Liputan6.com, Jakarta - Bulan Ramadan 1446 H sudah berlangsung lebih dari sepekan. Namun, banyak pasien penyakit paru seperti Asma Bronkial, Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) termasuk bronkitis kronik atau emfisema, serta berbagai infeksi atau radang paru, yang masih perlu mendapatkan perhatian khusus agar puasa tetap lancar tanpa mengganggu kesehatan.
Berikut ini adalah tips berpuasa bagi pasien penyakit paru yang dianjurkan oleh Prof. Tjandra Yoga Aditama, Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI).
1. Mengatur Pola Makan dan Minum yang Seimbang
Nutrisi yang baik berperan penting dalam menjaga kesehatan paru saat berpuasa. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Konsumsi cairan yang cukup saat berbuka dan sahur untuk mencegah dehidrasi, terutama air putih dan susu.
- Hindari minuman bersoda dan minuman dengan bahan aditif yang dapat memicu peradangan atau gangguan pada paru-paru.
- Pilih makanan bergizi seimbang, seperti buah-buahan, sayuran, dan makanan rendah lemak.
- Saat sahur, konsumsi karbohidrat kompleks seperti beras merah atau roti gandum utuh untuk menjaga energi lebih lama.
2. Menyesuaikan Aktivitas Fisik
Berpuasa bisa membuat tubuh lebih mudah lelah, namun bukan berarti harus berhenti bergerak. Pasien penyakit paru tetap disarankan melakukan aktivitas fisik ringan, seperti berjalan santai atau teknik olahraga aerobik bertahap untuk membantu meningkatkan kapasitas paru.
3. Mengatur Konsumsi Obat dengan Pola Puasa
Bagi pasien yang harus mengonsumsi obat secara rutin, berikut adalah cara menyesuaikan jadwalnya selama berpuasa:
- Obat tiga kali sehari bisa dikonsumsi saat berbuka, sebelum tidur (setelah Tarawih), dan saat sahur.
- Obat dua kali sehari dapat diminum saat berbuka dan sahur.
- Penggunaan inhaler sering menjadi pertanyaan. Sebagai solusi, pasien dapat menggunakan inhaler kerja panjang (long-acting) yang bisa dipakai setelah berbuka dan sebelum sahur.
- Pasien dengan terapi oksigen harus berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan apakah terapi dapat disesuaikan dengan waktu puasa atau tidak.
4. Berhenti Merokok
Ramadan adalah waktu yang tepat untuk berhenti merokok. Selama berpuasa, perokok sudah terbiasa tidak merokok lebih dari 12 jam. Ini bisa menjadi langkah awal menuju gaya hidup sehat tanpa rokok, yang sangat penting bagi kesehatan paru.
Dengan menerapkan tips berpuasa bagi pasien penyakit paru ini, diharapkan penderita tetap dapat menjalankan ibadah dengan nyaman dan menjaga kesehatan secara optimal. Jika terdapat keluhan atau kondisi memburuk, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.