Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa sudah 5,3 juta orang mengikuti Cek Kesehatan Gratis (CKG) sejak program andalan Presiden Prabowo Subianto ini bergulir 10 Februari 2025. Menkes Budi menyebut rata-rata ada 187 ribu orang yang melakukan CKG tiap harinya.
Budi mengatakan penambahan 4 juta orang melakukan CKG terjadi dalam sebulan terakhir. Namun, ia menyayangkan rendahnya cakupan CKG di daerah yang tinggi penduduk.
"Jawa Barat provinsi paling banyak (orangnya). Tetapi dia nomor 3, kalah sama Jawa Tengah dan Jawa Timur. Jadi memang ini tantangan nomor 1. Ini sangat tergantung dari leadership dari kepala daerah," kata Budi dalam rapat bersama Komisi IX DPR RI di Jakarta, Rabu, 14 Mei 2025.
Melihat temuan itu, Budi berkoordinasi dengan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian serta ke seluruh gubernur agar warga menggunakan kesempatan melakukan Cek Kesehatan Gratis seperti mengutip Antara.
.
Tantangan Lain Cek Kesehatan Gratis
Budi juga menyampaikan tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan CKG. Salah satunya tindak lanjut setelah CKG.
Misalnya masalah kesehatan yang banyak ditemukan pada anak balita dan prasekolah adalah gigi. Sayangnya, jumlah dokter gigi belum memadai sehingga masalahnya tidak tertangani.
Dari CKG diketahui ada sejumlah masalah kesehatan yang paling banyak diantaranya berat lahir rendah serta penyakit jantung bawaan kritis pada bayi baru lahir. Sementara itu, pada lansia yakni hipertensi atau tekanan darah tingg.
"Jadi sekarang di satu sisi bagus ketahuan kita bisa preventif, secara serius, tetapi kemudiannya mesti ada edukasinya. Nanti mesti mau minum obatnya, karena orang-orang seperti ini kalau kita bisa tangani dia sekarang, insya Allah nggak kena stroke, nggak kena (sakit) jantung. Nggak kena ginjal. Dan hidupnya 74 tahun," katanya.
Nakes bisa memberikan edukasi kepada masyarakat tentang tahu lingkar perut yang ideal. Orang dengan lingkar perut melebihi batas, katanya, punya risiko hipertensi dua kali lipat.
Apa Itu Cek Kesehatan Gratis?
Cek Kesehatan Gratis merupakan program prioritas Pemerintahan Prabowo- Gibran yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Menkes Budi mengatakan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan secara gratis dan masif bertujuan untuk mendeteksi berbagai penyakit yang sering tidak terdeteksi pada tahap awal.
"Banyak penyakit kronis, seperti penyakit jantung dan diabetes, sering kali tidak terdeteksi pada tahap awal, padahal deteksi dini bisa membuat perbedaan besar dalam pengobatan dan pencegahan," ujar Budi beberapa waktu lalu.
Beberapa pemeriksaan utama yang dilakukan mencakup pengukuran tekanan darah, gula darah, kolesterol. Serta deteksi dini kanker.