Bukan Berarti Harus Putih, Kenali Ciri-Ciri Kulit Glowing

3 days ago 9

Liputan6.com, Jakarta - Dalam dunia medis dan estetika, kulit glowing memiliki arti yang luas. Kulit glowing berarti kulit sehat yang menyeluruh yang ditandai dengan ciri-ciri kulit lembap, terhidrasi, saat disentuh terasa halus, dan memiliki cahaya alami yang menandakan fungsi lapisan kulit sehat secara optimal.

Glowing itu adalah kulit yang sehat, lembap, terhidrasi dengan baik, tidak kusam dan cerah bercahaya,” kata dokter spesialis dermatologi venerologi estetika Farisa Anggreana.

Farisa menyayangkan banyak yang salah kaprah terkait definisi kulit glowing. Kulit glowing sendiri bukan berarti berwarna putih, melainkan warna kulit yang rata dan terhidrasi dengan baik adalah definisi kulit glowing yang sebenarnya. Sehingga apapun warna kulitnya, jika dirawat dengan baik maka akan terlihat bersinar. 

“Jika warna kulitnya rata terus lembap terhidrasi dengan baik, tidak kusam, tidak kering maka kulit akan memantulkan cahaya dengan lebih baik sehingga tampak glowing. Jadi bukan berarti kulitnya harus berwarna putih,” tegas Farisa dalam siaran langsung Talkshow Keluarga Sehat : “ Minum Air Putih Banyak, Emang Bisa Bikin Glowing?” di akun Instagram kemenkes Rl, 

Menjaga Kesehatan Kulit

Salah satu cara untuk memiliki kulit glowing yakni dengan menjaga pola minum sehari-hari. Menurut World Health Organization (WHO) tubuh membutuhkan setidaknya 2 liter air per hari. 

 “Jadi, air itu memang membantu menghidrasi kulit. Jadi fungsinya melembabkan atau menghidrasi permukaan kulit yang membantu sehingga kulit tidak kering, bisa cerah,” kata Farisa. 

Wanita lulusan Program Pendidikan Dokter Spesialis Dermatologi dan Venereologi FKMK Universitas Gadjah Mada ini menjelaskan bahwa kulit manusia memiliki beberapa lapisan. Lapisan teratas  adalah epidermis yang memiliki fungsi sebagai skin barrier, yakni untuk menahan air. Pada lapisan ini juga akan terjadi regenerasi atau pergantian kulit yang akan mempengaruhi tingkat kecerahan atau kekusaman kulit. 

Kemudian, lapisan kedua dikenal dengan dermis. Lapisan ini berfungsi untuk mensuplai air. di bagian ini terdapat jaringan ikat seperti kolagen dan elastin. Lapisan dermis memiliki peran penting untuk lapisan epidermis diatasnya karena lapisan epidermis tidak bisa mensuplai air sendiri. 

“Epidermis yang atas ini tidak bisa dia mengambil air sendiri Jadi harus disuplai dari dermisnya Karena pembuluh darah-pembuluh darah mikrovaskuler ke kulit itu ada di lapisan dermis itu beserta jaringan kolagen,” ujarnya. 

Saat tubuh mendapatkan air, cairan tersebut akan diserap sampai ke lapisan dermis dan disimpan di sana. Sementara itu, lapisan epidermis  yang akan mengambil nutrisi dan air sehingga regenerasi kulit bagus.

Dampak Kurang Minum Air Putih

Kulit yang tidak terhidrasi dengan baik dapat menimbulkan sejumlah masalah, seperti kering, kusam, bersisik, dan terasa gatal. Selain itu, kurangnya konsumsi air pada tubuh juga dapat mempercepat penuaan. 

“Kulit tentu ya jadi kering dan kusam mbak, itu yang paling kelihatan. Kering, kusam, bersisik, ada sensasi sedikit gatal, terus nanti jangka, itu yang paling cepatnya, jangka lamanya itu bisa nanti mempengaruhi pembentukan keriput-keriput halus,” kata Farisa. 

Kemudian orang yang memiliki aktivitas berat seperti seorang atlet perlu mengonsumsi air lebih dari standar WHO, yakni sekitar 2,5 sampai 3 liter dalam sehari. 

Jika seorang yang terbiasa melakukan aktivitas yang berat dan tidak mengonsumsi air secara secara tepat makan akan memiliki dampak terdehidrasi.

“Jika yang atlet yang berat banget olahraganya itu bisa sampai 3 liter. Karena juga biasanya kan kalau orang-orang tertentu yang kayak atlet itu minum minuman susu protein yang bentuk otot sebagaimana itu harus diimbangi dengan air juga. Jadi kebutuhan airnya untuk yang olahraga keras dan minum protein itu butuh air mineral yang lebih banyak,” ujar Farisa. 

Read Entire Article
Helath | Pilkada |