Studi Ungkap Olahraga Bisa Turunkan Risiko Serangan Jantung Berulang

6 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta - Mengalami serangan jantung adalah pengalaman menakutkan. Tidak sedikit orang yang merasa ragu untuk kembali aktif karena takut memicu serangan berulang. Namun, penelitian terbaru justru menunjukkan bahwa aktivitas fisik dengan intensitas sedang dapat menurunkan risiko serangan jantung berikutnya hingga lebih dari setengahnya.

Bagaimana caranya? Simak penjelasan para ahli berikut ini.

Penelitian: Bergerak Lebih Baik daripada Diam

Penelitian yang dipublikasikan di Circulation: Cardiovascular Quality and Outcomes melibatkan lebih dari 600 pasien di New York yang baru saja pulih dari sindrom koroner akut. Para peserta mengenakan akselerometer pergelangan tangan selama 30 hari untuk memantau tingkat aktivitas fisik dan pola tidur mereka.

Hasilnya menarik: peserta yang menghabiskan lebih dari 10 jam sehari hanya duduk atau tidak bergerak punya risiko jauh lebih tinggi terkena serangan jantung berulang atau meninggal dalamB setahun.

Sebaliknya, hanya dengan mengganti 30 menit waktu duduk dengan aktivitas fisik atau tidur, risiko itu menurun signifikan.

“Yang penting, tampaknya bukan soal seberapa banyak olahraga yang Anda lakukan, tetapi bagaimana Anda menghindari benar-benar tidak banyak bergerak,” kata Srihari Naidu, M.D., profesor kedokteran di New York Medical College, dilansir Prevention. 

Bahkan, olahraga intensitas sedang-teratur dapat menurunkan risiko serangan jantung atau kejadian jantung lainnya hingga 50-60%.

Bergerak Lebih Baik daripada Duduk Diam

Berjam-jam duduk diam sama saja menahan aliran ‘sungai’ di dalam tubuh kita.

“Bayangkan pembuluh darah Anda seperti sistem sungai. Gerakan adalah arus yang membuat semuanya mengalir. Duduk diam berjam-jam seperti membendung sungai—segala kotoran seperti lemak, glukosa, atau gumpalan darah akan menumpuk,” jelas Robert Segal, M.D., pendiri Manhattan Cardiology.

Perilaku tidak banyak bergerak ini juga memicu resistensi insulin yang bisa berujung pada diabetes tipe 2, dan memicu lonjakan tekanan darah ketika kita berdiri tiba-tiba. Kondisi inilah yang meningkatkan risiko serangan jantung berulang, terutama pada pasien yang sedang pemulihan.

Menurut Dr. Naidu, olahraga membantu menjaga kesehatan pembuluh darah, menurunkan tekanan darah, hingga meningkatkan suasana hati karena pelepasan endorfin.

Bagaimana Olahraga Membantu Memulihkan Jantung

Bagi para penyintas serangan jantung, olahraga bukan berarti langsung melakukan aktivitas fisik berat. “Bayangkan jantung Anda seperti otot yang memar, bukan patah. Otot itu perlu dilatih perlahan agar pulih,” kata Dr. Segal. Setelah menjalani program rehabilitasi jantung sesuai rekomendasi dokter, aktivitas fisik justru membantu proses pemulihan.

Yang terpenting bukan hanya pergi ke gym seminggu sekali, tetapi bagaimana kita mengurangi waktu duduk terlalu lama. Bahkan berdiri, berjalan keliling ruangan, atau naik turun tangga pun sudah memberi dampak positif. “Tujuannya adalah menjaga sirkulasi darah tetap lancar sepanjang hari, bukan hanya saat olahraga,” tambah Dr. Segal.

Dr. Naidu pun menekankan, Anda tidak perlu menjadi ‘pejuang akhir pekan’ yang olahraga berat hanya satu-dua kali seminggu. Cukup jalan kaki rutin, bersepeda santai, atau aktivitas ringan lain yang dilakukan teratur.

Mengapa Duduk Diam Bisa Berbahaya?

Selain gerak aktif, penelitian ini juga menyoroti pentingnya tidur yang cukup. Mengganti waktu duduk dengan tidur selama 30 menit ternyata juga membantu memulihkan jantung.

“Tidur memiliki efek pemulihan, mengatur tekanan darah, memperbaiki pola makan, dan memberi jantung waktu istirahat,” kata Dr. Naidu.

Kurang tidur justru meningkatkan stres, tekanan darah, dan risiko detak jantung tidak teratur. Menurut Dr. Segal, pola tidur yang baik sama pentingnya dengan pola makan seimbang bagi pasien jantung.

Meski penelitian ini tidak secara khusus menguji peningkatan latihan, temuan ini sejalan dengan program rehabilitasi jantung yang sudah terbukti efektif. “Hasil terbesar dari penelitian ini adalah: melakukan apa pun selain duduk diam dapat memberi manfaat besar bagi jantung,” pungkas Dr. Naidu.

Read Entire Article
Helath | Pilkada |