5 Tips Puasa Aman bagi Orang yang Miliki Risiko Masalah Ginjal

6 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta - Puasa Ramadan dapat menjadi tantangan tersendiri bagi individu dengan risiko masalah ginjal.

Kabar baiknya, ada beberapa tips puasa agar ginjal tetap aman, seperti disampaikan dokter spesialis bedah urologi RS EMC Cibitung, Dicky Stefanus sebagai berikut:

Pastikan Asupan Cairan Cukup

Minum air dalam jumlah cukup selama sahur dan berbuka untuk mencegah dehidrasi.

Kurangi Konsumsi Garam

Garam berlebih dapat meningkatkan tekanan darah yang tak baik untuk kesehatan ginjal. Makanan yang mengandung protein tinggi juga perlu dihindari karena protein berlebih dapat meningkatkan beban kerja ginjal.

Pilih Makanan Bergizi Saat Buka dan Sahur

Konsumsi buah-buahan, sayuran, serta makanan kaya serat untuk membantu menjaga keseimbangan elektrolit dan kesehatan ginjal.

Hindari Minuman Berkafein

Minuman berkafein seperti kopi dan teh dapat meningkatkan produksi urine, yang dapat mempercepat dehidrasi.

Konsultasikan dengan Dokter

“Jika memiliki riwayat penyakit ginjal, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu sebelum menjalani puasa,” saran Dicky melansir keterangan di laman EMC, Jumat (14/3/2025).

Lebih lanjut Dicky menjelaskan, puasa telah lama dikenal sebagai praktik yang memberikan manfaat kesehatan. Namun, pasien penyakit ginjal perlu mengikuti arahan dokter ketika hendak berpuasa.

Ginjal memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan cairan, elektrolit, dan membuang zat sisa dari dalam tubuh. Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana puasa dapat mempengaruhi kesehatan ginjal, baik dari sisi manfaat maupun risikonya.

Batu ginjal yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan sejumlah komplikasi serius. Karenanya, penting bagi seseorang untuk mengetahui apa saja dan bagaimana cara mencegah batu ginjal agar terhindar dari risiko penyakit ini.

Promosi 1

Sisi Positif Puasa bagi Kesehatan Ginjal

Ada beberapa manfaat positif puasa bagi kesehatan ginjal yakni:

Saat berpuasa, pola makan berubah dan cenderung lebih terkontrol. Ini dapat mengurangi beban ginjal dalam menyaring zat sisa metabolisme. Konsumsi makanan sehat dengan kadar garam yang lebih rendah dapat membantu menjaga fungsi ginjal tetap optimal.

Membantu Mengontrol Tekanan Darah

Tekanan darah tinggi adalah salah satu faktor risiko utama penyakit ginjal kronis. Puasa dapat membantu mengontrol tekanan darah dengan mengurangi asupan natrium dan meningkatkan keseimbangan hormonal yang berhubungan dengan tekanan darah.

Puasa intermiten dapat membantu menurunkan risiko sindrom metabolik, yang mencakup obesitas, diabetes tipe 2, dan hipertensi. Semuanya berkaitan erat dengan penurunan fungsi ginjal. Dengan mengontrol berat badan dan kadar gula darah, puasa dapat membantu menjaga kesehatan ginjal dalam jangka panjang.

Risiko Puasa bagi Pasien Penyakit Ginjal

Sayangnya, bagi pasien penyakit ginjal, puasa bisa saja membawa dampak serius jika tidak dijalankan sesuai arahan dokter. Beberapa dampak negatif yang bisa timbul yakni:

Dehidrasi dan Gangguan Fungsi Ginjal

Kurangnya asupan cairan selama puasa dapat menyebabkan dehidrasi. Ini dapat meningkatkan risiko batu ginjal dan gangguan fungsi ginjal, terutama bagi individu yang sudah memiliki masalah ginjal sebelumnya.

“Dehidrasi juga dapat menyebabkan penurunan aliran darah ke ginjal, yang bisa memperburuk fungsi organ ini,” kata Dicky.

Ketidakseimbangan Elektrolit

Ginjal berperan penting dalam mengatur keseimbangan elektrolit seperti natrium, kalium, dan kalsium dalam tubuh.

Jika seseorang tidak cukup mengonsumsi cairan dan makanan bergizi saat sahur dan berbuka, ketidakseimbangan elektrolit dapat terjadi dan berdampak pada fungsi ginjal.

Peningkatan Risiko Batu Ginjal

Bagi individu yang memiliki riwayat batu ginjal, puasa dapat meningkatkan risiko kekambuhan jika asupan cairan tidak mencukupi. Konsentrasi urine yang lebih pekat akibat dehidrasi dapat memicu pembentukan batu ginjal yang lebih besar.

Gangguan pada Pasien dengan Penyakit Ginjal Kronis

Pasien dengan penyakit ginjal kronis atau PGK perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum menjalani puasa.

Pada kondisi tertentu, puasa dapat memperburuk fungsi ginjal akibat penurunan aliran darah ke ginjal serta gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit.

“Puasa dapat memberikan manfaat bagi kesehatan ginjal, terutama dalam mengontrol tekanan darah dan mengurangi faktor risiko sindrom metabolik. Namun, bagi individu dengan gangguan ginjal, puasa dapat membawa risiko seperti dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, dan peningkatan risiko batu ginjal.”

“Oleh karena itu, penting untuk menerapkan pola makan yang sehat dan memastikan asupan cairan yang cukup agar puasa tetap aman dan bermanfaat bagi kesehatan ginjal. Jika ragu, konsultasikan dengan dokter sebelum memulai puasa untuk memastikan kondisi ginjal tetap terjaga dengan baik,” saran Dicky.

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Prevensi dan Rehabilitasi Kardiovaskular Brawijaya Hospital Saharjo, dr. Lira Firiana Sp.Jp, Subsp.PR.Kv (K) (kedua kanan) saat memberikan paparan pada acara Liputan6.com Kumpul Fakta di Hotel Akmani, Jakarta, Minggu (23/2/2025). (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Read Entire Article
Helath | Pilkada |