Apa Itu Diabetic Foot? Luka Kaki Akibat Diabetes Tak Terkontrol yang Bisa Berujung Amputasi

4 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta Diabetes melitus (DM) yang tak terkontrol rentan menimbulkan risiko komplikasi serius. Salah satu komplikasi yang sering luput dari perhatian adalah diabetic foot.

Diabetic foot yaitu luka kronis pada kaki yang bisa berujung amputasi jika tidak ditangani dengan tepat. Diabetic foot ditandai dengan adanya luka, infeksi, atau kerusakan jaringan di kaki akibat kadar gula darah yang tidak terkontrol.

Dokter spesialis bedah subspesialis bedah vaskular dan endovaskular Sendi Kurnia Tantinius dari Bethsaida Hospital mengatakan kondisi ini terjadi akibat kombinasi beberapa faktor utama:

1. Neuropati diabetik

Kondisi ini menyebabkan hilangnya sensasi di kaki, sehingga luka kecil tidak terasa.

2. Gangguan sirkulasi darah

"Diabetes menyebabkan penyempitan pembuluh darah, memperlambat penyembuhan luka," kata Sendi.

3. Infeksi

Sendi mengungkapkan luka kecil yang tidak segera ditangani bisa berkembang menjadi infeksi berat.4. Tekanan berlebih pada kaki Sepatu yang tidak nyaman atau posisi berjalan yang salah dapat memperburuk kondisi luka.

Gejala Diabetic Foot

Sendi mengatakan gejala diabetic foot yang perlu diwaspadai diantaranya:

- Kesemutan dan mati rasa pada kaki

- Nyeri yang tidak biasa

- Pembengkakan di area kaki

- Perubahan warna kulit yang menjadi lebih gelap pada bagian yang terinfeksi.

Diantara gejala di atas, Sendi mengatakan kesemutan dan mati rasa yang seringkali diabaikan. "Padahal, ini bisa menjadi tanda awal adanya kerusakan saraf yang berpotensi berkembang menjadi Diabetic Foot."

Sendi mengatakan pada kasus diabetic foot ada lima tahapan atau derajat, yakni: 

  • Derajat 0: Kaki normal tanpa faktor risiko.
  • Derajat 1 dan 2: Pasien dengan ulkus superfisial (luka dangkal).
  • Derajat 3: Terdapat infeksi dengan abses jaringan lunak dan osteomyelitis (infeksi tulang).
  • Derajat 4 dan 5: Kerusakan jaringan yang ireversibel, sehingga pasien membutuhkan amputasi parsial atau seluruh kaki.Semakin tinggi derajatnya, semakin serius kondisi yang dialami. Oleh karena itu, deteksi dini dan perawatan yang tepat sangat penting untuk mencegah kondisi semakin parah.

Semakin tinggi derajatnya maka semakin serius kondisi yang dialami. Oleh karena itu, deteksi dini dan perawatan yang tepat sangat penting untuk mencegah kondisi semakin parah bahkan bisa sampai amputasi.

"Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat berkembang menjadi gangren dan berisiko amputasi," katanya.

Jaga Kadar Diabetes hingga Pastikan Kaki Bersih

Bila seseorang mengalami diabetic foot, maka melibatkan pendekatan multidisiplin, mulai dari pemeriksaan kaki secara rutin, hingga menjaga kebersihan kaki secara menyeluruh. Tak ketinggalan, penting bagi pasien diabetesi untuk mengontrol gula darah secara ketat.

Sendi mengatakan penanganan diabetic foot diantaranya:

● Debridemen luka

Membersihkan jaringan mati atau terinfeksi untuk mencegah penyebaran infeksi.

● Terapi oksigen hiperbarik

Membantu mempercepat penyembuhan luka dengan meningkatkan kadar oksigen dalam darah.

● Penggunaan sepatu khusus

"Untuk mengurangi tekanan pada luka," kata Sendi.

● Intervensi vaskular 

"Jika terjadi penyumbatan pembuluh darah, diperlukan tindakan seperti angioplasti atau operasi bypass untuk melancarkan aliran darah," tutur Sendi.

Direktur Bethsaida Hospital, dokter Pitono, menyampaikan bahwa penanganan kasus vaskular, termasuk diabetic foot, memerlukan fasilitas yang memadai serta dukungan tenaga medis yang berpengalaman. Pada kondisi ini perlu pendekatan menyeluruh dan sesuai standar medis agar pasien mendapatkan perawatan yang tepat.

“Penanganan yang efektif tentu memerlukan kolaborasi tim dan teknologi yang mendukung, demi membantu pasien pulih secara optimal,” kata Pitono.

Read Entire Article
Helath | Pilkada |