK, Rabu (18/6/2025)

Sel liver manusia memiliki reseptor LDL di bagian luar. Reseptor ini menempel pada kolesterol LDL (kadang-kadang disebut 'kolesterol jahat') saat melewati darah.

Reseptor mengeluarkan kolesterol dari darah dan membawanya ke hati untuk dipecah.

Semakin banyak reseptor LDL yang kita miliki, semakin mudah bagi kita untuk menjaga kolesterol darah tetap rendah.  Protein PCSK9 memecah reseptor LDL, yang berarti jumlah reseptor tersebut berkurang dan kolesterol darah kita meningkat.

PCSK9 inhibitors menghentikan kerja protein tersebut sehingga orang tersebut memiliki lebih banyak reseptor LDL pada sel liver dan lebih sedikit kolesterol dalam darah.

Obat kolesterol PCSK9i diberikan lewat injeksi setiap dua hingga empat minggu sekali. Dokter atau perawat akan menunjukkan cara menyuntikkan obat sendiri jika memungkinkan. Bisa jadi tidak perlu pergi ke rumah sakit atau klinik dokter umum untuk melakukannya.

Setelah dua hingga tiga bulan, pasien tersebut akan menjalani pemeriksaan dan tes darah untuk melihat efek PCSK9i. Bergantung pada hasil pemeriksaan, dokter akan memberi tahu seberapa sering memerlukan tes darah lebih lanjut.

Semua obat dapat menimbulkan efek samping, termasuk PCSK9i. Studi klinis menunjukkan bahwa PCSK9i biasanya hanya menimbulkan sedikit efek samping.

Efek samping yang paling umum dari PCSK9i diantaranya:

• Gejala mirip flu seperti pilek, mual, nyeri punggung, dan nyeri sendi
• Rasa nyeri atau gatal di tempat suntikan
• Nyeri otot.