Liputan6.com, Jakarta - Menjelang hari pernikahannya dengan Maxime Bouttier, video lama Luna Maya yang mengungkap bahwa dirinya pernah melakukan egg freezing kembali ramai dibahas di media sosial.
Di media sosial X, tampak potongan percakapan Luna dengan Venna Melinda beberapa tahun lalu. Luna mengungkapkan bahwa dia sudah melakukan egg freezing atau pembekuan sel telur pada 2021.
"Aku uda freeze egg," kata Luna ke Venna.
Dalam percakapan tersebut, Luna mengungkapkan bahwa sebenarnya dia sudah ingin melakukan pembekuan sel telur sejak lama tapi baru terwujud pada 2021.
Tak jauh-jauh, proses pembekuan sel telur dilakukan Luna pun di Indonesia. "Ternyata di Indonesia ada," katanya santai menjawab pertanyaan Venna.
Perbincangan Luna tentang pembekuan sel telur ternyata juga dibahas di akun Youtube pribadinya pada 2022.
"Sel telurku diambil, terus dibekukan sampai nanti aku punya pasangan dan menikah," tutur Luna.
Dengan gamblang Luna menjelaskan alasan ia melakukan pembekuan sel telur. Hal tersebut lantaran wanita berdarah Indonesia-Austria itu mengharapkan pada saat memiliki pasangan bakal menikah dan memilki keluarga.
Maka dari itu, ketika dirinya masih berusia pertengahan 30 tahun melakukan pembekuan sel telur. Untuk diketahui, seiring bertambah usia, jumlah sel telur perempuan berkurang.
"Jadi, mumpung masih muda, masih sehat," katanya.
Buat banyak orang Indonesia, pembekuan sel telur hal yang baru. Namun, di Eropa dan Amerika hal tersebut banyak dilakukan perempuan yang ingin menunda karier atau belum ada pasangan yang tepat.
Mengenal Egg Freezing atau Pembekuan Sel Telur
Hal yang dilakukan Luna Maya yakni egg freezing memang hal yang belum banyak diketahui di Indonesia.
Dokter obgin konsultan fertilitas Upik Anggraheni Priyamobodo mengungkapkan bahwa egg freezing adalah teknologi yang memungkinkan perempuan untuk menyimpan sel telurnya dan menjaganya tetap berkualitas hingga waktu yang tepat untuk kehamilan.
"Teknologi ini sangat berguna, terutama bagi wanita yang ingin mempertahankan kualitas sel telurnya meski belum ada rencana untuk hamil dalam waktu dekat," kata Upik.
Pada prosedur ini, dokter akan mengambil sel telur dari folikel ovarium untuk disimpan dan digunakan di kemudian hari dalam program kehamilan berbantu dengan pasangannya.
"Teknologi medis ini dapat mempertahankan kualitas sel telur, sesuai dengan usia saat diambil, hingga nanti ketika akan digunakan pada program kehamilan. Dengan begitu, peluang kehamilan di masa depan tetap terjaga," kata Upik mengutip laman resmi RS Pondok Indah.
Usia Ideal Egg Freezing
Upik mengatakan egg freezing idealnya dilakukan saat berusia 20-35 tahun. Pada usia tersebut, sel telur berada dalam kualitas dan jumlah terbaik.
"Wanita yang membekukan 10–20 sel telur sebelum usia 35 tahun memiliki peluang hingga 70 persen untuk bisa menjalani kehamilan yang sehat hingga melahirkan," katanya.
Prosedur Egg Freezing
Berikut proses egg freezing seperti diterangkan Upik:
1. Diawali dengan Stimulasi Ovarium
Proses pembekuan sel telur dimulai dengan pemberian obat untuk merangsang ovarium agar memproduksi lebih banyak sel telur dalam satu siklus.
2. Pengambilan dan Pembekuan Sel Telur
Sel telur yang sudah matang diambil melalui prosedur medis dan segera dibekukan dengan teknik khusus (vitrifikasi) agar tetap dalam kondisi optimal.
3. Penyimpanan Jangka Panjang
Sel telur yang dibekukan dapat disimpan selama bertahun-tahun dan hanya dapat digunakan oleh pemiliknya bersama pasangan sah, sesuai peraturan di Indonesia (UU No. 36 Tahun 2009 Pasal 127).