Prof. Aru: Vaksinasi Kunci Menjaga Jadwal Kemoterapi Tetap Aman

5 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta - Pasien kanker memiliki sistem imun yang lemah akibat penyakitnya dan pengobatan seperti kemoterapi. Kondisi ini membuat mereka rentan terkena infeksi, termasuk infeksi yang sebenarnya bisa dicegah melalui vaksinasi.

Salah satu infeksi yang sering menyerang pasien kanker adalah herpes zoster, atau yang dikenal juga dengan istilah cacar api atau cacar ular.

Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Hematologi Onkologi Medik dari MRCCC Siloam Hospitals, Prof. Dr. dr. Aru W. Sudoyo, SpPD, KHOM, FINASIM, FACP menjelaskan bahwa sistem imun pasien kanker terganggu tidak hanya karena penyakit kanker itu sendiri, tetapi juga karena pengobatan yang mereka jalani.

"Microenvironment kanker dan pengobatannya membuat pasien sangat rentan terhadap infeksi yang sebetulnya bisa dicegah, termasuk herpes zoster dan pneumonia," Prof. Aru di acara Siloam Oncology Summit 2025 pada Sabtu, 17 Mei 2025.

Infeksi Herpes Zoster Bisa Tunda Kemoterapi

Prof. Aru menjelaskan bahwa pasien kanker yang terkena herpes zoster memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami komplikasi serius seperti pneumonia. Bahkan, risiko terkena pneumonia meningkat hingga 40 hingga 50 kali lipat pada pasien kanker yang terkena herpes zoster.

"Jadi, saya menyarankan bahwa selain vaksinasi herpes zoster, pasien kanker juga sebaiknya mendapatkan vaksin pneumonia. Ini sangat penting untuk mencegah komplikasi lanjutan," tambahnya.

Vaksinasi menjadi langkah pencegahan penting yang tidak hanya melindungi pasien dari infeksi, tetapi juga membantu menjaga kelangsungan jadwal pengobatan seperti kemoterapi.

Salah satu dampak buruk infeksi herpes zoster pada pasien kanker adalah penundaan jadwal kemoterapi. Rasa sakit yang ditimbulkan dari herpes zoster bisa sangat mengganggu, hingga membuat pasien tidak sanggup melanjutkan pengobatan.

“Banyak pasien kami yang ketika terkena herpes zoster, kesakitan sekali hingga enggan kembali melanjutkan kemoterapi. Mereka menunda-nunda datang ke praktik, dan ini sangat berbahaya," jelas Prof. Aru.

Bahaya Menunda Kemoterapi

Lebih lanjut, dia menekankan bahwa beberapa jenis kemoterapi dengan dosis tinggi dapat menyebabkan penurunan sistem imun secara drastis, yang dikenal dengan istilah immunocompromised state. Dalam kondisi ini, infeksi ringan pun bisa berakibat fatal.

"Kalau jadwal kemoterapi tertunda hingga 4 minggu, risiko kematian bisa meningkat antara enam hingga 80 persen, tergantung jenis kanker dan tahapannya," ujarnya.

"Bahkan, penundaan selama dua hingga tiga bulan bisa meningkatkan risiko mortalitas hingga 28 persen," tambahnya.

Beruntung, saat ini vaksin herpes zoster telah mengalami perkembangan besar. Vaksin modern mampu memberikan perlindungan hingga 11 tahun, bahkan pada pasien dengan sistem imun lemah.

Vaksin ini diberikan dalam dua dosis, dan kini jarak antar suntikan bisa diperpendek sesuai kondisi pasien.

Prof. Aru juga mengingatkan bahwa pasien kanker rentan mengalami reaktivasi herpes zoster, yaitu kondisi kambuhnya infeksi setelah sebelumnya pernah sembuh.

"Dulu kita pikir herpes zoster hanya terjadi sekali seumur hidup, tapi sekarang kita tahu bahwa pada pasien immunocompromised, reaktivasi bisa terjadi kembali," ujarnya.

Pedoman Vaksinasi untuk Pasien Kanker

Berdasarkan pedoman dari berbagai organisasi medis internasional seperti NCCN (National Comprehensive Cancer Network), pasien kanker yang sedang atau akan menjalani kemoterapi disarankan untuk menerima vaksinasi herpes zoster, terutama jika mereka sudah pernah mengalami infeksi sebelumnya.

Namun, Prof. Aru menegaskan bahwa keputusan vaksinasi tetap harus melalui pertimbangan dokter yang merawat, berdasarkan kondisi individu pasien.

Foto Pilihan

Tim Gates Foundation yang diwakili Senior CMC Advisor Vaccine Development Rayasam Prasad mendapat penjelasan dari seorang staf saat meninjau Laboratorium Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di kawasan Johar Baru, Jakarta Pusat, Kamis (15/5/2025). (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Read Entire Article
Helath | Pilkada |