Vaksin TBC Bill Gates, Harapan Baru Atasi Penyakit Tuberkulosis di Indonesia

18 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia mendapat kabar baik dalam upaya memerangi Tuberkulosis (TBC)! Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) resmi mengizinkan uji klinis fase 3 vaksin TBC M72/AS01E, yang didanai oleh Bill & Melinda Gates Foundation. Vaksin ini diharapkan menjadi solusi inovatif untuk mengatasi masalah kesehatan serius yang masih menjadi momok di Tanah Air.

Uji klinis yang melibatkan sekitar 2000 relawan ini akan memberikan data krusial untuk pengembangan vaksin TBC yang efektif. Jika berhasil, vaksin ini akan diberikan secara gratis pada 2029, memberikan harapan baru bagi jutaan orang yang terdampak TBC di Indonesia dan dunia.

"BPOM telah memutuskan memberikan approval terhadap uji klinis fase 3," kata Kepala BPOM RI Taruna Ikrar, M.Biomed., Ph.D. Keputusan ini disambut antusias berbagai pihak, mengingat tingginya angka kasus TBC di Indonesia.

Proses persetujuan ini melalui evaluasi ilmiah yang ketat dan transparan. Tim independen dari Komite Nasional Evaluasi Obat, terdiri dari para profesor ahli dari berbagai universitas terkemuka, memastikan vaksin memenuhi unsur etik, saintifik, dan keamanan.

"Prosesnya sangat transparan. Semua data telah melalui peer review dan evaluasi ketat oleh pakar dari UI, ITB, dan universitas lainnya. Mereka menyatakan vaksin ini memenuhi unsur etik, saintifik, dan keamanan," ujar Taruna.

Izin ini bukan berarti vaksin TBC yang didanai BIll Gates langsung digunakan massal. Uji klinis fase 3 bertujuan memastikan efikasi vaksin dalam mencegah TBC, diharapkan mencapai lebih dari 50 persen. BPOM menekankan komitmennya melindungi masyarakat dengan proses yang berbasis sains dan kepakaran.

Uji Klinis Vaksin TBC Fase 3 Libatkan 2000 Relawan

Uji klinis fase 3 vaksin TBC M72/AS01E akan melibatkan sekitar 2000 relawan di Indonesia. Metode double-blind digunakan untuk menjaga objektivitas, di mana baik peneliti maupun peserta tidak tahu siapa yang menerima vaksin dan plasebo.

Dengan metode double-blind, hasil uji klinis diharapkan lebih akurat dan terbebas dari bias. Hal ini penting untuk memastikan efektivitas dan keamanan vaksin sebelum digunakan secara luas di masyarakat.

Partisipasi relawan dalam uji klinis ini sangat penting untuk keberhasilan pengembangan vaksin TBC. Data yang diperoleh akan menjadi acuan bagi pengembangan dan implementasi vaksin di masa mendatang.

Bill Gates dan Komitmen Global dalam Pemberantasan TBC

Pendiri Microsoft, Bill Gates, melalui Bill & Melinda Gates Foundation, telah menunjukkan komitmen kuat dalam memerangi TBC global. Indonesia dipilih sebagai salah satu lokasi uji coba vaksin, bersama Afrika dan India, karena tingginya angka kasus TBC di negara ini.

Bill Gates menyoroti pentingnya penelitian dan pengembangan vaksin TBC, mengingat terbatasnya pendanaan global untuk riset penyakit ini. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi dalam berbagai inisiatif inovasi kesehatan lainnya, termasuk peningkatan sistem diagnosa dan pengobatan TBC di Indonesia.

Kunjungan Bill Gates ke Indonesia beberapa waktu lalu bukan hanya kunjungan silaturahmi biasa. Ia menawarkan uji coba gratis vaksin TBC kepada pemerintah Indonesia, yang disambut baik oleh Presiden Prabowo Subianto.

Manfaat Vaksin TBC bagi Indonesia

Indonesia, sebagai negara dengan kasus TBC tertinggi kedua di dunia, sangat membutuhkan solusi inovatif untuk mengatasi masalah ini. Vaksin TBC M72/AS01E diharapkan dapat mengurangi angka kematian akibat TBC yang mencapai 125.000 jiwa pada tahun 2023.

Penggunaan vaksin diharapkan dapat melengkapi pengobatan konvensional TBC yang selama ini mengandalkan isoniazid, rifampisin, dan etambutol. Vaksin ini menawarkan harapan baru dalam mengatasi tantangan resistensi obat dan pengobatan jangka panjang.

Dengan menjadi bagian dari uji klinis fase 3, Indonesia berkontribusi pada pengembangan vaksin TBC global. Jika berhasil, vaksin ini akan menjadi senjata baru dalam mengurangi beban penyakit menular di Indonesia.

Read Entire Article
Helath | Pilkada |