Batuk Pilek pada Anak Jangan Disepelekan, Begini Cara Membedakan dari Pneumonia

1 week ago 20

Liputan6.com, Jakarta Batuk pilek sering dianggap sebagai penyakit ringan yang bisa sembuh dengan istirahat dan obat biasa. Namun, tidak semua batuk pilek pada anak disepelekan. 

Dalam beberapa kasus, gejala yang tampak seperti batuk pilek biasa ternyata bisa menjadi tanda awal pneumonia yakni infeksi serius pada paru-paru yang membutuhkan perhatian medis. 

Menurut dokter spesialis anak Kanya Ayu Paramastri, penting bagi orangtua untuk memahami perbedaan antara keduanya agar tidak salah langkah.

“Ini batuk pilek biasa atau batuk pilek yang membahayakan tanda kutip yang lebih serius. Jadi banyak yang salah kaprah,” ujar Kanya dalam kegiatan Media Session World Pneumonia Day 2025 dengan tema “Unlocking Every Breath: Together Against Pneumonia”, Jakarta Pusat, Senin (10/11/2025).

Kanya menjelaskan, pneumonia adalah gejala klinis yang terdiri dari empat hal: demam, batuk, sesak, dan kekurangan oksigen.

“Jadi harus ada empat kata dulu, bukan semua batuk pilek demam biasa disebut sebagai pneumonia,” tegasnya.

Jika anak tidak sesak dan tidak kekurangan oksigen, besar kemungkinan itu hanya batuk pilek biasa. Anak mungkin bernapas lewat mulut karena hidung mampet atau ada lendir, tetapi selama tidak ada tanda sesak, hal itu masih tergolong wajar. 

“Mungkin dia batuk pilek biasa, tapi napasnya susah karena hidungnya mampet, napasnya pakai mulut, mungkin ada upilnya, tapi tanda sesaknya harus ada, barulah kita bilang sebagai pneumonia,” jelasnya.

Kapan Batuk Pilek Sudah Menjadi Gejala Pneumonia?

Berbeda dari batuk pilek biasa, pneumonia adalah infeksi atau radang paru-paru. Salah satu penyebab terseringnya adalah bakteri Streptococcus pneumoniae.

Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, namun lebih rentan terjadi pada anak-anak, karena sistem imun tubuh mereka belum sempurna.

Gejala pneumonia meliputi demam, kesulitan bernapas, nyeri dada, batuk, nyeri kepala, nafsu makan menurun, serta tubuh terasa lemas dan lesu. 

Yang paling membedakan pneumonia dari batuk pilek biasa adalah adanya tanda-tanda sesak napas.

“Tanda kegawatannya adalah sesak dalam artian napasnya bunyi, mungkin bisa mengi, bisa tidak. Napas cepat, perut dan dada kembang kempis, dan ada tarikan di dinding dada yang disebut retraksi,” jelasnya. 

Selain itu, cuping hidung yang kembang kempis juga menjadi tanda bahwa anak sedang berusaha keras untuk bernapas.

Kadang anak tampak masih bisa bermain atau tersenyum, padahal sebenarnya sedang sesak. 

“Itu yang orang tua harus aware, jangan sampai ketipu, tapi anaknya masih santai-santai, padahal mah bengek, sesak,” ujarnya. 

Bila muncul satu saja tanda seperti napas cepat, retraksi dada, atau cuping hidung kembang-kempis, segera bawa anak ke fasilitas kesehatan agar tidak terjadi komplikasi yang lebih berat.

Cara Mencegah Pneumonia

Kanya menyebutkan, pneumonia dapat dicegah, berikut langkah-langkah sederhana yang dapat dilakukan:

1. Nutrisi seimbang

Pastikan anak mendapatkan asupan gizi yang cukup agar sistem imun tubuhnya kuat melawan infeksi.

2. Istirahat cukup

Tidur yang cukup membantu pemulihan dan memperkuat daya tahan tubuh anak.

3. PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat)

Menjalankan kebiasaan hidup bersih menjadi langkah penting mencegah penularan penyakit, termasuk pneumonia. Beberapa hal yang perlu dilakukan antara lain:

  • Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin.
  • Gunakan masker saat sakit atau berada di tempat ramai.
  • Terapkan etika batuk, seperti menutup mulut dan hidung dengan tisu atau siku bagian dalam saat batuk atau bersin.

4. Imunisasi PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine)

Vaksin pneumokokus membantu melindungi dari infeksi bakteri Streptococcus Pneumoniae yang dapat menyebabkan pneumonia.

Vaksinasi dianjurkan untuk:

  • Bayi pada usia 12 minggu dan 1 tahun (pada atau setelah satu tahun pertama).
  • Orang dewasa berusia 65 tahun ke atas.
  • Anak-anak dan orang dewasa dengan kondisi kesehatan jangka panjang tertentu, seperti penyakit jantung atau ginjal yang serius.
Read Entire Article
Helath | Pilkada |