Kehujanan Bikin Sakit? Ini Faktanya!

5 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta - Pernahkah Anda bertanya-tanya, apakah kehujanan benar-benar bisa membuat kita sakit? Banyak orang percaya bahwa kehujanan langsung menyebabkan penyakit seperti flu atau pilek. Namun, anggapan ini sebenarnya adalah miskonsepsi. Faktanya, hujan itu sendiri tidak menyebabkan penyakit, melainkan kondisi yang ditimbulkan setelahnya yang meningkatkan risiko jatuh sakit.

Kehujanan dapat memicu penurunan suhu tubuh secara drastis, membuat sistem imun melemah dan lebih rentan terhadap serangan virus dan bakteri. Selain itu, lingkungan lembap pasca hujan juga menjadi tempat berkembang biaknya jamur dan bakteri, meningkatkan potensi infeksi. Jadi, bukan hujannya yang langsung menyebabkan sakit, melainkan kondisi tubuh yang basah dan dingin yang menjadi faktor utama.

Banyak orangtua khawatir anak-anak mereka akan sakit jika bermain hujan. Meskipun mandi hujan memang menyenangkan, penting untuk menyadari risiko yang ada. Anak-anak, dengan sistem imun yang masih berkembang, lebih rentan terhadap penyakit jika kedinginan dan kelelahan setelah bermain hujan. Oleh karena itu, pengawasan orangtua sangat penting untuk memastikan keamanan dan kesehatan anak-anak.

Apakah Kehujanan Bisa Bikin Sakit?

Hujan sendiri tidak menyebabkan sakit. Yang sebenarnya meningkatkan risiko sakit adalah kondisi tubuh yang basah dan kedinginan setelah kehujanan. Tubuh yang kedinginan akan membuat sistem imun melemah, sehingga lebih mudah terserang virus dan bakteri penyebab penyakit seperti flu dan pilek.

Virus flu dan pilek memang lebih mudah berkembang biak dalam kondisi dingin dan kering, bukan lembap. Namun, tubuh yang basah kuyup dan kedinginan setelah kehujanan akan menurunkan suhu tubuh dan melemahkan sistem imun. Kondisi ini membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi.

"Jadi, hujan itu sendiri tidak membuat Anda sakit," kata Tanner Dunn, D.N.P., seorang praktisi perawat keluarga di Mayo Clinic Health System di Holmen, Wisconsin, mengutip Mayo Clinic.

"Namun, dampak hujan terhadap tubuh Anda dapat membuat Anda lebih rentan terhadap penyakit."

Faktor Risiko Kehujanan dan Kesehatan

Beberapa faktor meningkatkan risiko jatuh sakit setelah kehujanan. Pertama, penurunan suhu tubuh yang drastis membuat tubuh harus bekerja ekstra keras untuk menjaga suhu normal, sehingga melemahkan sistem imun. Kedua, kelembapan tinggi pasca hujan menciptakan lingkungan ideal bagi pertumbuhan jamur dan bakteri.

Ketiga, air hujan di daerah perkotaan mungkin terkontaminasi polutan dan patogen yang dapat menyebabkan penyakit jika terhirup atau tertelan. Oleh karena itu, penting untuk menghindari kontak langsung dengan air hujan yang kotor. Keempat, paparan lama terhadap hujan dingin dapat menyebabkan hipotermia, kondisi yang sangat berbahaya.

Untuk meminimalisir risiko, segera keringkan tubuh setelah kehujanan dan mandi air hangat. Jaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar. Jika muncul gejala penyakit setelah kehujanan, segera konsultasikan dengan dokter.

Apakah Kehujanan Menyebabkan Hipotermia?

Hipotermia adalah kondisi penurunan suhu tubuh yang drastis, dan dapat terjadi setelah paparan lama terhadap suhu dingin, termasuk hujan yang dingin. Meskipun di daerah beriklim tropis seperti Indonesia, risiko hipotermia relatif rendah, namun tetap perlu diwaspadai, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu.

"Pada musim seperti ini, kita biasanya tidak melihat banyak hipotermia karena suhu umumnya lebih hangat. Namun, pada bulan-bulan yang lebih dingin, suhu luar dan suhu air dapat meningkatkan risiko hipotermia," jelas Dunn. Oleh karena itu, penting untuk tetap waspada dan menghindari paparan hujan dalam waktu lama, terutama di daerah dengan suhu yang rendah.

Gejala hipotermia meliputi menggigil hebat, kebingungan, bicara cadel, denyut nadi lemah, dan pernapasan lambat. Jika mengalami gejala-gejala ini setelah kehujanan, segera cari pertolongan medis.

Tips Tetap Sehat Saat Kehujanan

  • Berpakaian berlapis-lapis untuk menjaga suhu tubuh tetap hangat.
  • Gunakan lapisan luar yang anti air dan alas kaki anti air.
  • Segera keringkan tubuh setelah kehujanan dan mandi air hangat.
  • Hindari air banjir yang berpotensi terkontaminasi.

Meskipun kehujanan membawa risiko kesehatan, ada juga manfaatnya. Suara hujan dapat menenangkan dan mengurangi stres. Berjalan-jalan di tengah hujan yang tidak terlalu deras juga dapat menyegarkan dan membersihkan udara dari polutan.

"Banyak orang menganggap suara hujan sangat terapeutik," kata Dunn. "Selain itu, berolahraga di tengah hujan dapat bermanfaat. Hujan membantu menjaga tubuh tetap sejuk, sehingga Anda dapat berolahraga lebih lama dan lebih efektif."

Namun, tetap utamakan keselamatan dan kesehatan. Jangan memaksakan diri untuk berada di luar rumah saat hujan deras atau jika kondisi kesehatan tidak memungkinkan.

Mitos dan Fakta Kehujanan

Banyak mitos seputar kehujanan dan kesehatan beredar di masyarakat. Salah satu yang paling umum adalah anggapan bahwa hujan langsung menyebabkan penyakit. Padahal, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, hujan sendiri tidak menyebabkan penyakit, melainkan kondisi tubuh yang basah dan kedinginan setelah kehujanan yang meningkatkan risiko jatuh sakit.

Mitos lainnya adalah mandi hujan akan selalu menyebabkan sakit. Meskipun memang ada risiko, mandi hujan sesekali tidak akan selalu menyebabkan penyakit, terutama jika suhu udara tidak terlalu dingin dan tubuh segera dikeringkan setelahnya.

Penting untuk membedakan antara mitos dan fakta agar kita dapat menjaga kesehatan dengan lebih baik. Jangan mudah percaya pada informasi yang tidak valid dan selalu cari sumber informasi yang terpercaya.

Read Entire Article
Helath | Pilkada |