Tepat di Hari Bidan Internasional, IBI Rayakan HUT ke-74 dengan Gerakan Nasional KB Serentak

23 hours ago 8

Liputan6.com, Jakarta - Dalam peringatan ulang tahun ke-74 Ikatan Bidan Indonesia (IBI) yang bertepatan dengan Hari Bidan Sedunia pada hari ini, 5 Mei 2025, IBI menunjukkan komitmen sebagai garda terdepan dalam pelayanan Kesehatan ibu dan anak.

Komitmen tersebut diwujudkan melalui kegiatan pelayanan kontrasepsi serentak di seluruh Indonesia. Puncak kegiatan ini dilaksanakan di Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten—wilayah yang dinilai memiliki kontribusi signifikan dalam mendukung program pemerintah, khususnya di bidang Keluarga Berencana (KB).

Bidan, Garda Depan Kesehatan Keluarga dalam Setiap Krisis

Dengan mengusung tema “Bidan Indonesia dalam Penguatan Sistem Ketahanan Nasional pada Semua Krisis”, IBI menegaskan peran strategis bidan di tengah berbagai tantangan bangsa.

“Bidan ada di manapun, dan siap apapun dalam mendukung semua program pemerintah,” ujar Ketua Umum Pengurus Pusat IBI Dr. Ade Jubaedah, S.SiT, MM, MKM, dalam sambutannya.

Mengacu pada tema internasional Hari Bidan Internasional tahun ini, "Midwives: Critical in Every Crisis", IBI menekankan bahwa peran bidan bukanlah sekadar slogan, tetapi cerminan dari aksi nyata. Baik saat menghadapi krisis bencana alam maupun non-alam seperti pandemi, bidan tetap hadir mendampingi masyarakat, melindungi hak-hak perempuan dan anak, sekaligus menjadi agen perubahan (agent of change) dalam pembangunan kesehatan nasional.

KB Serentak, Sinergi Nyata Bidan dan Pemerintah

Salah satu bentuk aksi konkret IBI adalah pelaksanaan KB serentak nasional yang berlangsung mulai 5 hingga 31 Mei 2025. Kegiatan ini melibatkan lebih dari 35.000 bidan di tempat praktik mandiri yang tersebar di seluruh penjuru Nusantara.

Dengan semangat kolaborasi lintas sektor, kegiatan ini menjadi bukti nyata sinergi IBI bersama Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN, serta mitra strategis lainnya dalam memperkuat ketahanan keluarga sebagai fondasi ketahanan nasional.

“Tahun ini, selain menargetkan 1 juta akseptor KB, kami juga memprioritaskan 50.000 akseptor IUD. Pelayanan ini kami lakukan secara gratis di tempat praktik mandiri bidan sebagai bentuk pengabdian kepada negara,” ungkap Ade.

Menjangkau yang Terpencil, Menguatkan yang Rentan

Selain meningkatkan cakupan akseptor KB, pencanangan KB serentak ini juga bertujuan untuk memperluas akses layanan kontrasepsi berkualitas ke seluruh lapisan masyarakat, termasuk kelompok rentan dan wilayah terpencil. Dalam konteks ini, bidan memainkan peran penting sebagai penyuluh, pelayan, sekaligus mitra perempuan dalam perencanaan keluarga dan kesehatan reproduksi.

Dalam sambutannya, Ketua Umum IBI juga mengajak seluruh anggota IBI di Indonesia untuk terus menjunjung tinggi etika profesi serta memperkuat kolaborasi interprofesi dan lintas sektor. Upaya ini ditujukan untuk meningkatkan mutu pelayanan kebidanan yang berbasis bukti, berkesinambungan, dan bersinergi.

“Bidan bukan hanya tenaga kesehatan, tapi mitra sejati perempuan dalam semua tahap kehidupan. Di mana ada bidan, di situ ada KB. Di mana ada KB, di situ ada bidan,” tegas Ade. 

Menurut Ade, perayaan HUT ke-74 IBI menjadi momentum penting untuk mempertegas peran vital bidan dalam transformasi sistem kesehatan nasional. Dari desa ke kota, dari pesisir ke pegunungan, bidan hadir sebagai pelindung, pendamping, dan penjaga harapan setiap ibu dan anak Indonesia.

“Dirgahayu Ikatan Bidan Indonesia ke-74. Bidan Tangguh, Keluarga Tangguh, Bangsa Tangguh,” tutup  Ade, seraya menyampaikan harapan bahwa kolaborasi yang telah terjalin ini akan membawa manfaat besar bagi bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Read Entire Article
Helath | Pilkada |