Menteri Wihaji Tinjau Pelaksanaan Lima Langkah Cepat Wujudkan Keluarga Berkualitas di Salatiga

2 weeks ago 28

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Dr. H. Wihaji, S.Ag., M.Pd., meninjau langsung pelaksanaan lima program strategis atau Quick Wins Kemendukbangga di Kampung Keluarga Berkualitas, Tegalrejo Permai, Kota Salatiga. Kunjungan ini menandai keseriusan pemerintah dalam mewujudkan keluarga sebagai poros pembangunan nasional, menjawab tantangan pembangunan manusia Indonesia di tengah bonus demografi. 

Adapun kelima program Quick Wins ini terdiri dari:

1. GENTING (Gerakan Pencegahan Stunting melalui pendekatan pentahelix)

2. TAMASYA (Taman Asuh Sayang Anak)

3. GATI (Gerakan Ayah Teladan Indonesia)

4. LANSIA BERDAYA (program pemberdayaan lanjut usia)

5. Supper App "Keluarga Indonesia", aplikasi digital terpadu untuk memperkuat ketahanan keluarga.

“Kelima Program Quick Wins saya lihat sudah berjalan dengan baik di Salatiga,” ujar Menteri Wihaji saat berdialog dengan warga dan pemangku kebijakan lokal.

Dalam pandangannya, Kampung Keluarga Berkualitas tidak hanya menjadi laboratorium sosial bagi pembangunan keluarga, tapi juga menjadi jangkar utama dalam menurunkan angka stunting dan memperkuat ketahanan sosial masyarakat.

“Kita pastikan bahwa yang usianya produktif harus berkualitas. Itu tugas kita Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga. Tugasnya ada tiga: menciptakan masyarakat yang mandiri, tentram, dan bahagia. Itu indikator dari masyarakat yang berkualitas, dimulai dari unit terkecil, yaitu keluarga,” tegasnya melalui keterangan resmi yang diterima Liputan6.com

Kampung Berkualitas, Miniatur Indonesia Masa Depan

Konsep Kampung Keluarga Berkualitas yang digagas BKKBN merupakan upaya integratif lintas sektor dalam pemberdayaan masyarakat, dengan titik berat pada keluarga sebagai pusat transformasi sosial. Di Salatiga, konsep ini telah dijalankan melalui kolaborasi erat antara pemerintah daerah, masyarakat, dan sektor terkait lainnya.

Walikota Salatiga, dr. Robby Hermawan, Sp.OG., yang turut hadir dalam kunjungan tersebut, menyatakan komitmennya dalam mengawal program-program tersebut hingga menyentuh seluruh lapisan masyarakat.

Kunjungan ini juga dirangkaikan dengan audiensi bersama Forkompinda, pelaksana Kampung Berkualitas, serta penyerahan simbolis sertifikat elektronik Siap Nikah Siap Hamil kepada calon pengantin — salah satu langkah preventif penting dalam memutus rantai stunting sejak sebelum pernikahan.

Investasi pada SDM Muda: Dari Gen Z hingga Lansia

Mengutip data BPS 2023, Wihaji menyebutkan bahwa Generasi Z — yang lahir antara 1997 hingga 2012 — kini mendominasi populasi dengan jumlah sekitar 74,93 juta jiwa (27,94% dari total penduduk). Milenial menyusul di posisi kedua dengan 69,38 juta jiwa (25,87%). Bonus demografi ini, menurutnya, harus dijawab dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia sejak dini.

“Kita harus memastikan supaya cipta lapangan kerja itu bisa terhubung ketika sumber daya manusia ini baik. Prinsipnya, tentu kita siapkan SDM yang bagus, pelan-pelan, sabar, karena kita mengelola 280 juta orang Indonesia dari sekitar 1.2 juta,” jelasnya.

Program Lansia Berdaya juga menjadi bagian penting dalam skema ini. Alih-alih dipinggirkan, kelompok lanjut usia justru dilibatkan secara aktif dalam kegiatan produktif yang sesuai dengan kondisi mereka.

Ayah Teladan dan Teknologi untuk Keluarga

Salah satu inovasi menarik adalah program GATI atau Gerakan Ayah Teladan Indonesia, yang akan resmi diluncurkan keesokan harinya di Majalengka. Inisiatif ini bertujuan memperkuat peran ayah dalam pengasuhan dan pendidikan anak — sebuah pendekatan yang selama ini cenderung tertinggal di balik dominasi peran ibu dalam keluarga.

Kemendukbangga juga mendorong digitalisasi layanan keluarga melalui Supper App "Keluarga Indonesia", aplikasi yang dirancang untuk memudahkan akses terhadap informasi, pendampingan, dan layanan kesehatan keluarga berbasis data real-time.

Momen Kartini dan Aksi Nyata: MOP dan MBG

Dalam rangka peringatan Hari Kartini, Kemendukbangga akan memecahkan Rekor MURI untuk pelayanan vasektomi atau Metode Operasi Pria (MOP) kepada 2.000 pria. Ini merupakan pendekatan baru dalam kampanye kesetaraan gender dalam perencanaan keluarga, di mana pria mengambil peran aktif sebagai mitra sejajar.

Wihaji juga memantau implementasi Program Makanan Bergizi Gratis (MBG), terutama untuk ibu hamil, menyusui, dan balita. Salatiga, menurutnya, masih belum memiliki Sentra Pemberdayaan Pangan Gizi (SPPG).

“Untuk itu kita akan bekerjasama dengan Badan Gizi Nasional untuk merealisasikannya,” pungkasnya.

Read Entire Article
Helath | Pilkada |