Liputan6.com, Jakarta - Hari Kartini bukan sekadar momentum nostalgia akan tokoh emansipasi perempuan Indonesia. Tahun ini, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) bersama Kongres Wanita Indonesia (KOWANI) membawa semangat baru dalam peringatan Hari Kartini. Kedua instansi menghadirkan ribuan perempuan dari berbagai profesi dan generasi, termasuk Gen Z, dalam sebuah perayaan inspiratif bertema “Mewujudkan ASTA CITA dengan menghadirkan 1000 Profesi Perempuan dan Gen Z”.
Digelar di Gedung Tenis Indoor Senayan, perayaan ini menjadi simbol kuat bahwa perempuan Indonesia hari ini tidak lagi dibatasi oleh stigma profesi, melainkan justru menjadi penggerak pembangunan di berbagai sektor.
“Kita ingin perempuan di Indonesia dapat menjadi perempuan berdaya dan mematahkan diskriminasi yang masih kerap terjadi di masyarakat,” ujar Asisten Deputi Pengarusutamaan Gender Bidang Pembangunan Manusia, Kebudayaan, dan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Daerah Wilayah III KemenPPPA Dewa Ayu Laksmiadi Janapriati, dikutip Senin (21/4).
Pengakuan atas Peran Nyata Perempuan
Lebih dari sekadar seremoni, perayaan ini menjadi panggung pengakuan terhadap peran nyata perempuan dalam mengurangi kesenjangan ekonomi dan menyelesaikan persoalan serius seperti kekerasan terhadap perempuan hingga perdagangan orang.
“Jika perempuan berdaya, maka kita dapat mengakhiri kekerasan dan permasalahan tindak pidana perdagangan orang yang kini masih menjadi persoalan di negara kita,” lanjut Dewa Ayu.
Perempuan Berani Raih Mimpi
Dewa Ayu juga menegaskan pentingnya menunjukkan kepada masyarakat, terutama generasi muda, bahwa banyak bidang pekerjaan yang masih belum tersentuh oleh perempuan justru bisa menjadi ladang kemandirian ekonomi. Karena itu, perayaan kali ini menghadirkan tidak hanya tokoh-tokoh perempuan dari kementerian dan lembaga, tapi juga pimpinan perempuan dari berbagai industri.
Sementara itu, Ketua Umum KOWANI, Nannie Hadi Tjahjanto, menaruh harapan besar pada generasi Kartini muda untuk berani bermimpi dan memilih profesi sesuai passion mereka.
"Kita menunjukan bahwa perempuan dapat bekerja di berbagai profesi, ikut membangun bangsa dari berbagai sektor, sehingga Kartini muda nantinya bisa termotivasi memilih profesi yang sesuai dengan keinginan mereka," ungkap Nannie.
Perempuan Masa Kini Perkaya Diri dengan Pengetahuan
Tak hanya itu, Nannie juga menekankan pentingnya perempuan masa kini untuk terus memperkaya diri dengan pengetahuan, menguasai teknologi, dan memiliki kepemimpinan serta keahlian khusus seperti public speaking dan manajemen keuangan.
“Perempuan, asal bisa membaca dan mau mencari informasi, maka tersedia 1000 lebih lapangan pekerjaan,” tambahnya. Ia menyebut banyak potensi yang bisa digali dari kekayaan alam Indonesia, seperti kelapa, singkong, pisang, dan ubi yang dapat diolah dan dijual secara online maupun offline, menjadi peluang usaha yang memberdayakan sekaligus meningkatkan pendapatan keluarga.
Hari Kartini tahun ini bukan hanya merayakan masa lalu, tapi juga membuka pintu masa depan. Lewat semangat 1000 profesi, generasi muda perempuan didorong untuk menjadi pribadi tangguh, inovatif, dan berani mengambil peran. Karena seperti semangat RA Kartini dahulu, perjuangan menuju kesetaraan dan kemajuan bangsa selalu dimulai dari perempuan yang berani bermimpi dan bertindak.